Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Senyum Alvin Akhirnya Bisa Cicip Daging Berkat Makan Siang Gratis, Sehari-hari Biasa Kelaparan

Menurut sang guru, Ibu Ais, Alvin adalah salah satu siswanya yang kurang mampu.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/aisyah_kizzmoet
Alvin senang akhirnya bisa makan daging berkat program MBG 

TRIBUNJATIM.COM - Siswa SMP di Banjarmasin bernama Alvin sangat senang dengan adanya program makan bergizi gratis.

Pasalnya untuk makan satu kali sehari saja ia kesusahan.

Ia pun bahagia saat bisa makan daging.

Baca juga: Petugas Dishub Kepergok Pinjam Sapu Ranjau Paku Cuma Buat Foto, Selesai Langsung Ditinggal Pergi

Bagi sebagian besar anak sekolah di perkotaan, program makan bergizi gratis mungkin jadi alternatif untuk tidak jajan di sekolah.

Namun lain halnya dengan siswa SMP di Banjarmasin yang satu ini.

Alvin rupanya sangat jarang sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

Ternyata siswa SMP ini tinggal bersama ibunya setelah kedua orang tuanya bercerai.

"Sedangkan ibunya tidak bisa bekerja layaknya ibu-ibu lain yang pendidikannya lumayan tinggi," tulis akun TikTok Ibu Ais pada Rabu (8/1/2025).

Pada postingan di akun TikToknya, ibu guru tersebut memperlihatkan sang murid sangat lahap menyantap makan bergizi gratis dari Prabowo Subianto.

Ibu Ais lalu memperlihatkan menu makan bergizi gratis di hari ketiga.

Rupanya, para siswanya di hari ketiga mendapat menu daging semur, sayur, tempe, dan buah semangka.

Para siswanya itu pun terlihat lahap menyantap menu makan bergizi gratis hari ketiga.

Kemudian bu guru bertanya pada siswi yang terlihat makan perlahan di ujung bangku.

Bu guru tersebut bertanya, kapan terakhir kali muridnya makan daging.

Alvin sangat senang dengan adanya program makan bergizi gratis ini karena untuk makan satu kali sehari saja ia kesusahan
Alvin sangat senang dengan adanya program makan bergizi gratis ini karena untuk makan satu kali sehari saja ia kesusahan (TikTok)

"Sintya, kamu terakhir makan daging kapan?" tanya bu guru.

"Ini," jawab Sintya menunjuk kotak makannya.

"Sebelumnya belum pernah makan daging?" tanya bu guru lagi.

Siswi itu pun menggelengkan kepalanya sambil menunduk.

Kemudian bu guru juga bertanya pada Alvin, kapan terakhir kali ia makan daging.

Alvin pun tampak mengangkat tangannya.

Baca juga: Raup Rp16,5 Miliar, Leni Tipu Teman Kerja Pakai Voucher Belanja, Eks Karyawan Asuransi: Merugi

"Enggak pernah makan daging kecuali hari raya kurban?" tanya Ibu Ais lagi.

Alvin pun kemudian menganggukan kepalanya.

Rupanya ia hanya makan daging saat Hari Raya Idul Adha.

Bahkan Alvin sudah lupa dengan rasa daging.

Menurut Ibu Ais, Alvin adalah salah satu siswanya yang kurang mampu.

Ia yakin siswanya tersebut sangat senang bisa mendapat makan bergisi gratis.

Sebab sehari-harinya Alvin harus membantu ibunya berjualan dulu untuk bisa makan siang.

"Kita semua sangat bersyukur dengan adanya program makan bergizi gratis ini akhirnya terealisasi," tulis Ibu Ais.

Bahkan ia yakin masih banyak anak-anak sekolah di luar sana yang kondisinya lebih susah dari Alvin.

"Seberapa berat selama ini dia menahan lapar di sekolah, ketika anak-anak lain dikasih uang jajan cukup dan bekal makan setiap harinya," tulis dia.

Ia pun berharap program makan bergizi gratis ini bisa terus berjalan.

Unggahan Ibu Ais itu pun menuai beragam komentar.

Kendati begitu, ada beberapa siswa tak mau makan lantaran tak suka menu yang diberikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Salah satunya di SDN 25 Palembang yang ada di Jalan Inspektur Marzuki dan sudah mendapatkan makan bergizi gratis.

Menu Senin (6/1/2025), ada nasi, tempe, tahu isi ayam ataupun ikan yang diolah, lalu sayur buncis dan buah pisang.

Namun ada beberapa siswa kelas 3 di SDN 25 Palembang yang tak mau makan menu yang tersedia.

"Saya enggak suka makan tempe, tahu, dan sayur buncis," ujar Gibran. 

Menurutnya, ia sukanya makan ikan ataupun ayam secara utuh.

Kalaupun sayur sukanya sayur kangkung.

Untuk itulah, Gibran pun tak memakan makanan yang disediakan.

Meskipun ia sudah berusaha mencicipi tempe, namun tetap saja Gibran tak mau. 

"Saya tadi juga sudah sarapan nasi goreng, jadi masih kenyang," kata Gibran yang berusia sembilan tahun.

Hal yang sama diungkapkan Nafiza yang juga ogah makan lantaran tak suka tempe dan tahu.

"Saya enggak suka tempe dan tahu jadi enggak makan, tadi di rumah juga sudah makan," tutur Nafiza.

Meskipun begitu, ada juga anak-anak yang lahap makan hingga habis, seperti Queen.

"Saya suka makan tempe, tahu, ayam, sayur dan buah jadi saya makan semuanya," ucap Queen.

Gibran ogah makan menu makan siang gratis di sekolah
Gibran ogah makan menu makan siang gratis di sekolah (ISTIMEWA)

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 25 Palembang mengatakan, anak-anak rata-rata di rumah sudah makan.

Untuk itu harapannya, menu.yang dihadirkan bisa bervariasi.

"Harapannya ke depan makannya lebih dimodif supaya anak-anak suka makannya."

"Kita juga berupa mengedukasi anak-anak supaya mensyukuri makanan yang ada, supaya mau makan," katanya, melansir Sripoku.com.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri menambahkan bahwa menu makanannya nantinya bervariasi mulai dari nasi, sayur dan buah.

Untuk lauknya nanti diganti-ganti, ada ikan, ayam, tempe, tahu, dan lain-lain yang disesuaikan dengan budget yang ada.

"Untuk TK dan SD anggarannya itu Rp11 ribu dengan rincian Rp6 ribu untuk modal bahan dan Rp5 ribu untuk jasa katering, transportasi dan lain-lain)."

"Lalu untuk SMP anggarannya Rp 15 ribu dengan rincian Rp10 ribu untuk bahan dan Rp5 ribu untuk jasa katering, transportasi, dan lain-lain. Untuk anggarannya semua dari pusat melalui APBN," katanya.

Sementara itu pihak Balai BPOM Palembang pun mengecek makanan secara langsung dan hasilnya aman untuk dikonsumsi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved