Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Bola

Ikuti Langkah PSSI, Tapi Timnas Malaysia Resah 35 Pemain Keturunan Tak Tahu di Mana Negeri Jiran

Upaya Timnas Malaysia sudah kantongi 35 pemain berdarah campuran Malaysia. Mayoritas pemain tersebut berlaga di Liga Eropa juga Liga Premier Inggris

Editor: Torik Aqua
fam.my.org
Logo timnas Malaysia - Upaya Malaysia ikuti jejak Timnas Indonesia rekrut pemain keturunan 

TRIBUNJATIM.COM - Otoritas sepak bola Malaysia kini mulai mengikuti jejak dari PSSI yang ingin mendapatkan pemain keturunan.

Namun, hal yang dilakukan oleh timnas Harimau Malaya itu tak semudah yang diharapkan.

Diketahui, upaya Timnas Malaysia sudah mengantongi 35 pemain berdarah campuran Malaysia.

Mayoritas pemain tersebut berlaga di Liga Eropa juga termasuk Liga Premier Inggris.

Baca juga: Timnas Malaysia sudah saatnya Meniru Langkah Timnas Indonesia Rekrut Pemain Keturunan

Puluhan pemain itu diungkap akun FR Future Talents, yang melakukan penelitian terhadap para pemain keturunan Malaysia di berbagai negara, terutama Inggris, Australia, Belanda, dan Belgia.

Pemain-pemain itu di antaranya adalah gelandang Chelsea berusia 26 tahun, Kiernan Dewsbury-Hall, dan Marcus Tavernier dari AFC Bournemouth.

Pemain Burnley FC Josh Brownhill dan Zian Flemming juga masuk dalam daftar, bersama dengan Jamie Shackleton (Sheffield United), Taylor Moore (Bristol Rovers), Harvey Knibbs (Reading FC), dan Andy Smith (Hull City).

Future Talents menjadikan dirinya sebagai Home of Malaysian Roots dan Public Scouting untuk ikut aktif membangun Timnas Malaysia.

Ketika Timnas Indonesia berhasil bermain 1-1 dengan Arab Saudi pada 5 September 2024, akun itu langsung menyindir keras Malaysia.

"Malaysia masih dibuai-buai dengan local pride, hanya mampu bersaing di ASEAN, jauh level dengan jiran sebelah (Indonesia)," tulisnya dalam akun resmi di X.com.

Petikan lain yang tak kalah pedas dari akun itu ketika menanggapi pujian warga Malaysia kepada Indonesia adalah, "Beda level, mayoritas pemain mereka bermain di liga utama Eropa, sedangkan Malaysia mayoritas bermain di liga bermasalah, hahahaaa."

Pemangku Sultan Johor, Tunku Ismail Idris, terlibat aktif dalam upaya mencari pemain berdarah campuran Malaysia itu.

Dia mengaku prihatin terhadap sebagian besar dari daftar 35 pemain keturunan Malaysia itu.

"Yang terjadi adalah ketika ditanya, ada yang bahkan tidak tahu di mana Malaysia berada. Kata-kata persisnya adalah, 'Saya bukan orang Malaysia, di mana sih Malaysia?'" ungkap Tunku Ismail.

Pemilik klub terkaya di Malaysia Johor Darul Ta'zim itu menambahkan, "Kami telah melakukan penelitian dan pendekatan. Tetapi pencarian bakat akan terus dilakukan secara lebih luas."

Tulang punggung di balik strukturisasi organisasi skuad timnas itu menegaskan, pemantauan akan terus dilakukan secara lebih luas untuk menggaet pemain keturunan yang layak bergabung dengan Harimau Malaya.

Beberapa waktu lalu, Tunku Ismail memuji pendekatan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam membangun sepak bola Indonesia, terutama timnas senior.

Dia kagum sekaligus iri dan ingin mengikuti langkah Erick tersebut.

Bersamaan dengan itu, Tunku Ismail itu juga kecewa terhadap kepengurusan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) saat ini, yang dinilainya tak kompeten.

Presiden FAM saat ini, Hamidin Mohd Amin, sudah menyatakan takkan maju lagi dalam pemilihan orang nomor satu di lembaga urusan sepak bola Malaysia itu.

Pemilihan presiden dan komite eksekutif FAM periode 2025-2029 akan digelar pada 15 Februari 2025.

Pengurus baru menghadapi tugas sangat berat untuk membenahi sepak bola dalam negerinya dan tim nasional.

Timnas Malaysia akan menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2027 pada Maret mendatang untuk menyusul Indonesia yang lolos otomatis karena melaju ke putaran ketiga Kualfikasi Piala Dunia 2026.

Harimau Malaya sudah memiliki pelatih baru dari Australia keturunan Makedonia, Peter Cklamovski, untuk mengemban tugas mengembalikan kejayaannya.

Berdasarkan ranking FIFA terkini, Malaysia di urutan ke-132, lima tingkat di bawah Indonesia.

Mantan Manajer Timnas Malaysia lontarkan wacana

Langkah Timnas Indonesia kini bakal menjadi contoh bagi Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).

Wacana itu dilontarkan oleh Mantan manajer timnas Malaysia, Datuk Kamarul Ariffin.

Ia menilai jika langkah Timnas Indonesia sudah saatnya untuk dicontoh.

Langkah itu adalah memanfaatkan dengan baik pemain keturunan untuk memperkuat timnas Indonesia.

Baca juga: Media Asal Negara Shin Tae-yong Kritik Pelatih Timnas Indonesia yang Gagal di ASEAN Cup: Aneh

Terbukti, skuad Garuda mampu tampil solid saat membawa skuad terbaiknya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona.

Pemain-pemain yang berkarir di Eropa tersebut mampu memberikan banyak perbedaan dan membawa kemajuan sejauh ini.

 Hal tersebut bisa jadi contoh bagi Malaysia untuk menempuh jalan yang sama.

Datuk Kamarul Ariffin menjelaskan bahwa langkah awal yang harus dilakukan adalah mendata pemain keturunan Malaysia.

Terutama mereka yang saat ini berkarir di Eropa dan memiliki darah Malaysia.

Tentunya, butuh kerja keras ekstra karena pekerjaan tersebut tidak mudah dan butuh kerja sama dari semua pihak.

"Mekanisme terbaru yang kita perlukan adalah melacak pemain-pemain lama yang bermain di liga-liga Eropa."

"Saya yakin banyak yang ada dalam daftar sekarang," kata Datuk Kamarul Ariffin dilansir BolaSport.com dari laman Stadium Astro.

FAM harusnya banyak berkomunikasi dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir terkait masalah ini.

Ketum PSSI sudah cukup berpengalaman dan sukses membawa pemain-pemain berkualitas untuk bergabung ke timnas Indonesia.

Mereka tidak perlu malu karena langkah yang dilakukan ini mendapatkan dampak positif bagi timnas,

"Apa yang dilakukan Erick Thohir adalah melacak pemain-pemain ini hanya dengan mengirim email."

"Kita perlu meyakinkan mereka mengapa dia perlu mengubah kewarganegaraan mereka dari Belanda ke Malaysia misalnya," lanjutnya.

Kamarul Ariffin menambahkan, peran Bos JDT, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, bisa jadi penghubung antara pemain keturunan dan FAM.

Apalagi, sosok tersebut memiliki reputasi dan diharapkan bisa membuat pemain keturunan tertarik bergabung dengan Harimau Malaya.

"Mereka bermain bukan hanya untuk lencana di dada mereka, tetapi hal-hal sampingan juga harus menjadi bonus."

"Saya yakin bahwa di bawah Tunku Ismail Sultan Ibrahim, semua peralatan berada dalam kondisi terbaik."

"Mungkin sebelumnya masih banyak kekurangan," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Bolasport

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved