Berita Viral
Menu Makan Bergizi Gratis di Subang Viral, Isi Cuma Telur Rebus Buncis Pisang, Disdik Ungkap Vendor
Menu makan bergizi gratis di Subang tengah viral di media sosial. Pasalnya menu tersebut dinilai publik di media sosial X tidak layak.
TRIBUNJATIM.COM - Menu makan bergizi gratis di Subang tengah viral di media sosial.
Pasalnya menu tersebut dinilai publik di media sosial X tidak layak.
Bahkan kemasannya pun dalam bentuk wadah plastik.
Adapun menu makan bergizi gratis di Subang ini viral setelah diunggah satu di antaranya oleh akun X @Marthadevireal.
Pemilik akun @Marthadevireal_ itu memposting foto makan bergizi gratis adiknya.
Namun sayang postingan tersebut tidak menyebutkan nama sekolahnya.
Baca juga: Siswa Makan Bergizi Gratis Makan di Jalan karena Mobil Relawan Sulit Masuk Sekolah, Jalan 10 Menit
Postingan tersebut menuai komentar miring dari netizen terkait porsi makan bergizi gratis.
Sebab isinya hanya nasi, telur rebus, tumis wortel serta buncis yang hanya beberapa iris, ditambah 1 pisang muli yang berukuran kecil.
Hingga Rabu (8/12/2025) postingan tersebut telah ditonton 4 juta orang, dan 700 akun memposting ulang, serta disukai lebih dari 3.000 orang.
Viralnya porsi MBG di Subang tersebut dibenarkan oleh pihak Disdikbud Subang.
Postingan tersebut berada dikawasan sekolah yang ada di wilayah Kalijati.
"Terkait postingan tersebut adalah benar, dan kemarin sore sudah kami rapatkan bersama pihak Kodim, dan itu titiknya ada di Kalijati," kata Kadisdikbud Subang Nunung Suryani, melalui Kasi Kurikulum SMP, Fera Maulidya, Rabu (8/12/2025), dikutip dari Tribun Jabar.

Lanjut Fera, porsi makan bergizi gratis yang viral di posting di X atau Twitter itu bukan produk dari SPPG yang ada di Markas Kodim 0605 Subang.
Akan tetapi yang diproduksi oleh dapur dari CV yang ada di Kalijati.
"Jadi untuk titik Kalijati dan Purwadadi, itu penunjukan CV langsung oleh Badan Gizi Nasional bukan makanan yang diproduksi oleh SPPG yang ada di Kodim," katanya.
Disinggung mengapa kemasannya menggunakan plastik, kata Fera, karena pihak CV belum sempat menyiapkan wadah dari stainless steel seperti yang ada di SPPG Kodim.
"Mengapa menggunakan plastik, jawaban mereka karena belum sempat. Jadi untuk percepatan menggunakan plastik, tapi tentu ke depannya standar tanpa kemasan sampah akan dilaksanakan," ucap Fera.
Fera mengaku tender pengadaan MBG untuk pemilik CV di Kalijati baru dilaksanakan pada Senin (6/1/2025) dengan pihak sekolah penerima manfaat MBG.
Baca juga: Jalan Kaki 200-300 M, Perjuangan Murid SD di Sukabumi Jemput Makan Bergizi Gratis, Ini Kata Kepsek
"Kita maklumi saja, karena baru sehari MoU mereka langsung produksi, semoga ke depannya bisa lebih baik dan maksimal dalam memberikan MBG untuk pemenuhan gizi para pelajar di Subang," ucapnya.
Selain viral di media sosial terkait postingan isi menu dan kemasan MBG, pelaksanaan MBG di Subang juga dikeluhkan oleh para UMKM lokal.
Karena pada pelaksanaannya tak melibatkan UMKM lokal.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua UMKM Subang, Ade Patas.
"Sejauh ini kami belum menerima informasi adanya UMKM lokal yang dilibatkan dalam pelaksanaan tender penyedia Makan Bergizi Gratis bagi pelajar di Subang," katanya.
Tentunya kata Ade Patas, hal tersebut sangat disayangkan karena UMKM lokal tidak dilibatkan padahal UMKM lokal juga mampu menyediakan MBG di Subang.
"Program MBG ini sebenarnya untuk menghidupkan ekonomi masyarakat kecil seperti pelaku UMKM. Namun sayang kita tidak dilibatkan. Dan berharap kedepan pemerintah Kabupaten Subang bisa merangkul UMKM Lokal untuk pengadaan MBG di Subang," ujarnya.
Baca juga: Jerit Pedagang di Kantin Sekolah, Bayar Sewa Mahal Dagangan Sepi Imbas Program Makan Bergizi Gratis
Sementara itu, penjual kantin ternyata terdampak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan sejak Senin (6/1/2025).
Hal itu seperti dialami para penjual kantin di SMPN 2 Kepanjen, Kabupaten Malang.
Penjual kantin mengeluhkan dagangan sepi padahal bayar sewa juga tak murah.
Selasa (7/1/2025), merupakan hari kedua SMPN 2 Kepanjen menerima makan bergizi gratis dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG Kepanjen.
Menjelang jam istirahat sekitar pukul 11.00 WIB, kantin tampak sepi.
Dari enam lapak yang berjualan, empat di antaranya sudah pulang.
Menyisakan pedagang bakso dan nasi, Ria Mulyani.
Ria mengaku, semenjak diberlakukan MBG di sekolah ini, penjualannya merosot.
Padahal sebelum ada MBG, ia mampu menjual bakso dan pangsit sebanyak 70 porsi.
Sementara kemarin hanya laku 25 mangkok saja.

Ria mengaku, penjualannya menurun hingga 75 persen.
"Biasanya itu bisa 50 sampai 70 porsi, kemarin cuma laku 25 porsi."
"Terus ini tadi baru laku 15-an porsi," keluh Ria.
Penurunan penjualan ini merupakan imbas dari adanya program MBG.
Bahkan Ria sempat bertanya kepada siswa, mengapa tidak ke kantin lagi?
Kemudian siswa menyampaikan bahwa akan menerima makan siang gratis.
"'Ngapain bayar kalau ada yang gratisan', bilangnya seperti itu," tutur Ria menirukan salah satu jawaban siswa.
Akibat sepinya pembeli, maka Ria mengurangi jumlah porsi yang ia jual.
Misalnya jika dalam sehari ia membawa lima kilogram mie pangsit, akan dikurangi menjadi tiga kilogram mie pangsit.
Dikatakan Ria, sebelumnya pihak sekolah sudah mengumpulkan seluruh penjual kantin.
Pihak sekolah menyampaikan bahwa akan ada program MBG yang tentunya akan berdampak ke penjual kantin.
Dalam pertemuan tersebut, Ria sempat mempertanyakan kebijakan apa yang akan diambil.
Sedangkan setiap tahun penjual kantin harus membayar sewa sebesar Rp3 juta.
"Saya tanya kebijakan sekolah gimana kalau seandainya kita sepi. Mereka juga belum bisa jawab."
"Sedangkan di kantin ini kan bayar. Ndak gratisan," bebernya.
Ia juga menyampaikan keluh kesah pedagang lainnya.
Terlebih sebagian besar pedagang menjual makanan berat berupa nasi.
Ketika ada MBG, maka banyak pedagang yang tidak laku.
"Teman-teman ya seperti itu bilangnya. Kalau saya mie dan bakso kan enggak ada bosennya ya."
"Teman-teman yang lain bisa 90 persen berkurangnya. Nasi sama ayam geprek. Nanti juga ketemu nasi di makan siangnya," urai Ria.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
makan bergizi gratis
Subang
viral di media sosial
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Gerobak Dagangan Penjual Cilok sampai Pecah, Korban Mengaku Dianiaya Preman |
![]() |
---|
Kronologi Ribuan Mahasiswa Kompak Balik Badan saat Wagub Pidato, Kampus Sengaja Undang Pejabat |
![]() |
---|
Tukang Becak Pasrah Rumahnya Rata Tanah yang Ditinggali Selama 51 Tahun, Semua Harta Lenyap |
![]() |
---|
Rombongan 14 Moge Viral Terobos Jalur TransJakarta, Polisi Tegas Beri Tilang ETLE: Tidak Ada Bedanya |
![]() |
---|
Sindiran Ustaz Dasad Latif usai Rekening Isi Dana Masjid Diblokir PPATK: Apa Gunanya Kalian Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.