Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok Donatur Pemberi Pengungsi Rohingya Uang Bulanan Rutin, sampai Bisa Beli Sepeda Motor

Para pengungsi Rohingya tinggal di sebuah lahan kosong yang bersebelahan dengan pemukiman warga di wilayah Pekanbaru.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/nenktainment
Pengungsi Rohingya ternyata dapat uang tiap bulan, sampai bisa beli motor 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah menjadi sorotan di linimasa soal kabar pengungsi Rohingya mendapatkan uang bulanan rutin dengan nominal yang fantastis.

Belakangan pun terungkap sosok donatur yang setiap bulan memberikan uang kepada pengungsi Rohingya di Riau.

Siapakah sosok pemberi uang bulanan rutin ke pengungsi Rohingya tersebut?

Baca juga: Proposal Acara Perayaan Tahun Baru Telan Biaya Rp44 Juta Viral, Pejabat Pemuda Pancasila Kena Sanksi

Diketahui, hal itu diungkap sendiri oleh salah satu pengungsi Rohingya di Pekanbaru, Riau, yang bernama Syaufiq.

Dikutip dari unggahan Instagram @nenktainment, Syaufiq menceritakan kepada media di Riau soal bantuan yang mereka dapatkan yakni berupa uang.

Untuk diketahui, total pengungsi Rohingya di Riau kini mencapai 550 orang.

Para pengungsi tersebut tinggal di sebuah lahan kosong yang bersebelahan dengan pemukiman warga di wilayah Pekanbaru.

Mereka mendirikan rumah yang dibuat dari terpal dan kayu secara acak di lahan kosong tersebut.

Untuk atap, pengungsi Rohingya menggunakan akar dan sisa dedaunan kering untuk menutupi rumah mereka.

Tinggal di kawasan kumuh, pengungsi Rohingya nyatanya mampu membeli sepeda motor sebagai alat transportasi.

Usut punya usut, pengungsi Rohingya tersebut bisa membeli kendaraan lantaran rutin dapat uang bulanan dari Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.

Salah seorang pengungsi Rohingya, Syaufiq, merincikan nominal uang bantuan per bulan dari PBB.

Berikut rincian bantuan bulanan yang konon didapatkan oleh pengungsi Rohingya di Riau, melansir TribunnewsBogor.com:

Pengakuan pengungsi Rohingya rutin dapat uang bulanan nilainya fantastis, ternyata ini sosok yang memberikan bantuan ke pengungsi Rohingya
Pengakuan pengungsi Rohingya rutin dapat uang bulanan nilainya fantastis, ternyata ini sosok yang memberikan bantuan ke pengungsi Rohingya (Instagram)

Pasangan suami istri (pasutri): Rp4.000.000

Remaja belum menikah: Rp1.050.000

Anak-anak: Rp300.000

Dalam unggahan, Syaufiq menegaskan, para pengungsi Rohingya dan dirinya tak mencari keributan dengan penduduk.

Namun ia hanya mengaku kekurangan untuk makan, minum, dan kebutuhan sehari-hari.

Mereka mengakui, pentingnya adab dan kesopanan dalam budaya Indonesia.

Baca juga: Nikahi Wanita Jepang, Pria Madura Kini Sukses Jadi Petani di Negara Asing, Kelola Lahan 35 Hektare

Unggahan ini pun menuai beragam komentar penolakan dari netizen.

"Warga sendiri masih susah gda yg rata dapet bansos..ini orang lain d kasih duit cuma cuma .. gmn ini pak Prabowo bukan nya d usir malah tambah betah mereka"

"Rakyatnya masih banyak yg butuh bantuan,,ini malah bantuin warga negara lain,,memang aneh anggota pemerintahan negri konoha!!!!!!"

"Kok enak men? Aku kerja tiap bulan aja nggak sampe dapet 4jt, ini di kasih 4jt perbulan bagi yg udah keluarga, israel part 2 ini?"

"Wow hebat mulia sekali pajak 12 persen persen kita nnti mereka ikut menikmati"

"Daerah ny emang udh makmur???sampe2 pengungsi dpt bantuan??"

Sementara itu, video warga Rohingya diusir saat minta rambutan di Pekanbaru, beberapa waktu lalu, viral di media sosial.

Tampak sekelompok warga Rohingya meminta buah rambutan di salah satu rumah warga di Kota Pekanbaru, Riau.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @Dwi Jelita Sari.

Terlihat warga Rohingya datang dengan membawa ember untuk menampung buah rambutan tersebut.

Di depan rumah pemilik, tampak beberapa pohon rambutan yang berbuah lebat dan sudah memerah.

Namun situasi berubah menjadi tegang.

Yakni ketika ibu-ibu pemilik rumah mulai mengusir warga Rohingya yang dianggap meresahkan dan merugikan.

Tak lama kemudian, seorang pria yang menggendong anaknya juga ikut menyuruh mereka pergi.

Menurut keterangan pemilik rambutan, awalnya mereka berniat baik dengan memberikan buah tersebut kepada warga Rohingya.

Namun pemilik merasa tidak nyaman dengan kedatangan mereka yang ramai.

"Awalnya niat baik. Mereka datang minta rambutan kita kasih. Rupanya datang sekampung marah-marah.

Mereka minta harus dapat semua pengungsi dan semua buah harus diturunkan untuk mereka bagi-bagi," tulis @Dwi Jelita Sari.

Ya, pengungsi Rohingya mulai banyak berdatangan.

Sekitar belasan orang pun terlihat mengepung rumah warga untuk meminta buah rambutan.

Media sosial dihebohkan dengan video pengungsi Rohingya meminta rambutan ke warga. Pemilik rumah sampai ngamuk.
Media sosial dihebohkan dengan video pengungsi Rohingya meminta rambutan ke warga, pemilik rumah sampai ngamuk (TikTok)

Melihat situasi yang tak beres, dengan tegas warga mengusir pengungsi Rohingya.

Apalagi pengungsi Rohinya menuntut untuk mendapatkan lebih banyak rambutan, bahkan dengan nada marah.

"Sudah, sudah sudah, kosongkan tempat ini, astagfirullah," ucap ibu pemilik kebun buah rambutan.

"Sudah, sudah, sudah. Saya minta kalian pulang semua," sambungnya.

"Kan sudah dikasih. Kalau sudah ya pulang, jangan di sini," tambahnya.

Di akhir video, tampak seorang pria keluar dari dalam rumah dengan nada keras meminta para pengungsi Rohingya pergi.

Tak lama kemudian mereka langsung pergi.

Merasa resah, pemilik rambutan kemudian meminta bantuan kepada Pemerintah Kota Pekanbaru untuk menangani situasi keributan ini.

Ia meminta pemangku kebijakan memiliki solusi untuk mencegah kelakuan buruk pengungsi Rohingya.

"Tolong lah pemerintah kota Pekanbaru nih siapa yg menerima mereka ini?.

Jadi Penyakit masyarakat aja dan mengganggu kelangsungan hidup warga disini terutama kami," tuturnya.

"Pantesan di Aceh mreka di usr ...resah kelakuan mreka ini.. astagfirullah," pungkasnya.

Media sosial dihebohkan dengan video pengungsi Rohingya diusir karena marah-marah minta buah rambutan milik warga di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (18/12/2024).
Media sosial dihebohkan dengan video pengungsi Rohingya diusir karena marah-marah minta buah rambutan milik warga di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (18/12/2024). (Dok Warga)

Menanggapi laporan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pekanbaru, Hadi Sanjoyo, menyatakan akan menindaklanjuti masalah ini.

Hadi mengaku kaget mendengar adanya pengungsi Rohingya yang mengambil rambutan milik warga.

Ia menjelaskan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) terdiri dari beberapa pihak, termasuk UNHCR, IOM, dan Rudenim, di mana masing-masing memiliki peran dalam pembinaan pengungsi.

"Jadi, untuk pembinaan attitude dari pengungsi ini di bawah Rudenim, karena di sana ada pembinanya," kata Hadi saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon.

Hadi menegaskan bahwa persoalan ini akan ditindaklanjuti bersama dengan Satgas PPLN.

"Pada prinsipnya, laporan ini kami tindak lanjuti sama-sama. Kita sama-sama turun untuk melakukan pembinaan," tutup Hadi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved