Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Siswa SMP Jadi Kurir Uang Palsu, Sialnya Ketahuan Warga karena Kecelakaan, Imbalan Rp 50 Ribu

Siswa SMP berinisial A (14) terlibat kecelakaan di Jalan Raya Teuku Umar, Kecamatan Tambun Selatan. A tertangkap basah membawa puluhan uang palsu.

|
freepik.com
Ilustrasi uang - Seorang siswa SMP berinisial A (14) mengalami nasib sial setelah terlibat kecelakaan di Jalan Raya Teuku Umar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Januari 2025. Dalam insiden tersebut, A tertangkap basah membawa puluhan uang palsu. 

Warga asal Desa/Kecamatan Kalipucung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, ini sengaja menyasar warung-warung kecil untuk menjalankan aksi jahatnya.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, mengatakan, DM berkelana untuk mengedarkan uang palsu di wilayah Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung.

“Awalnya masyarakat yang mengadu karena ada yang sengaja mengedarkan uang palsu. Aduan itu lalu direspons personel Polsek Pagerwojo,” ujar Ipda Nanang Murdianto, Senin (25/11/2024).

Dalam modusnya, DM sengaja memilih warung-warung kecil untuk membelikan uang pecahan Rp 100.000 palsu.

Selain mendapatkan barang yang dibeli seperti rokok, DM berharap pada kembalian yang berupa uang asli.

Polisi kemudian melakukan penyisiran di wilayah Kecamatan Pagerwojo untuk mencari sosok pengedar uang palsu yang dikeluhkan masyarakat. 

“Petugas menyisir dari warung ke warung, karena diyakini pelaku belum keluar dari Pagerwojo,” sambung Nanang.

Pencarian polisi akhirnya membuahkan hasil, setelah menemukan DM di sebuah warung di Desa Wonorejo.

Polisi segera menangkap DM dan memeriksa bawaannya untuk mencari barang bukti.  

DM tidak bisa mengelak setelah polisi menemukan 52 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000.

“Kami juga menyita sepeda motor yang dipakai DM, dan sebuah telepon genggam untuk melacak asal uang palsu itu,” ungkap Nanang.

Dalam pengakuannya ke penyidik Unit Reskrim Polsek Pagerwojo, DM mengaku membeli uang palsu itu saat di kampung halamannya.

Ia menemukan penawaran uang palsu itu di media sosial.

Si penjual menawarkan 12 juta uang palsu seharga Rp 3 juta dan 18 juta yang palsu seharga Rp 5 juta.

“Dia transfer lebih dulu biaya pembelian. Kemudian uang palsunya dikirim dengan COD (cash on delivery),” papar Nanang.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved