Berita Viral
Tangis Karyawan Toko Pempek Dicaci Dokter, Dituduh Maling Padahal Niat Kembalikan HP yang Ditemu
Nasib karyawan toko pempek temukan ponsel malah dituding maling. Ia niat mengembalikan HP ke pemilik asli malah dicaci.
TRIBUNJATIM.COM - Nasib karyawan toko pempek temukan ponsel malah dituding maling.
Ia niat mengembalikan HP ke pemilik asli yang merupakan seorang dokter justru dicaci.
Iapun menangis karena merasa dipermalukan oleh oknum dokter tersebut.
Karyawan toko tersebut bernama Herman (50).
Insiden ini terjadi di Palembang, Sumatera Selatan.
Herman diketahui bekerja sebagai karyawan toko pempek selama 15 tahun.
Baca juga: Sosok Si Boy Manusia Bukan Nabi Viral Gegara Ucapannya Usai Dituduh Maling, Ternyata Pengamen
Insiden ini pertama kali diunggah akun Instagram @pratamakoswra.
Dalam keterangannya, kejadian tersebut bermula saat Herman menemukan handphone di jalan di kawasan Pasar 26 Ilir.
Dikarenakan tidak tahu pemilik HP tersebut, ia lantas membawa HP tersebut ke tempat kerja.
Ternyata pemilik HP tersebut menelpon.
Lalu setelah dijelaskan pemilik mendatangi Herman.
Saat datang dokter tersebut lantas memaki dan menuduh Herman sebagai pencuri tanpa bukti.

Berniat ingin mengembalikan HP tersebut, Herman malah mendapatkan cacian dari oknum dokter di puskesmas di Palembang.
Mulanya saudaranya mengatakan jika waknya yakni Herman menemukan HP di jalan raya arah Pasar 26 Ilir sekira pukul 11:30 WIB.
Tak tahu siapa pemilik HP tersebut, Herman berinisiatif untuk membawa HP tersebut di tempat kerjanya.
Dengan alasan meminta bantuan pegawai lain untuk mengangkat telpon dari pemilik HP.
Hal ini karena diketahui Herman tak begitu mengetahui cara menggunakan iPhone.
Saat HP diangkat dijelaskan bahwa HP tersebut ditemukan oleh Herman.
Kemudian pukul 12:04, pemilik HP datang dan langsung menuduh Herman sebagai pencuri padahal tidak ada bukti.
Bukannya berterima kasih, oknum dokter tersebut justru mencaci Herman.
Hingga berita ini viral belum ada itikad baik dari oknum tersebut.
Baca juga: Maling Kotak Amal Dihukum Nyanyi Sambil Ketakutan di dalam Tong Sampah, Ambil Rp 241.000: Tak Punya
"Fyi :
Pelaku adalah dokter di salah satu puskesmas dikota palembang," tulisnya di @pratamakoswra, dikutip dari Tribun Bengkulu pada Kamis (26/12/2024).
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, anggota DPRD Kota Palembang Mgs. H. Syaiful Padli membenarkan jika ada yang menjapri (DM) atas kasus tersebut.
Iapun mengaku langsung berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Palembang.
Pihaknya juga akan langsung berkoordinasi meminta keterangan Kepala Puskesmas 23 Ilir Palembang.
"Kami menunggu hasil dari Kadis dari penjelasan Kepala Puskesmas terkait hal tersebut," terangnya.
Syaiful berharap permasalahan ini tidak semakin melebar dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Intinya kita tidak ingin hal ini mengganggu terhadap pelayanan Puskesmas dimasa akan datang," tegasnya.
Baca juga: Gaya Kevin Bayari Cicilan Motor Pacar dan Sewa Mobil 3 Bulan, Ternyata Maling Uang Kantor Rp210 Juta
Sementara itu kasus lainnya, seorang kades dituding jual ambulans desa dan motor dinas.
Adapun peristiwa ini terjadi di Jombang, Jawa Timur.
Kepala Desa (Kades) Kampungbaru, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur, Gardika Apris Susanto pun membantah info tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Camat Plandaan, Jombang, Suparno, saat dikonfirmasi awak media.
Ia menyebut, adanya informasi mengenai ambulans desa dan motor dinas yang digadaikan kades tidak benar.
"Kami sudah mendapatkan informasi itu dan sudah melakukan langkah. Kami mengkomunikasikan dengan BPD dan menemukan para pihak, termasuk kades dan perangkat desa (Kampungbaru). Kemarin juga dihadirkan pemegang mobil MSD,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (16/11/2024).
Dalam forum itu, Suparno mengatakan, informasi adanya penggadaian ambulans desa dan motor dinas itu tidak benar, dan hanya miskomunikasi semata.
"Jadi setelah difasilitasi oleh BPD, semua pihak melakukan klarifikasi sehingga yang disampaikan itu memang tidak benar," katanya.
Sementara itu, Kades Kampungbaru, Gardika Apris Susanto membantah jika dirinya menggadaikan ambulans siaga desa dan motor dinasnya karena terlilit utang.
"Saya tidak pernah melakukan tindakan seperti itu. Mobil dan motor masih ada di rumah saya dan selalu siap digunakan untuk pelayanan warga setempat," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, oknum kepala desa di Jombang diisukan gadaikan motor dinas Pemerintah Desa (Pemdes) serta mobil ambulans siaga desa.
Oknum kades tersebut diketahui berinisial GAS, yang merupakan Kepala Desa Kampungbaru, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang.
Isu kades yang diduga menggadaikan motor serta ambulans siaga desa ini sudah menjadi buah bibir di masyarakat.
Seperti pengakuan salah satu warga inisial D, yang menyebut seluruh warga sudah mengetahui hal tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
karyawan toko pempek temukan ponsel malah dituding
dokter
Herman
Palembang
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Mustari Pensiunan Kopassus Ditelantarkan Istri dan Anak, Numpang Hidup di Rumah Orang |
![]() |
---|
Sosok Wanita Ngaku Pernah Jalin Hubungan dengan Kafid Dokter Kolong Jembatan, Ini Kesaksian Tetangga |
![]() |
---|
Modus Cari Kerja, Pria ini Gasak Motor Nmax Bosnya Padahal Baru Seminggu, sudah 4 Kali |
![]() |
---|
Tergiur Untung Rp 600 Juta dari Proyek Pemerintah, Pria ini Malah Merugi Rp 1,9 Miliar |
![]() |
---|
1.205 Wanita di Kediri Ingin Jadi Janda, Alasan Orang Tua Ikut Campur Hingga Nafkah Suami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.