Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anggaran Dihapus Demi Bangun Jabar, Dedi Mulyadi Beda Sendiri Rapat Pakai Sandal Jepit: Tak Penting

Anggaran dihapus demi membangun Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi tak merasa penampilannya jadi hal yang penting.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KDM 1
DEDI MULYADI PAKAI SANDAL - Cuplikan suasana rapat Dedi Mulyadi dengan timnya yang diunggah di YouTube @KDM1, Rabu (5/2/2025). Penampilan Dedi Mulyadi paling beda dari timnya, ia tegas meminta pangkas anggaran untuks seragam hingga sepatu pribadinya. 

TRIBUNJATIM.COM - Beberapa anggaran di masa pemerintahan Gubernur Jawa Barat tengah dikaji ulang oleh Gubernur terpilih, Dedi Mulyadi.

Belum resmi berganti status sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menginginkan kemajuan pesat untuk Jawa Barat.

Oleh karena itu, Dedi Mulyadi memberikan perintah untuk memangkas anggaran yang diperuntukkan bagi penampilannya.

Gubernur Jawa Barat terpilih memutuskan menghapus anggaran belanja sepatu dan baju dinas Pemerintah Provinsi Jabar.

Namun di sisi lain, Dedi Mulyadi justru kedapatan menggunakan sandal jepit saat rapat.

Sandal tersebut ia pakai bahkan ketika rapat mengenai anggaran.

Dedi Mulyadi menerapkan efisiensi anggaran seperti yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.

Banyak anggaran yang dialihkan untuk pembangunan infrastruktur di wilayah Jawa Barat.

Demul menginginkan anggaran pengeluaran yang dianggap tak penting untuk dihapus.

Anggaran yang tak lagi ada dalam pemerintahan Dedi Mulyadi yakni rapat, acara seremonial sampai pembelian sepatu dan baju dinas.

Baca juga: Pantas Eks Menteri Kelautan Tak Mau ke Bandung, Dedi Mulyadi Janji Akan Benahi: Kita Beresin

Walau begitu Dedi Mulyadi justru menggunakan sandal.

Dedi menggunakan sandal ketika rapat bersama timnya.

Saat itu Dedi Mulyadi mendengarkan soal anggaran Dinas Informasi dan Komunikasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Penampilan Dedi Mulyadi paling berbeda dari lainnya.

DEDI MULYADI HAPUS ANGGARAN BAJU DINAS - Dedi Mulyadi menghapus anggaran baju dan sepatu dinas ASN Provinsi Jawa Barat. Namun ia kedapatan memakai sandal jepit saat rapat.
DEDI MULYADI HAPUS ANGGARAN BAJU DINAS - Dedi Mulyadi menghapus anggaran baju dan sepatu dinas ASN Provinsi Jawa Barat. Namun ia kedapatan memakai sandal jepit saat rapat. (TribunnewsBogor.com)

Dari seluruh anggota tim yang kala itu melakukan rapat bersamanya, Dedi Mulyadi sendiri yang berbeda memakai alas kaki berupa sandal jepit.

Ia tampak mengenakan baju serba putih seperti ciri khasnya.

Penampilannya juga dipadu dengan ikat kepala warna senada.

Tapi ketika semua timnya berpakaian casual, Dedi Mulyadi justru menggunakan sandal jepit.

Dalam keseharian Demul memang kerap kali mengenakan sandal.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Anggaran Seragam dan Dinas Luar Negeri Dihapus, Sentil Pegawai: Bapak Anak Yatim?

Sesekali dalam acara resmi ia juga memakai sepatu.

Hal ini justru berbanding terbalik dengan kebijakannya dalam menghapus anggaran sepatu dan baju dinas.

Untuk pelantikan Gubernur Jawa Barat nanti, Dedi Mulyadi bahkan menjahit sendiri.

"Bajunya jahit sendiri, saya gak minta dan gak usah diganti," katanya.

Demul meminta anggaran baju dinas untuk Gubernur Jawa Barat dihapus.

"Hapus, masukin jadi belanja infrastruktur. Sepatu hapus. Saya Sudah banyak sepatu," kata Demul.

Baca juga: Tolak Gaji Negara, Eks Menteri Kelautan Ogah Dibayar Dedi Mulyadi, Minta Tak Ribet Urusan Pagar Laut

Dedi Mulyadi meminta pegawai ASN membeli seragam baik untuk dinas maupun acara menggunakan uang pribadi.

"Seragam ini, seragam itu, hapus dulu, beli baju sendiri. Atau kalaupun harus seragam bikin kaos Rp 100 ribu, masa gak punya kalau kegiatan," katanya.

Ia menganalogikan ASN yang selalu siap untuk membayar iuran seragam anak dan membelikan laptop untuk anak.

Sedangkan para ASN justru menunggu APBD untuk memenuhi kebutuhannya.

"Logikanya kita bisa iuran untuk anak kita beli seragam di sekolah, masa bapaknya olahraga seragamnya harus dianggarkan. Pegawai problemnya selalu itu, dia punya dari meja kerjanya, tapi meja kerjanya pecah belum ada APBD buat ganti kaca belum diganti tuh kaca," katanya.

Bukan hanya pakaian dinas, Dedi Mulyadi juga meminta anggaran perjalanan luar negeri dan dalam negeri untuk dihapus.

"Perjalanan luar negeri hapus. Ngapain, ngomong bahas inggris juga gak bisa saya," katanya.

"Perjalanan dalam negerinya dikurangi, sesuai dengan inpres, potong 50 persen," tambah Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi saat rapat dengan timnya membahas anggaran.
Dedi Mulyadi saat rapat dengan timnya membahas anggaran. (YouTube Kang Dedi Mulyadi 1)

Dedi Mulyadi sempat menyentil pegawainya sendiri persoalan anggaran untuk seragam dan baju bagi pemerintah.

Kang Dedi kembali mengurai rencana baru menjelang pelantikannya sebagai pemimpin Jawa Barat.

Kepada pegawainya yang mengatur APBD dan anggaran Jabar, Kang Dedi menyampaikan rencananya soal anggaran rumah tangga Gubernur Jawa Barat.

"Enggak usah (biaya pakaian dinas). Kita ini pegawai sudah digaji, bapak tunjangannya kurang lebih Rp20 juta sebulan, masa baju aja dibeliin negara? memang bapak anak yatim mau lebaran?" kata Dedi Mulyadi, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (4/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.

Saat nanti dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi mengaku tak perlu pakai dana dari Pemprov.

KEBIJAKAN DEDI MULYADI - Tangkapan layar momen Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengurai rencana terkait penghapusan beberapa item dalam anggaran rumah tangga, Selasa (4/2/2025).
KEBIJAKAN DEDI MULYADI - Tangkapan layar momen Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengurai rencana terkait penghapusan beberapa item dalam anggaran rumah tangga, Selasa (4/2/2025). (YouTube/KDM1)

Kang Dedi berencana untuk menjahit sendiri seragam kerjanya.

"Saya mau dilantik jadi Gubernur, bajunya jahit sendiri, saya enggak minta dan enggak usah diganti. Nanti duit anggaran baju saya, hapus, masukin jadi belanja infrastruktur. Sepatu hapus, saya udah punya sepatu, dasi hapus, jas hapus," ungkap Kang Dedi.

Lagipula diakui Dedi Mulyadi, ia punya banyak baju yang bisa dipakai untuk agenda Pemprov Jabar nantinya.

Kang Dedi meminta anggaran untuk pakaian dinasnya dialihkan saja untuk urusan yang lebih penting yakni biaya infrastruktur.

"Di anggaran rumah tangga Gubernur ya, hapus anggaran pakaian dinas Gubernur, beli sendiri aja baju, baju saya banyak, hapus pak. Yang khusus untuk pengadaan pakaian dinas Gubernur, hapus saja, saya sudah punya baju sendiri dan malah banyak. Itu lumayan tuh," pungkas Kang Dedi.

Baca juga: Tolak Gaji Negara, Eks Menteri Kelautan Ogah Dibayar Dedi Mulyadi, Minta Tak Ribet Urusan Pagar Laut

Tak cuma pakaian dinas, Kang Dedi juga minta agar anggaran perjalanan dinas luar negeri Gubernur Jabar dihapus total.

Mendengar permintaan Kang Dedi, pegawainya pun tampak syok.

"Ada perjalanan dinas luar negeri enggak? hapus," kata Kang Dedi.

"Bapak enggak akan ke luar negeri?" tanya Pegawai.

"Ngapain? ngomong bahasa Inggris juga enggak bisa saya mah," ujar Kang Dedi.

Selain dinas luar negeri, Kang Dedi juga minta anggaran untuk perjalanan dinas dalam negeri ikut dikurangi.

"Perjalanan dinas dalam negerinya dikurangi, sesuai impres, potong 50 persen. Aman," imbuh Kang Dedi.

Baca juga: Sosok Ibu di Depok Bikin Dedi Mulyadi Geram, Diberi Rp40 Juta Dipakai Beli Motor & Kasih Anak Yatim

Selanjutnya, Dedi Mulyadi juga meminta agar anggaran untuk seremonial berbagai acara Gubernur Jabar nantinya dikurangi secara maksimal.

Pun dengan acara peresmian Gubernur Jabar, Kang Dedi meminta agar para pegawainya tidak perlu datang di satu tempat misalnya di hotel.

Kang Dedi berencana untuk mengumpulkan pegawainya secara online saja.

"Sementara ini kita tunda kegiatan seperti itu. Kita fokuskan belanja yang lebih penting dulu. Kegiatan seremonial Gubernur, udah lah enggak usah. Jangan ada kejadian misalnya gerakan menaman pohon reboisasi Dinas Kehutanan Pemprov Jabar, biaya seremonialnya Rp500 juta, nanam pohonnya Rp70 juta, habis itu mati dimakan kambing. Udah lah enggak usah, fokus aja ke tujuan utama," ujar Kang Dedi.

"Nanti peresmiannya (Gubernur dan Wagub Jabar) tetap di Gedung Pakuan, seremonial (dengan para pegawai) via zoom, udah selesai. Kan kita sudah teknologi digital, ngapain diundang dikumpulin? cukup zoom, berarti stay di kantor masing-masing, perintah tinggal dilaksanakan, ngapain ngumpul lagi," sambungnya.

Tak cuma peresmian Gubernur saja, Kang Dedi juga minta agar seremonial acara lain di Pemprov Jabar turut dikurangi.

"(Datang seremonial) Pakai motor sendirian, peresmian, gunting (Pita) apa susahnya sih? murah. Makan pakai timbal udah selesai. Misal seremoni ngeresmiin sekolah, kan enggak usah biaya gede, kita datang, gunting, udah enggak usah pasang tenda," kata Kang Dedi.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved