Dituding Tolak Dampingi Bos Rental Mobil Tewas Ditembak Komplotan Penggelapan, Polisi: Ikut Prihatin
Polisi membantah dituding menolak dampingi bos rental mobil yang saat itu hendak mengejar pelaku.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang bos rental mobil tewas ditembak pelaku penggelapan mobil yang diduga anggota TNI.
Atas kejadian ini, polisi dituding menolak dampingi bos rental mobil saat hendak mengejar pelaku.
Namun kini polisi membantah tudingan tersebut.
Baca juga: Putus Sekolah, Nurdin Tak Malu Jualan Cobek Demi Bantu Ibu, Sebulan Dapat Rp200 Ribu: Nabung
Dikutip dari Kompas.com, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantah tuduhan tersebut.
Ia mengatakan bahwa pihaknya bukan menolak permintaan pendampingan dari korban.
Pihaknya tidak mau gegabah karena menyangkut keselamatan anggota dan juga korban yang minta pendampingan.
"Itu narasi bahwa menolak pendampingan itu tidak benar," jelas Asep kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.
"Yang ada itu kami tidak mau gegabah untuk mendampingi hal itu," lanjutnya.
Asep menyebut, korban datang ke Polsek Cinangka sekitar pukul 01.00 WIB.
Korban mengaku sebagai leasing yang hendak mengejar mobil.
Petugas kemudian meminta dokumen atau surat-surat kendaraan yang hendak dikejar.
Namun korban tidak dapat menunjukkan dokumen tersebut.
"Dia kan minta didampingi, tapi kami juga punya kewajiban untuk menanyakan dokumen kendaraan," tutur Asep.
"Kemudian hal ihwalnya seperti apa, ya kan?" katanya lagi.

Asep menegaskan, pihaknya tidak menolak pendampingan.
Melainkan pihaknya hanya menjalankan prosedur operasional standar (SOP) dengan meminta dokumen kendaraan.
Korban sempat mengaku akan mengambil surat, tetapi tidak kunjung kembali.
Tak lama kemudian, Asep mendengar kabar mengenai penembakan di rest area Balaraja.
"Saya turut prihatin dengan peristiwa tersebut," kata Asep, menanggapi insiden tragis yang menimpa korban.
Seperti diberitakan sebelumnya, Agam Muhammad Nasrudin selaku anak dari korban penembakan bernama Ilyas Abdurrahman, kecewa karena petugas yang berjaga enggan mendampingi.
Ia pun memprotes penolakan tersebut.
"Saya bilang ke petugas di Polsek, 'Buat apa bertugas? Ini untuk mendampingi saya kok enggak mau'," kata dia.
Baca juga: Geruduk Rumah Kepsek, Orang Tua Murid Kecewa 3 Tahun Tak Dapat Uang KIP Rp450 Ribu per Bulan
Akhirnya, petugas tersebut menghubungi atasannya, membahas soal permintaan pendampingan.
"Hasil dari telepon ke Kapolsek ternyata Polsek pun tidak mau untuk pendampingan," sambung Agam.
Akhirnya, Agam kembali mengejar mobil Brio yang dibawa kabur pelaku hingga ke arah Cilegon.
Di sana, ia meminta bantuan rekan-rekan komunitasnya untuk mendampingi.
Setelah rekan-rekannya datang, Agam bersama sang ayah dan pegawai rental mereka mencoba menyergap beberapa pelaku yang berada di dalam mobil Brio.
Tiba-tiba, pelaku lain dari mobil Sigra melepaskan tembakan.
Agam dan rekan lainnya langsung kabur, mencari perlindungan.
Namun Ilyas dan rekannya, R (59), terkena tembakan.
Ilyas tertembak di dada, sementara R tertembak di bagian tangan.
"Waktu itu ayah saya (Ilyas) masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas, sudah menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja. Tapi sudah tidak tertolong," kata Agam.

Kini sosok Ilyas Abdurrahman pun diungkap salah satu kerabat korban, Suwito.
Suwito menuturkan, Ilyas Abdurrahman merupakan seorang yang baik dan rajin beribadah di masjid.
"Masya Allah beliau orangnya baik, rajin ibadah, dan rajin salat ke masjid, dan dari segi sosialnya luar biasa beliau," kata Suwito, dilansir dari Tribun Medan, Jumat (3/1/2025).
Suwito mengatakan, korban juga merupakan sosok ayah yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga.
Terlebih di lingkungan sekitar, Ilyas dikenal sebagai seorang yang suka bersedekah, dengan membagikan sembako saat menjelang Idulfitri.
"Terutama kepada warga lingkungan kita. Beliau adalah sosok yang baik, selalu memberikan sembako apabila mau menjelang Ramadan atau menjelang Idulfitri," kata Suwito.
"Jadi insyaallah beliau orang baik, di mata kita, terutama di mata keluarga."
"Beliau itu masyaallah dengan anak-anak beliau, istri beliau, orang yang baik insyaallah," sambungnya.
Di samping itu, Suwito menjelaskan bahwa saat ini usaha rental mobil milik mendiang Ilyas sedang naik daun.
Tak sedikit pula masalah terus menghantui usaha Ilyas, salah satunya terkait kasus penggelapan mobil.
"Kemarin sebelumnya, (almarhum) cerita usaha beliau lagi maju-majunya dan emang cerita biasanya lagi banyak masalah," ucap Suwito.
"Jadi banyak orang yang rental itu digadaikan, sering pengambilan unit itu kemarin terakhir kalau tidak salah di daerah Cianjur sama, itu digadaikan, tapi alhamdulillah itu biasa-biasa, bisa diajak musyawarah," pungkasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa mengungkapkan bahwa polisi saat ini tengah menyelidiki identitas pelaku yang diduga menggunakan mobil jenis SUV.
"Pelaku masih dalam pengejaran. Penyidik terus mengumpulkan alat bukti, termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian," ujar Purbawa.
Dia menambahkan, polisi belum dapat memastikan jumlah pelaku yang terlibat dalam aksi penembakan tersebut.
Namun kendaraan yang digunakan pelaku sudah teridentifikasi.
"Kami belum bisa pastikan berapa orangnya. Yang jelas, diduga pelaku ini yang melakukan penembakan menggunakan kendaraan mobil jenis SUV," kata dia.
Polisi juga masih berupaya menyelidiki perihal motif dan kronologi kejadian tersebut secara rinci.
"Masih serangkaian penyelidikan untuk mengungkap."
"Setelah kejadian dan adanya laporan mengenai peristiwa penembakan, Kapolres dan Kasat Reskrim langsung terjun untuk melakukan pengecekan TKP," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
bos rental mobil tewas ditembak pelaku penggelapan
AKP Asep Iwan Kurniawan
Ilyas Abdurrahman
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Peneliti BRIN Singgung Kualitas Anggota DPR, Sebut Maaf Saja Belum Cukup |
![]() |
---|
Spesifikasi Mobil Mewah Ahmad Sahroni yang Hancur usai Rumahnya Dijarah Massa, Harga Rp 1,8 Miliar |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ahmad Sahroni, Tukang Semir Sepatu Menjelma Jadi Crazy Rich, Kini Rumahnya Dijarah |
![]() |
---|
Kesaksian di Balik Jendela Lantai 30 saat Demo di Surabaya, Kini Nasib Gedung Grahadi Membara |
![]() |
---|
Imbas Video Joget, Rumah Anggota DPR RI Uya Kuya dan Eko Patrio Dijarah Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.