Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Mimin Penjual Durian Tolak Anaknya Dilamar Gubernur, Ingin Putri Jadi Perawat, Ngaku Kasihan

Diketahui sosok gubernur yang menggoda untuk melamar anak penjual durian itu adalah Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube Lembur Pakuan
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi saat bertemu penjual durian Mimin Aminah di Pangandaran, Jumat (31/1/2025). Lamarannya ditolak saat ingin meminang anak Mimin. Alasan Mimin pun panen pujian. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap alasan Mimin Aminah penjual durian tolak anaknya dilamar gubernur.

Diketahui sosok gubernur yang menggoda untuk melamar anak penjual durian itu adalah Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.

Sementara Mimin Aminah adalah penjual keliling menjajakan dagangannya di Pantai Pangandaran.

Mimin setiap harinya biasa menjual durian, petai, hingga alpukat.

Ia lalu dipanggil oleh Dedi Mulyadi yang memborong duriannya.

Kepada Dedi, Mimin mengaku memiliki dua anak.

Anak pertamanya sedang kuliah keperawatan, sementara anak keduanya masih duduk di bangku SD.

Kegigihan Mimin menjadi pedagang demi menyekolahkan anaknya itu dipuji oleh Dedi Mulyadi.

Ia pun berkelakar ingin melamar anak Mimin.

Awalnya Mimin mengatakan kalau anaknya ada di rumah karena sedang libur kuliah.

"Geulis teu budak teh? (cantik tidak anaknya?)," tanya Dedi Mulyadi, dikutip dari video di kanal YouTube Lembur Pakuan via TribunBogor.

"Geulis atuh siga mamahna (cantik dong seperti ibunya)," kata Mimin sambil tertawa.

Baca juga: Pantas Eks Menteri Kelautan Tak Mau ke Bandung, Dedi Mulyadi Janji Akan Benahi: Kita Beresin

Kemudian Dedi Mulyadi pun bercanda ingin menghampiri putri Mimin yang bernama Wulandari itu.

"Lamun disamperkeun ku kuring kumaha? Kuring pan duda (kalau saya temui bagaimana? Saya kan duda)," kata Demul.

Namun Mimin mengatakan kalau anaknya itu masih kuliah.

Bahkan Dedi Mulyadi mengaku siap menunggu hingga lulus kuliah.

"Keun bae atuh, kumaha lamun ditungguan nepi tamat? (gak apa-apa dong, gimana kalau saya tunggu sampai lulus?)," kata dia.

Mimin pun tetap bersikukuh ingin anaknya lulus kuliah dulu.

Apalagi menurut Mimin, sang putri lulusnya masih lama.

"Jadi ka gubernur moal dibikeun ? (Jadi ke gubernur juga tidak akan diberikan?)," tanya Dedi Mulyadi lagi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Anggaran Seragam dan Dinas Luar Negeri Dihapus, Sentil Pegawai: Bapak Anak Yatim?

Lagi-lagi Mimin mengatakan kalau jodoh ada di tangan Tuhan.

Bahkan saat Dedi Mulyadi kembali menegaskan meski dilamar oleh gubernur, Mimin tetap yakin pada jawabannya.

"Jadi sanajan ku gubernur arek dilamar, moal dibikeun? (Jadi meski dilamar oleh gubernur, tetap tidak akan diberikan?)," tanya Demul lagi.

"Engke we, janten damel heula perawat (nanti saja, biar kerja dulu jadi perawat)," kata Mimin.

Dedi Mulyadi pun memuji prinsip Mimin yang mementingkan pendidikan.

"Alus prinsipna (bagus prinsipnya)," kata dia.

Dedi Mulyadi pun tetap menggoda Mimin dengan mengatakan kalau uang belanja istri gubernur lebih besar daripada gaji perawat.

Namun Mimin tetap menolak dengan alasan anaknya masih kecil.

"Oh leutik keneh (masih kecil), jadi mending kuliah?," tanya Dedi lagi.

Mimin pun mendoakan agar Dedi Mulyadi segera mendapat istri lagi.

"Sing enggal gaduh (istri)," kata Mimin.

Dedi Mulyadi pun mengaku belum mau menikah karena ingin fokus pada putri bungsunya.

"Embung ah, karunya ka Ni Hyang (Tidak mau ah, kasihan Ni Hyang)," katanya.

Baca juga: Sosok Ibu di Depok Bikin Dedi Mulyadi Geram, Diberi Rp40 Juta Dipakai Beli Motor & Kasih Anak Yatim

Sementara itu, Dedi Mulyadi belakangan mengaku ingin menghapus anggaran yang berkaitan dengan pakaian dinas dan perjalanan ke luar negeri.

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi blak-blakan meminta beberapa anggaran rumah tangga untuk dirinya dihapus.

Meski belum resmi dilantik, Dedi Mulyadi telah memikirkan rencana anggaran untuk dirinya kelak setelah menjabat menjadi Gubernur Jabar.

Keinginan Dedi Mulyadi ini sampai membuat pegawainya keheranan.

Keinginan Dedi Mulyadi ini lantas menjadi sorotan.

Hal itu berkaitan dengan biaya pakaian dinas dan dinas luar negeri sang Gubernur Jawa Barat yang biasa sudah dianggarkan.

Berbeda dengan pendahulunya, pria yang karib disapa Kang Dedi itu memiliki untuk menghapus semua anggaran pakaian dinas dan perjalanan luar negeri Gubernur Jawa Barat.

Artinya saat nanti ia menjabat sebagai Gubernur Jabar, Kang Dedi ogah menerima anggaran untuk baju seragamnya hingga biaya perjalanan luar negeri.

Baca juga: Alasan Ibu-ibu Tak Amanah Pakai Uang Rp 40 Juta Pemberian Dedi Mulyadi, Bikin Geram: Belum Waktunya

Sebelumnya, Kang Dedi juga tegas menolak pembelian mobil dinas baru untuknya sebagai Gubernur Jabar terpilih.

Dedi Mulyadi mengaku masih bisa menggunakan kendaraan pribadinya saat menjabat sebagai Gubernur.

Kini, Kang Dedi kembali mengurai rencana baru menjelang pelantikannya sebagai pemimpin Jawa Barat.

Kepada pegawainya yang mengatur APBD dan anggaran Jabar, Kang Dedi menyampaikan rencananya soal anggaran rumah tangga Gubernur Jawa Barat.

"Enggak usah (biaya pakaian dinas). Kita ini pegawai sudah digaji, bapak tunjangannya kurang lebih Rp20 juta sebulan, masa baju aja dibeliin negara? memang bapak anak yatim mau lebaran?" kata Dedi Mulyadi, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (4/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.

Saat nanti dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi mengaku tak perlu pakai dana dari Pemprov.

Kang Dedi berencana untuk menjahit sendiri seragam kerjanya.

"Saya mau dilantik jadi Gubernur, bajunya jahit sendiri, saya enggak minta dan enggak usah diganti. Nanti duit anggaran baju saya, hapus, masukin jadi belanja infrastruktur. Sepatu hapus, saya udah punya sepatu, dasi hapus, jas hapus," ungkap Kang Dedi.

Lagipula diakui Dedi Mulyadi, ia punya banyak baju yang bisa dipakai untuk agenda Pemprov Jabar nantinya.

Kang Dedi meminta anggaran untuk pakaian dinasnya dialihkan saja untuk urusan yang lebih penting yakni biaya infrastruktur.

"Di anggaran rumah tangga Gubernur ya, hapus anggaran pakaian dinas Gubernur, beli sendiri aja baju, baju saya banyak, hapus pak. Yang khusus untuk pengadaan pakaian dinas Gubernur, hapus saja, saya sudah punya baju sendiri dan malah banyak. Itu lumayan tuh," pungkas Kang Dedi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved