Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Mohak, Seniman Ukir Kayu Difabel asal Kediri yang Karyanya Dipesan Bupati hingga Menteri

Keterbatasan fisik bukan halangan untuk berkarya. Hal itu dibuktikan oleh Mohammad Sugianto, pria berusia 44 tahun asal Desa Peh Kulon, Kecamatan Papa

Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Isya Anshori
SENI PAHAT KAYU - Pemahat seni kayu difabel, Mohak asal Desa Peh Kulon Kecamatan Papar Kabupaten Kediri menunjukkan pesanan papan nama untuk Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri, Jumat (31/1/2025). Mohak juga aktif sebagai Ketua Disabilitas Bidang UMKM di Kabupaten Kediri bersama teman-teman difabel lainnya berusaha menggerakkan roda ekonomi dengan memproduksi berbagai produk kerajinan 

Karyanya mulai dikenal luas setelah banyak pelanggan yang puas dengan hasil kerjanya.

Bahkan, Bupati Kediri perempuan pertama Haryanti Sutrisno, pernah memesan ukiran untuk rumah dinasnya. 

Mohak juga kerap mengikuti pameran seni ukir untuk memperkenalkan produknya.

Tak hanya itu, karyanya juga dipesan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dan Menteri Pariwisata saat ini, Widiyanti Putri Wardhana

"Rata-rata papan nama di Pemkab Kediri saya yang buat. Kemarin Pak Sandi juga pesan, sekarang Ibu Widiyanti," ucap Mohak

Untuk satu papan nama, Mohak membanderol harga mulai dari Rp 1.500.000, tergantung bahan dan motif ukirannya. Sementara untuk ornamen kecil, harganya mulai dari Rp 200.000.

Proses pengerjaan ukiran membutuhkan waktu sekitar tiga minggu, tergantung tingkat kesulitan dan detail motif.

Selain menjalankan usaha ukir kayu, Mohak juga aktif sebagai Ketua Disabilitas Bidang UMKM di Kabupaten Kediri.

Ia bersama teman-teman difabel lainnya berusaha menggerakkan roda ekonomi dengan memproduksi berbagai produk kerajinan.

Mohak berharap seni ukir kayu tetap lestari sebagai bagian dari budaya Indonesia.

Dengan semangat pantang menyerah, Mohak membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk meraih kesuksesan. 

Karyanya tidak hanya menghidupi dirinya, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat.

"Seni ukir ini bukan hanya sekadar karya, tapi juga upaya pelestarian budaya," tandasnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved