Berita Viral
Asep Buruh Tangerang Gagal Temani Istri Lahiran Imbas Dijemput Maut, Sebelum Tewas Pancarkan Aura
Seorang buruh Tangerang menjadi korban kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, padahal ia merupakan tulang punggung dan berniat temani istrinya lahiran.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNAJTIM.COM - Kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi ternyata menimbulkan kepiluan bagi para korban.
Satu di antaranya adalah kematian Asep seorang buruh di Tangerang.
Salah seorang korban meninggal dalam kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Bogor adalah Asep Fadillah (40), warga Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
Ia meninggal bersama adiknya Supardi (39), dalam kecelakaan yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) malam.
Salah seorang keluarga Asep dan Supardi, Lukman, mengaku syok dengan kabar meninggalnya Asep dan Supardi.
Ia mengenang keduanya adalah sosok pekerja keras dan tulang punggung keluarga.
Asep dan Supardi bekerja sebagai buruh di Tangerang, Banten.
Asep, kata Lukman, memancarkan aura semangat saat akan berangkat.
Almarhum meluruskan niat bekerja untuk membiayai persalinan anak ketiganya.
Istri Asep tengah mengandung delapan bulan. Asep pun berniat mengumpulkan uang demi lahiran anaknya nanti lancar.
Baca juga: Sosok Sopir Truk Aqua Penyebab Kecelakaan Maut Tol Ciawi, Polisi Ungkap Kondisi Lukanya: Belum Sadar
"Istrinya sedang mengandung delapan bulan, dia mau berangkat kerja lagi untuk biaya persalinan anak ketiga," jelas Lukman, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Kamis (6/2/2025).
Tak ada yang menyangka mereka akan kehilangan dua orang yang sangat berarti dalam hidup.
Lukman mengenang momen terakhir bersama Asep dan Supardi saat mereka ngopi di teras sebelum berangkat.
"Kami sempat bercanda dan ngobrol, semuanya terasa begitu menyedihkan sekarang," kata Lukman dengan suara bergetar.

Lukman menceritakan bagaimana kakak beradik tersebut berangkat menggunakan mobil travel yang dikemudikan oleh Budiman (45), salah satu korban lain yang juga meninggal dalam kecelakaan tersebut.
"Kadang pulang sebulan sekali, tetapi kemarin mereka pulang karena ada acara di kampung. Dua hari di rumah dan kemudian berangkat lagi," ungkap Lukman.
Kepala DVI Polda Jawa Barat, Kombes dr Nariyana, menyatakan bahwa tim DVI telah menerima delapan kantong jenazah dari tempat kejadian perkara (TKP), yang terdiri dari tujuh jenazah laki-laki dan satu jenazah wanita.
Dari jumlah tersebut, enam korban telah teridentifikasi, dan dua korban masih menunggu proses identifikasi lebih lanjut karena kondisinya yang parah.
"Kami masih membutuhkan waktu untuk melakukan identifikasi karena kondisi dua korban tersebut mengalami luka bakar 100 persen," tambahnya.
Baca juga: Fakta Kecelakaan Maut di Tol Ciawi Bogor, Truk Tabrak 6 Mobil Tewaskan 8 Orang, Diduga Rem Blong
Sampel DNA telah diambil dari kedua jenazah yang belum teridentifikasi dan akan dikirim ke Lab Dokkes Polri di Jakarta untuk proses lebih lanjut.
Dengan keinginan untuk memberikan kejelasan dan ketenangan bagi keluarga korban, tim DVI terus bekerja keras dalam melakukan identifikasi secara akurat.
"Kami yakin bahwa identifikasi yang dilakukan melalui metode ilmiah ini dapat dipertanggungjawabkan secara akademis," pungkas Brigjen Mashudi, Kepala Pusat INAFIS Polri.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Tewaskan 8 Orang di Gerbang Tol Ciawi 2, Truk Air Mineral Tabrak Mobil Antre
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan beruntun yang melibatkan tujuh kendaraan terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Bogor, pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Insiden tragis ini menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo mengungkapkan bahwa kecelakaan bermula dari sebuah truk tronton bermuatan galon yang melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.
Saat tiba di Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, truk tersebut mengalami kegagalan fungsi rem atau rem blong.

Akibatnya, truk melaju tanpa kendali dan menabrak sejumlah kendaraan yang tengah melakukan transaksi pembayaran e-toll.
Benturan keras itu mengakibatkan enam kendaraan mengalami kerusakan parah, dengan tiga di antaranya terbakar.
Selain menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, kecelakaan ini juga merusak bangunan gerbang tol.
Petugas kepolisian dan pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pemadaman api. Adapun sopir truk penyebab kecelakaan selamat, tapi belum bisa dimintai keterangan.

Sementara itu, sosok sopir truk Aqua penyebab kecelakaan maut di gerbang Tol Ciawi diungkap polisi.
Polisi masih berjaga-jaga dan menunggu hingga sopir truk Aqua yang memicu kecelakaan mengerikan itu sadar.
Kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Peristiwa mengerikan itu melibatkan tujuh unit kendaraan yang terdiri dari truk tronton dan enam unit roda empat.
Insiden tersebut dipicu oleh kendaraan truk Aqua yang diduga mengalami gagal fungsi pengereman sehingga menghantam kendaraan kecil di depannya.
Kejadian tersebut menimbulkan 19 korban yang terdiri dari 11 korban luka dan 8 korban meninggal dunia.
Begitupun sopir dari kendaraan truk tronton tersebut turut menjadi korban dan kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor.
Sang sopir yang diketahui berinisial BW itu mengalami luka pada sejumlah bagian hingga tak sadarkan diri
Hal itu diungkap oleh Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan.
"Betul, kami juga selalu update dengan dokter jaga bahwa korban sampai saat ini kondisinya adalah luka sedang di bagian kepala, di bagian pinggang dan sampai saat ini masih belum sadarkan diri," ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Bogor.
Baca juga: Kecelakaan di Kota Batu, Rem Blong, Motor Satu Keluarga Tabrak Pembatas Jalan di Jalur Klemuk
Truk Aqua yang jadi penyebab kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Kecamatan Katulampa, Kota Bogor mengalami kerusakan parah di bagian depan.
Bangkai truk Aqua yang jadi biang kerok tabrakan beruntun itu terbakar usai kejadian.
Selain truk Aqua, ada dua kendaraan roda empat yang ikut terbakar.
Insiden kecelakaan maut ini terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

Saat kejadian, truk Aqua yang melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta itu tiba-tiba mengalami rem blong.
Truk yang mengangkut ratusan galon berisi air mineral itu langsung menabrak kendaraan yang sedang melakukan transaksi di Gerbang Tol Ciawi.
Ada lima kendaraan lain yang terhantam oleh truk Aqua dalam kecelakaan maut itu.
Tabrakan beruntun itu mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, dan 11 korban lainnya mengalami luka-luka.
"Jadi untuk korban semuanya ada 19, untuk yang meninggal dunia ada 8, yang 11 luka," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo, Rabu (5/2/2025).
Baca juga: Kecelakaan di Ngawi, Bus Muat 40 Orang Tabrak Mobil Patroli Dishub Sampai Terpental Masuk Parit
Sementara itu, pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, Rabu (5/2/2025) pukul 08.00 WIB, kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diangkut oleh polisi.
Beberapa puing sisa kendaraan serta aqua galon masih terlihat di lokasi.
Tembok-tembok tempat transaksi pembayaran Tol juga mengalami kerusakan.
Petugas tol Jasa Marga terlihat merapikan puing-puing.
Satu jalur tol dari arah Bogor menuju Jakarta saat ini ditutup sementara.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Buruh Tangerang
istri melahirkan
kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi
Kabupaten Sukabumi
sampel DNA
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sosok Adi Kusuma Dulu Seorang Bisnis Analis Kini Jadi Pemulung, Tak Malu: yang Penting Makan |
![]() |
---|
Ganjaran untuk 20 Prajurit TNI yang Tewaskan Prada Lucky, Pasal Tak Akan Sama |
![]() |
---|
Sosok Endiarto, Sutradara Film Animasi 'Merah Putih: One For All' Bantah Biaya Produksi Rp6,7 Miliar |
![]() |
---|
Buntut Panjang Keluarga Pasien Maki Dokter Syahpri Perkara Dahak, Dinkes Lapor Polisi |
![]() |
---|
Ancaman Sanksi yang Diterima Bripda Farhan Polisi yang Kabur saat Akad Menikahi Sukma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.