Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Guru Supandi Lulusan Paket C, Ngajar Bahasa Inggris Gaji Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Luar Biasa

Sosok Guru Supandi, lulusan sekolah Paket C bisa ngajar Bahasa Inggris. Belajar dari siaran radio. Gubernur Dedy Mulyadi: luar biasa bapak.

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Dedi Mulyadi apresiasi Sosok Guru Empan Supandi. Setiap hari jalan kaki 11 km demi mengajar, ternyata lulusan Paket C. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Guru Empan Supandi, viral di media sosial. 

Guru honorer asal Kampung Ciguha, Desa Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini awalnya jadi sorotan krena setiap hari jalan kaki 11 km demi mengajar.

Perjuangan Guru Supandi pun mencuri perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi

Bertemu dengan Guru Supandi atau yang akrab disapa Epan, Dedy Mulyadi terkejut. 

Karena Guru Supandi ternyata bukan sarjana, melainkan lulusan sekolah Paket C

Namun Guru Supandi bisa mengajar mata pelajaran olahraga hingga Bahasa Inggris untuk siswanya. 

Untuk diketahui, Guru Supandi mengajar di MTs Thoriqul Hidayah.

Ia digaji Rp200 ribu seminggu, setelah 14 tahun mengajar. Saat pertama kali mengajar, ia digaji Rp 250 ribu per tahun. 

Berbekal ijazah Paket C, Empan Supandi kemudian diminta untuk mengajar di MTs Thoriqul Hidayah, awalnya mengajar mata pelajaran olahraga.

"Bapak waktu itu lulusan apa?" tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari tayangan YouTube-nya, Selasa (21/1/2025), dikutip dari Tribun Sumsel.

“Paket C,” ujar Supandi.

Baca juga: Nasib Guru Riniani Pukul Siswa SMA hingga Pingsan, Baru 1 Tahun Ngajar, Keluarga Murid Tak Terima

Dedy Mulyadi kaget dan heran karena menurutnya termasuk orang yang sekolah mengambil Paket C masih langka.

Namun, berbekal jazah Paket C itulah Supandi diminta mengajar di MTs tersebut oleh pemilik yayasannya langsung.

Kemudian Supandi menceritakan selama 14 tahun mengajar, ia berpindah-pindah memberikan mata pelajaran.

Awalnya Supandi diminta mengajar mata pelajaran olahraga.

Diakui Supandi, saat itu ia memberikan pengajaran secara otodidak.

Dedy Mulyadi pun bertanya cara Supandi memberikan pelajaran olahraga itu kepada muridnya.

Baca juga: Siswi SMA Antre Depan Toilet Jalani Tes Kehamilan Sambil Dicek Guru, Kadis: Penguatan Karakter

"Olahraga kan bukan hanya praktek, ada teorinya. Bapak bisa teori olahraga. Cara bapak mengajar gimana? kan bapak enggak pernah sekolah pendidikan," tanya Kang Dedi.

"Ya secara mengembangkan aja. Misalnya tentang olahraga apa, saya sampaikan, saya jelaskan (dari buku)," jawab guru Supandi.

Tak hanya olahraga, Supandi juga beralih mengaja mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam dan pendidikan kewarganegaraan.

Lalu, pada tahun selanjutnya akhirnya Supandi diminta mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris.

Guru Supandi kini dapat modal Rp5 juta untuk jualan sayur sepulang ngajar.
Guru Supandi kini dapat modal Rp5 juta untuk jualan sayur sepulang ngajar. (YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel)

Sontak kisah Supandi itu kembali membuat Dedy Mulyadi kaget.

Dedy Mulyadi kembali bertanya dari mana Supandi mendapat pelajaran Bahasa Inggris sementara ia lulusan setara SMA, Paket C.

Lantas, Supandi menceritakan ia pernah belajar Bahasa Inggris kepada pelajar Australia saat ia bekerja di perusahaan pupuk.

Selain belajar dari warga asing, sebelumnya Supandi gemar mendengarkan radio berbahasa Inggris.

Ia mengaku sejak kecil mendengarkan radio berbahasa Inggris seperti BBC London hingga Rusia.

"Dulu kan waktu kecil ada radio sw, suka ada bahasa Inggris, BBC London, Rusia, saya suka walaupun tidak paham," ujar Empan.

Baca juga: Sudah 14 Tahun Mengabdi, Guru Hadi Batal Jadi PPPK, Syok Status Lulus Berubah: Mental Gak Karuan

"Bapak hanya mengandalkan pengetahuan yang didengar dari radio, kan harus ada grammar?" tanya Dedi Mulyadi.

Diakui Supandi saat mendapat tawaran mengajar Bahasa Inggris awalnya ia menolaknya.

Ia merasa kemampuannya Bahasa Inggris-nya itu hanya standar.

Namun, akhirnya ia menerima tawaran itu setelah melihat kondisi murid 3 bulan tak ada pelajaran Bahasa Inggris di sekolah tempatnya mengajar itu.

“Saat itu awalnya ditolak (Pak Empan menolak), saya tidak S1, saya belum fasih, selama 3 bulan anak tidak belajar, saya kasihan juga," ungkap Empan.

"Daripada enggak ada bahasa inggris, bapak ngajar bahasa inggris," sambung  Dedi Mulyadi.

Guru honorer bernama Supandi ini semangat jalan kaki ke sekolah menempuh 12 kilometer setiap hari. Mirisnya, dia hanya berpenghasilan Rp200 ribu dari mengajar.
Guru honorer bernama Supandi ini semangat jalan kaki ke sekolah menempuh 12 kilometer setiap hari. Mirisnya, dia hanya berpenghasilan Rp200 ribu dari mengajar. (Istimewa)

Dalam perjuangannya menjadi guru honorer, ternyata kisah pilu Supandi juga hidup tanpa istri.

Diketahui Supandi diceraikan istrinya sejak 2015.

Perpisahannya dengan istrinya karena masalah ekonomi.

Dengan gaji kurang Rp 200 ribu per bulan membuat sang istri tak bisa bertahan hidup dengan Supandi.

Meski begitu, setelah cerai dari istrinya Supandi tetap memiliki tanggung jawab mengurus dan menyekolahkan anaknya.

Ia juga memiliki pekerjaan sampingan dagang sayuran.

Adapun pekerjaannya dagang sayuran itu dia lakukan sepulang sekolah.

Selain dagang sayur, terkadang Supandi juga bekerja serabutan sebagai tukang pukul borongan.

Dedi Mulyadi: luar biasa bapak

Mendengar kisah hidup guru honorer Supandi itu membuat Dedi Mulyadi terenyuh.

Setelah mendapati kisah pilu tersebut, Dedi Mulyadi terenyuh hingga memberikan Supandi bantuan.

Gubernur Jawa Barat itu memberikan bantuan berupa uang ratusan juta untuk pembangunan rumah Empan yang nyaris roboh.

"Rumahnya saya bangunkan, senilai Rp100 juta," kata Dedi Mulyadi.

Sontak, Supandi pun berterima kasih dan tak lupa bersyukur.

"Alhamdulillah bapak," ungkap Supandi.

"Tetap semangat, luar biasa bapak," ujar Dedi Mulyadi.

Selain pembanguna rumah, Dedi Mulyadi juga memberikan uang untuk modal Supandi berjualan sayur.

"Saya kasih Rp5 juta untuk dagang sayur, perasaan cukup untuk dagang sayur," ujar Kang Dedi.

Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved