Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Siswa SMP Mojokerto Terseret Ombak

Tim Psikolog Beri Trauma Healing Siswa dan Guru Pendamping Outing Class SMPN 7 Kota Mojokerto

Tim psikolog beri trauma healing pada siswa dan guru pendamping outing class SMPN 7 Kota Mojokerto, pasca kecelakaan laut yang menewaskan empat orang.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni
RUMAH DUKA - Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro saat takziah ke rumah duka salah satu siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang menjadi korban tewas dalam tragedi Pantai Drini Yogyakarta, di Lingkungan Balongrawe Gang Al-Azhar, Kelurahan Balongsari, Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (28/1/2025). Pemkot Mojokerto terus melakukan pendampingan kepada korban pasca kecelakaan laut yang menewaskan empat siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, saat rangkaian kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Pemkot Mojokerto terus melakukan pendampingan kepada korban pasca kecelakaan laut yang menewaskan empat siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, saat rangkaian kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta.

Pendampingan termasuk trauma healing untuk siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, yang difokuskan mengurangi dampak negatif usai kejadian kelam, dengan metode psikoedukasi oleh para psikolog dari Dinkes PPKB Kota Mojokerto dan Dinsos P3A.

Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, mengatakan, Tim Trauma Healing dibentuk dari sekumpulan psikolog untuk mengurangi trauma siswa akibat dampak peristiwa tersebut.

Kegiatan trauma healing dilaksanakan selama empat hari yang bertempat di SMPN 7 Kota Mojokerto, Jalan Karyawan.

Termasuk, 9 korban yang selamat dan siswa MZ (13) usai menjalani perawatan intensif di RSUP dr Sardjito Sleman, Yogyakarta.

"Trauma healing kepada korban kita fokuskan. Kita melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan menggandeng Kemenag untuk memberikan penguatan spritual," ucap Ali Kuncoro, Rabu (5/2/2025).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, mengungkapkan, kegiatan trauma healing siswa SMPN 7 Kota Mojokerto sudah dimulai, pada Selasa (4/2/2025) kemarin.

Rencananya, siswa akan mendapat trauma healing selama beberapa hari, termasuk guru-guru pendamping outing class.

"Trauma healing sesuai jadwal sudah mulai kita laksanakan, untuk siswa kelas 7 dan kelas 8," jelasnya.

Baca juga: Orangtua Siswa SMPN 7 Mojokerto Lapor Polisi, Pj Ali Kuncoro Harap Diselesaikan Kekeluargaan

Sesuai jadwal kegiatan pendampingan psikologis, di hari pertama menyasar siswa kelas 7A-E yang diawali dengan skrining, materi psikoedukasi PFA/DPA dan dilanjutkan siswa kelas 8A-E, Selasa (4/2/2025) pukul 09.45-12.30 WIB.

Hari kedua adalah regulasi emosi untuk siswa kelas 7A-E dan kelas 8A-E, pada Rabu (5/2/2025).

"Skrining dass untuk 16 guru, psikoedukasi dan regulasi emosi, dilaksanakan Kamis," ucap 
Ruby Hartoyo.

Disingung terkait orang tua korban yang melapor ke Polres Gunungkidul atas kejadian tersebut,
Kepala Dikbud Kota Mojokerto, mengaku pihaknya menghargai langkah hukum yang dilakukan oleh salah satu keluarga korban.

"Pendampingan (hukum) sekolah, kita mengikuti proses hukum di (Polres) Gunungkidul. Kalau masalah tuntutan-tuntutan, nanti keputusannya dari Gunungkidul bagaimana kesimpulannya," pungkasnya.

Sebelumnya, belasan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

Empat korban tewas, dan 9 korban ditemukan dalam keadaan selamat.

Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, mengatakan, pihak sekolah mengadakan outing class di Yogyakarta.

Musibah terjadi saat para siswa berada di Pantai Drini, sekitar pukul 07.00 WIB.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved