Rombongan 14 Moge Viral Terobos Jalur TransJakarta, Polisi Tegas Beri Tilang ETLE: Tidak Ada Bedanya

TRIBUNJATIM.COM - Video rombongan pengendara motor gede (moge) melewati jalur TransJakarta di wilayah Jakarta Barat, viral di media sosial.

Terlihat dalam video, 14 unit moge melaju secara leluasa di jalur busway yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi armada TransJakarta saja.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @depokfeed.

Akun tersebut menuliskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di jalan utama wilayah Grogol sampai Tomang, Jakarta Barat.

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya pun merespons video viral tersebut yang diduga para pengendara moge melintas, Minggu (3/8/2025).

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin memastikan, seluruh kendaraan yang masuk jalur TransJakarta terkena tilang elektronik (ETLE).

"Sudah, sama dengan pelanggaran lain, termasuk motor kecil yang banyak masuk jalur busway, sudah kena ETLE," ujar Komarudin, saat dikonfirmasi pada Kamis (7/8/2025).

Eks Kapolres Metro Jakarta Pusat ini menambahkan, tak ada perbedaan kendaraan yang melintas jalur TransJakarta.

Seluruh data kendaraan yang masuk jalur itutersebut terekam di Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.

"Tidak ada bedanya, mau motor gede, motor kecil, sama aja, sayangnya kalau motor kecil yang masuk busway tidak ada yang videokan," kata Komarudin, melansir Tribun Tangerang.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Pasal 287 ayat 1, akan ada pidana kurungan dua bulan dan denda paling banyak Rp500 ribu bagi yang melanggar.

Sebelumnya, video dua anggota polisi lalu lintas memberi hormat ke mobil berpelat dinas yang masuk ke jalur TransJakarta.

Tak pelak video tersebut viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @fakta.jakarta.

Beragam komentar pun diungkapkan netizen terkait kejadian tersebut.

Awalnya, sang perekam tampak mengambil video dari dalam mobil yang tengah melintas di jalur arteri.

Baca juga: Sosok ASN Dipecat Wali Kota, Nyambi Jadi Calo Honorer Minta Uang Rp55-60 Juta ke Korbannya