Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Makanan dan Minuman Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Kota Kediri pada Januari 2025

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Kediri pada Januari 2025.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Melia Luthfi Husnika
PEDAGANG PASAR - Hariana, seorang pedagang yang berjualan di Pasar Setono Betek Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (6/1/2025). Kota Kediri mencatat inflasi month to month (m-to-m) sebesar -0,70 persen dan inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,54 persen pada Januari 2025.  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kota Kediri mencatat inflasi month to month (m-to-m) sebesar -0,70 persen dan inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,54 persen pada Januari 2025.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi tertinggi, sementara sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi faktor utama yang mendorong deflasi.  

Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, yang mengikuti rilis data inflasi secara daring, menegaskan pentingnya tindak lanjut terhadap hasil rilis ini.

"Pemerintah Kota Kediri terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi dan memastikan angka yang dirilis oleh BPS dapat ditindaklanjuti sesuai aturan serta potensi yang dimiliki kota ini," katanya, Selasa (4/2/2025).

Zanariah juga menyampaikan, dengan telah terpilihnya wali kota dan wakil wali kota yang baru, dirinya akan mengkonsolidasikan data inflasi ini dengan tim transisi pemerintahan.

"Saya berharap komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah Kota Kediri, Forkopimda, dan BPS dapat terus berlanjut dan ditingkatkan oleh pemerintahan yang baru," tambahnya.  

Kepala BPS Kota Kediri, Emil Wahyudiono, menjelaskan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi pendorong utama inflasi dengan andil 0,46 persen dan inflasi 1,71 persen secara m-to-m.

Sedangkan untuk kelompok yang mendorong deflasi adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil inflasi -1,29 persen dan inflasi -11,08 persen. 

Baca juga: Cek Harga Sembako di Pasar Rogojampi, Menko Zulhas Sebut Inflasi Banyuwangi sangat Terjaga

"Komoditas yang paling berkontribusi terhadap inflasi di Januari ini antara lain cabai rawit, cabai merah, semangka, serta bahan bakar rumah tangga. Sementara itu, tarif listrik, bawang merah, telur ayam ras, pisang, dan alpukat menjadi komoditas yang mendorong deflasi," jelas Emil.  

Secara year on year, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tetap menjadi pendorong utama inflasi dengan andil inflasi sebesar 0,94 persen dan inflasi 3,39 persen.

Sedangkan sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi faktor penghambat inflasi dengan andil -1,30 persen dan inflasi -10,98 persen.

"Komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi tahunan meliputi emas perhiasan, daging ayam ras, serta nasi dengan lauk dan cabai rawit," tambah Emil.  

Selain inflasi, BPS juga melaporkan perkembangan sektor pariwisata, khususnya tingkat hunian hotel pada Desember 2024.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Kota Kediri tercatat sebesar 42,86 persen, meningkat 1,41 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

TPK hotel bintang mencapai 60,76 persen, sedangkan hotel non-bintang sebesar 27,87 persen.  

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved