Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Kebakaran Hutan Los Angeles Telan Kerugian Rp 922 T, 'Karma' Bantu Israel Serang Gaza Palestina

 Kebakaran hutan merembet sejumlah lokasi di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS). Kebakaran besar itu terjadi sejak Selasa (7/1/2025)

Editor: Torik Aqua
AFP/JOSH EDELSON
Margaret Larkin melihat rumahnya yang terbakar saat kebakaran Eaton di daerah Altadena di wilayah Los Angeles, California pada 8 Januari 2025. - Setidaknya lima orang kini diketahui tewas dalam kebakaran hutan yang berkobar di sekitar Los Angeles, dan dikhawatirkan akan ada lebih banyak kematian, hukum kata penegak hukum pada tanggal 8 Januari, ketika kobaran api yang mengerikan meratakan seluruh jalan, membakar mobil dan rumah dalam hitungan menit. Lebih dari 1.000 bangunan telah terbakar dalam beberapa kebakaran hutan yang terjadi di sekitar kota terbesar kedua di Amerika, yang memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka 

TRIBUNJATIM.COM - Kebakaran hutan melanda dan merembet sejumlah lokasi di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS).

Kebakaran besar itu terjadi sejak Selasa (7/1/2025).

Ribuan rumah dan gedung serta 15.000 bangunan lain ikut beresiko terbakar.

Sebab, api yang membakar hutan itu dengan cepat menyebar.

Baca juga: Sosok Santri yang Ditemukan Meninggal Sambil Peluk Al Quran setelah Terjebak Kebakaran di Ponpes

Hingga kini, kebakaran Los Angeles tersebut masih belum bisa dipadamkan total.

Diperkirakan 5 orang tewas, 180 ribu orang mengungsi, dan satwa penghuni hutan terdampak dengan tragis.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (9/1/2025), setidaknya ada tujuh lokasi kebakaran di Los Angeles, yang diawali di wilayah Pacific Palisade pada Selasa (7/1/2025) pukul 10.30 waktu setempat.

Bencana yang disebut dengan Kebakaran Palisades itu berkembang dari 20 hektar menjadi lebih dari 200 hektar hanya dalam waktu 20 menit saja.

Diberitakan Kompas.com, Jumat,  kebakaran Los Angeles sudah merembet ke lokasi hunian para bintang Hollywood. Seperti Paris Hilton, Ben Afflect, juga Miley Cyrus.

Lantas, mengapa api di Kebakaran Palisades cepat meluas dan susah padam?

Perkiraan awal kerugian

Dilansir dari BBC, Kamis, penduduk di lingkungan Pacific Palisades di sebelah barat Los Angeles mengaku mulai melihat asap mengepul dari perbukitan di seberang rumah mereka pada pagi hari tanggal 7 Januari.

Dalam beberapa jam setelahnya, kobaran api sudah menyebar, melalap rumah-rumah, teater, restoran, toko, sekolah, dan seluruh permukiman.

Pada pagi hari tanggal 9 Januari, Kebakaran Palisades meliputi area seluas 17.234 hektar dan kebakaran lainnya terjadi di seluruh wilayah LA.

Kepala ahli meteorologi AccuWeather, Jonathan Porter menyatakan, perkiraan awal kerugian dari kebakaran ini berkisar antara 57 miliar dollar AS atau sekitar Rp 922 triliun.

Alasan api cepat meluas

Masih dari BBC, berikut ini beberapa alasan mengapai api cepat meluas dan susah dipadamkan: 

1. Efek El Nino

Periode curah hujan lebat pada tahun 2024 terkait El Nino diperkirakan telah menyebabkan kondisi dengan risiko kebakaran tinggi pada musim dingin ini. 

“Hujan sering kali dianggap sebagai hal yang buruk bagi kebakaran, dan jika hujan terjadi saat terjadi kebakaran, maka hal tersebut berdampak buruk bagi kebakaran tersebut,” kata Rory Hadden, peneliti ilmu api di Universitas Edinburgh.

Selain itu, curah hujan sebelum kebakaran dapat menyebabkan banyak tumbuhnya vegetasi, yang kemudian menjadi bahan bakar potensial.

“Kemudian kita memasuki periode cuaca yang lebih kering, dan kemudian vegetasi tersebut mengering dengan sangat cepat, dan jumlahnya semakin banyak. Jadi, kita dapat membuat lebih banyak bahan bakar.” 

Hal inilah yang membuat api sudah padam.

2. Lanskap perbukitan

Lanskap perbukitan di sekitar Los Angeles juga meningkatkan risiko kebakaran hutan cepat meluas. 

“Kebakaran akan menyebar dengan sangat cepat ke arah bukit,” kata Hadden.

"Fitur geografis seperti ngarai, jurang, hal-hal semacam ini, dapat menciptakan perilaku kebakaran yang sangat ekstrem, yang menantang bagi siapa pun untuk memadamkan api."

Topografi ini tidak hanya meningkatkan risiko penyebaran api, namun juga mempersulit evakuasi.

Di kawasan Palisades, jalan-jalan sempit di lereng bukit menimbulkan tantangan tambahan bagi orang-orang yang mencoba untuk mengungsi menyelamatkan diri. 

3. Angin Santa Ana

Kebakaran juga diperparah oleh angin topan yang kuat.

Angin kencang ini mendorong api yang berawal dari lereng pegunungan di sebelah barat Los Angeles menjadi api yang bergerak cepat, yang menyebar melalui vegetasi yang sudah kering hingga melanda lingkungan Pacific Palisades dekat Santa Monica.

“Yang membuat kebakaran ini begitu luar biasa adalah kecepatan angin yang datang dari pusat Gurun California,” ujar Hadden.

Angin ini dikenal sebagai angin Santa Ana atau Fohn, dan dapat menyebabkan kebakaran hutan meluas dan tidak menentu.

"Angin tersebut sangat, sangat kering. Anginnya bergerak sangat, sangat cepat, sehingga begitu terjadi kebakaran, sangat mudah bagi api untuk bertahan dan kemudian membesar dan menyebar dengan sangat, sangat cepat," kata Hadden yang juga mengatakan kecepatan angin yang dilaporkan mencapai lebih dari 100mph (160 km/jam).

Kata pemimpin Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden pada Kamis (10/1/2025) menyebut kebakaran hutan yang melanda Los Angeles sebagai yang terburuk dalam sejarah California.

Ia berjanji memberikan dana dan sumber daya tambahan dari pemerintah federal untuk membantu penanganan bencana tersebut.

“Ini adalah kebakaran paling luas dan menghancurkan dalam sejarah California,” kata Biden dalam pertemuan khusus bersama pejabat senior di Gedung Putih.

Dilansir AFP, Biden menyatakan empatinya kepada warga Los Angeles yang saat ini kesulitan.

Dia juga memuji keberanian para pemadam kebakaran yang ia sebut sebagai pahlawan karena berani menghadapi kobaran api demi menyelamatkan nyawa.

Sebagai bentuk respons cepat, Biden membatalkan kunjungannya ke Roma untuk tetap berada di Washington dan mengoordinasikan penanganan bencana.

Ia mengumumkan bahwa pemerintah federal akan menanggung 100 persen biaya penanganan bencana selama 180 hari pertama, seperti yang diminta oleh Gubernur California Gavin Newsom.

Sebanyak 400 pemadam kebakaran federal, 30 pesawat dan helikopter pemadam, serta delapan pesawat besar dari Pentagon akan dikerahkan ke Los Angeles.

Selain itu, 500 personel untuk pembersihan wilayah kebakaran juga akan ditugaskan.

Wakil Presiden Kamala Harris, yang berasal dari California, menyebut kebakaran ini sebagai situasi “apokaliptik.”

Situasi itu merujuk bak sebuah kehancuran kiamat.

Ia juga menyoroti masalah perusahaan asuransi yang membatalkan polis keluarga yang kehilangan properti akibat kebakaran.

Biden juga membantah klaim dari presiden terpilih Donald Trump bahwa kekurangan air menjadi alasan pemadam kebakaran kesulitan mengendalikan api.

Biden menjelaskan bahwa masalah sebenarnya adalah pemadaman listrik yang dilakukan perusahaan utilitas untuk mencegah kerusakan jaringan, yang menyebabkan pompa air tidak berfungsi.

Aktivis sebut karma Amerika Serikat bantu Israel perangi Gaza Palestina

Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles, Amerika Serikat (AS) dikait-kaitkan dengan perang di Jalur Gaza.

Menurut aktivis anti-Israel, kebakaran tersebut adalah karma bagi AS karena menggunakan uang pajak untuk mendanai militer Israel.

Dikutip dari The Times of Israel pada Jumat (10/1/2025), kelompok aktivis sayap kiri, Code Pink mengaku tidak terkejut dengan musibah yang dialami AS.

Ia mengatakan hal tersebut di Instagram sebagai sindiran terhadap pemerintah yang terus mengirim senjata Israel.

Padahal, senjata yang diberikan pada akhirnya digunakan untuk membunuh warga Palestina.

"Ketika pajak AS digunakan untuk membakar orang hidup-hidup di Gaza, kami tidak akan terkejut ketika api itu kembali menyala," kata Pink.

Kelompok anti-Israel lainnya, Jewish Voice for Peace juga menyuarakan kritik serupa di Instagram.

Seharusnya uang pajak digunakan untuk kepentingan rakyat AS, bukan diberikan kepada Israel untuk membunuh warga Palestina.

"Pemerintah kita malah mengalokasikan miliaran dolar untuk genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza," kata Jewish Voice for Peace.

Menanggapi kritik ini, anggota Kongres New York Ritchie Torres menegaskan kebakaran di Los Angeles tidak ada kaitannya dengan Israel.

"Modus operandi Antisemitisme adalah menjadikan orang Yahudi sebagai kambing hitam: jika ragu, salahkan orang Yahudi," ujar Torres.

Dugaan sementara kebakaran berawal dari semak belukar yang terbakar pada Selasa (7/1/2025) di wilayah Pasific Palisades.

Kebakaran semakin parah karena angin kencang dan iklim kering di daerah tersebut.

Saat ini, lebih dari 17.000 hektare lahan hangus dan lima orang tewas akibat kebakaran.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved