Berita Viral
Presiden Prabowo Bolehkan Pengecer Jual LPG 3 Kg Lagi, Menteri ESDM Bahlil: Harga Mahal, Disanksi
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dipanggil Presiden Prabowo Subianto soal kelangkaan LPG 3 Kg yang viral di media sosial.
TRIBUNJATIM.COM - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dipanggil Presiden Prabowo Subianto, usai LPG 3 Kg viral disebut langka.
Untuk diketahui, sempat viral di media sosial soal kelangkaan LPG 3 Kg di Indonesia.
Hal ini, menyusul menyusul kebijakan pemerintah soal gas LPG 3 Kg hanya dipasok ke pangkalan gas resmi Pertamina saja.
Artinya pengecer seperti warung dan toko kelontong tidak diperbolehkan lagi berjualan.
Gegara kebijakan ini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia disemprot oleh warga.
Setelah viralnya kelangkaan LPG 3 Kg ini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (4/2/2025) siang.
Bahlil yang tiba sekitar pukul 12.44 WIB baru keluar dari Istana sekitar pukul 14.52 WIB.
Usai pertemuan Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan kepadanya agar masyarakat tidak kesusahan mendapatkan gas LPG 3 Kg.
"Rakyat dipastikan harus segera mendapat apa yang menjadi kebutuhan mereka, terutama menyangkut LPG," katanya.
Presiden kata Bahlil, tidak mau masyarakat terlalu jauh mendapatkan gas LPG 3 Kg.
Oleh karena itu, pihaknya akan menjadikan pengecer menjadi sub Pangkalan resmi yang mendistribusikan gas LPG 3 Kg.
Pemerintah akan memantau penjualan di pengecer melalui aplikasi.
"Sekarang kita aktifkan pengecer dengan mengubah nama menjadi subpangkalan dengan kita memberikan fasilitas teknologi.
Baca juga: Siapa Effendi Warga Teriaki Menteri Bahlil soal Elpiji 3 Kg? Emosi: Jangan Ganggu Kemiskinan Kami
Baca juga: Menteri Bahlil Minta Masyarakat Pengertian ke Pemerintah soal Elpiji 3 Kg: Saya Tahu Rakyat Kecil
Tujuannya agar bisa kita pantau pengendalian harga berapa yang dia jual, dan kepada siapa agar tidak terjadi penyalahgunaan," katanya.
Bahlil juga berbicara adanya oknum yang menyalahgunakan LPG 3 Kg. Mereka diduga menyalahgunakan elpiji bersubsidi untuk kepentingan pribadi.
"Jujurlah, ada oknum-oknum yang main untuk menyalahgunakan subsidi ini. Masa kita mau biarkan? Masa kita mau kalah dari pemain-pemain ini? kalau saya sih itu aja," ujar Bahlil Lahadalia.
Karena itu, kata Bahlil, Presiden Prabowo telah memberikan instruksi untuk memastikan LPG 3 KG tepat sasaran menyasar kalangan masyarakat miskin.
"Bapak Presiden memerintahkan ke saya sejak dari tadi malam, tadi pagi sampai dengan hari ini.
Tugas kami atas arahan bapak presiden adalah memastikan seluruh proses subsidi tepat sasaran," jelasnya.
Dibekali Aplikasi

Lebih lanjut, Bahlil menuturkan, nantinya Pertamina akan bekerjasama dengan Kementerian ESDM untuk membekali para pengecer ini dengan sistem aplikasi untuk penjualan LPG 3 Kg.
Sistem aplikasi ini dibuat agar pemerintah bisa melacak siapa yang membeli elpiji, berapa jumlahnya, hingga harga jualnya.
Bahlil juga berjanji, proses perubahan status pengecer menjadi sub pangkalan tidak akan dikenai biaya apapun atau gratis.
"Nanti Pertamina dengan Kementerian ESDM akan membekali mereka sistem aplikasi. Dan nanti proses mereka menjadi sub pangkalan tidak dikenakan biaya apapun," tegas Bahlil Lahadalia.
Nantinya Pertamina dan Kementerian ESDM juga akan proaktif dalam mendaftarkan para pengecer elpiji 3 kg ini menjadi sub pangkalan.
Baca juga: Nasib Lansia Mondar-mandir Antre Beli Elpiji 3 Kg, Sampai Rumah Meninggal Dunia, Ucap Allahuakbar
Agar nantinya mereka juga bisa menjadi UMKM.
"Tidak akan dikenai biaya apapun, bahkan kami akan proaktif untuk mendaftarkan mereka menjadi bagian yang formal. Agar mereka bisa menjadi UMKM," kata Bahlil.
Sejauh ini, total ada 370 ribu pengecer yang akan diangkat menjadi sub-pangkalan.
"Kriterianya yang sudah beroperasi semuanya kita angkat jadi sub-pangkalan sambil kita lihat ke depan.
Andai kalau ada yang tidak mengikuti, contoh dia jual harganya mahal, harus dikasih sanksi, jangan harga dibuat semau-maunya," ujar Bahlil.
Detik-detik Menteri ESDM Bahlil Disemprot Pembeli Gas

Sebelumnya viral di media sosial, warga semprot Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal LPG 3 Kg.
Kejadian Bahlil Lahadalia kena omel pembeli gas saat itu meninjau pasokan gas LPG 3 Kg di pangkalan gas LPG Budi Setiawan, Kota Tangerang, Banten, Selasa (4/2.2025).
Tiba di lokasi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia langsung berinteraksi dengan pemilik pangkalan untuk mengecek ketersediaan gas bersubsidi.
Namun, di luar pangkalan, ratusan warga yang telah mengantre sejak pagi menyampaikan keluhan mengenai sulitnya mendapatkan LPG 3 Kg.
Seorang warga bernama Effendi dengan nada emosional menyatakan bahwa kebijakan pemerintah justru menyulitkan masyarakat kecil.
"Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi antre gas doang," ujar Effendi di hadapan Bahlil Lahadalia.
"Bukan masalah ambil gasnya, anak kami lapar pak, butuh makan, butuh kehidupan pak, loginya berjalan dong pak," imbuhnya.
Amarah warga tersebut pun coba diredakan oleh sejumlah pengawal agar tidak kembali lagi membentak Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
"Iya iya, udah sabar pak sabar, tenang," ucap sejumlah pengawal berpakaian safari.
Sebelum menjawab luapan emosi masyarakat itu, Bahlil Lahadalia pun meminta pria tersebut untuk diam dan mendengarkan dirinya berbicara.
"Iya, iya sudah ya pak, oke, kita mengurusi banyak orang dan bapak juga," jelasnya.
Setelah itu Bahlil Dahalia pun tersenyum dan berbalik badan untuk menemui sejumlah awak media yang telah menunggu sejak pagi tadi.
Saat situasi sedikit mereda, Bahlil memberikan kesempatan kepada Effendi untuk menyampaikan kekecewaannya secara langsung.
Pria itu menjelaskan bahwa ia telah berusaha mencari LPG 3 Kg selama dua minggu. Ia sampai kesulitan untuk mencari nafkah.
"Bagaimana ceritanya gas LPG 3 Kg ini dihilangkan? Kalau memang dari pusatnya Rp 17.500 lalu di pengecernya Rp 20.000, harusnya pemerintah memperhitungkannya," kata pria itu.
Bahlil yang saat itu didampingi oleh Wali Kota Tangerang terpilih, Sachrudin, menyampaikan klarifikasi terkait kebijakan yang melarang penjualan gas LPG 3 Kg di warung pengecer.
"Jadi bapak dengar, bapak dengar. Saya juga inikan sebagai rakyat, bapak. Niat saya itu baik karena subsidi kita Rp 80,7 triliun per tahun.
Tujuannya untuk masyarakat belinya tidak boleh lebih dari harga Rp 19.000 atau Rp 20.000," jelas Bahlil Lahadialia dengan tenang.
Lebih lanjut, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, kebijakan ini dirancang agar subsidi dapat tepat sasaran.
Namun, menyadari kondisi masyarakat yang sulit, pemerintah memutuskan untuk mengembalikan sistem pengecer tetapi dengan pengawasan ketat dari Kementerian ESDM.
"Mulai hari ini, bapak mau jualan enggak apa-apa karena dari pengecer kami aktifkan menjadi sub dari pada pangkalan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com
Berita Viral lainnya
Briptu Donna Emosi Pecahkan Kaca Truk Curiga Angkut BBM Ilegal, Ternyata Sopir Bawa Semangka |
![]() |
---|
Nasib Aiptu Rajamuddin usai Anaknya Bolos dan Pukul Wakil Kepala Sekolah, Akui Sempat Melerai |
![]() |
---|
Nasib Polisi setelah Anaknya Pukuli Wakil Kepsek di Sekolah usai Emosi Dihukum Karena Bolos |
![]() |
---|
Tempat Gadai Diduga Punya Syarat Harus Ngamar Bareng Karyawan, Polisi Turun Tangan: Pribadi |
![]() |
---|
Cara Curang Pegawai Bank BUMN Tilap Uang Rp2 M Terungkap Lewat Audit BPKP, Manfaatkan Kredit KMK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.