Berita Viral
Alasan Sunardi Tak Masukkan Jenazah Wanita Penagih Utang ke Septic Tank Seperti Istri Sahnya
Tragedi pembunuhan pegawai bank keliling itu terjadi di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.
TRIBUNJATIM.COM - Alasan Sunardi (44) tak memasukkan jasad Sri Pujayanti (SP) (22), pegawai bank penagih utang keliling, yang dibunuhnya ke septic tank.
Tragedi pembunuhan pegawai bank keliling itu terjadi di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.
Sunardi merupakan seorang kuli yang tinggal di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sempat berencana memasukkan jasad SP ke septic tank namun batal.
Baca juga: Teriakan Sunardi Pembunuh Istri dan Wanita Penagih Utang saat Ditangkap Pak RT, Sempat Kabur
Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengatakan rencana itu timbul karena dia panik setelah korban tidak bernyawa.
Sehingga, dia hendak membuang jasad korban di tempat ia membuang jasad istrinya bernama Almaidah.
"Jadi dia panik dengan kejadian ini. Sebenernya dia juga pengen masukin korban S ini ke septic tank," kata Mustofa kepada wartawan, Kamis (6/2/2025).
Namun, aksinya tersebut gagal lantaran saat itu kerabat korban mencari ke rumah pelaku karena tidak kunjung pulang.
"Namun belum sempat dimasukkan ke sana (septic tank), karena ada saudara yang mencari."
"Jadi sementara dia taruh (jasad korban) di bawah spring bed," tuturnya.
Untuk informasi, Seorang perempuan insial SP menjadi korban penganiayaan hingga tewas di Kampung Cikoronjo RT.001/005 Desa Sindang Mulya Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Senin (3/2/2025).
Nahasnya korban ditemukan di dalam lemari terbungkus sprei yang diduga dibunuh oleh tersangka S.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan sebanyak tiga saksi telah dimintai keterangannya perihal kasus ini.
Menurut keterangan dari saksi bahwa korban awalnya hendak menagih utang ke pelaku.
“Korban datang menagih utang pinjaman kemudian pelaku mencekik korban ketika korban berbalik badan kemudian ditaruh di lemari,” ucap Ade kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).
Saksi mencari korban karena tidak kunjung pulang.
Diketahui korban sudah meninggal dunia kemudian pelaku sempat melarikan diri namun berhasil diamankan Polsek Cibarusah.
Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menuturkan bahwa korban merupakan pegawai koperasi.
Korban dibunuh karena kesal ditagih utangnya sedangkan pelaku tidak bisa membayar.
“Jumlah utangnya Rp 3 juta,” ucap Onkoseno.
Jasad Istri Dalam Septic Tank
Saat melakukan olah TKP kasus pembunuhan SP, polisi menemukan adanya kerangka manusia di sebuah septic tank rumahnya.
Usut punya usut, kerangka manusia tersebut merupakan wanita bernama Almaidah yang tak lain adalah istri Sunardi.
"(Identitas kerangka manusia) saudari AM. Pengakuan dari tersangka, AM ini adalah istrinya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Rabu (5/2/2025).
Sunardi membunuh istrinya AM dan membuangnya ke dalam septic tank rumah pada 2022.
Adapun motif pembunuhan itu lantaran dia cemburu dan menduga istrinya berselingkuh dengan pria lain.
Diketahui Sunardi memiliki dua istri. Korban AM yang dibunuh merupakan istri sah Sunardi.
Keduanya melangsungkan pernikahan di Banyumas, Jawa Tengah, lalu pindah ke wilayah Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Pembunuhan Istri
Kasus pembunuhan terhadap istrinya pun ikut terungkap setelah polisi berhasil mendapatkan pengakuan pelaku.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, pelaku tega membunuh istrinya sendiri pada tahun 2022 silam dan menguburkan jasadnya di dalam septic tank.
Awalnya, polisi menerima laporan ada warga yang kehilangan anggota keluarganya.
"Karena ada laporan keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, kemudian kami konfirmasi ke yang bersangkutan, dan dia membenarkan."
"Dugaannya seperti itu (mayat lain di septic tank yang ternyata istrinya)," ujar Onkoseno pada Rabu (5/2/2025) melansir Kompas.com.
Sejumlah personel kepolisian dan tim kedokteran dari RS Polri dikerahkan untuk melakukan pembongkaran septic tank pada Rabu pukul 12.00 WIB.
Hasil pembongkaran itu, ditemukan kerangka keseluruhan secara utuh.
Termasuk ada pakaian, jaket korban.
"Hasil pemeriksaan dan pengembangan yang mendalam dari temen-temen Reskrim Polres maupun Polsek diperoleh dari keterangan bahwa tersangka mengakui telah pada 2022 awal November melakukan pembunuhan terhadap istri sahnya," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, Rabu (5/1/20245) dilansir dari TribunBekasi.com.
Saat ini jasad berupa kerangka itu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta.
Motif Pelaku
Adapun motif Sunardi melakukan pembunuhan tersebut lantaran kesal ditagih bayar cicilan utang sebesar Rp4 juta.
Sunardi mengaku utangnya sebenarnya Rp2,7 juta di koperasi simpan pinjam tempat korban bekerja.
Namun, nominal itu bertambah Rp4 juta karena adanya bunga.
Besaran utang tersebut mestinya dilunasi Sunardi dengan dicicil selama 10 bulan.
"Pengakuan tersangka Rp2,7 juta. Tapi dia harus mengembalikan sebanyak Rp4 juta. Itu dicicil Rp115.000 selama 10 bulan," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa di rumah pelaku, Rabu (5/2/2025).
Mustofa mengatakan, korban sering menagih utang ke rumah Sunardi karena pelaku punya kewajiban membayar cicilan.
Hal ini yang membuat pelaku kesal dan membunuh korban dengan cara mencekik.
"Korban dicekik dan ditarik ke dalam rumah. Jadi dia panik dengan kejadian ini," ungkap Mustofa.
Setelah membunuh Sri, pelaku berniat memasukkan jasad korban ke septic tank samping rumahnya.
Ternyata, di septic tank yang sama, Sunardi pernah membuang jasad istrinya, Almaidah (51), yang dia bunuh pada November 2022.
Namun, Sunardi urung membuang jasad Sri ke septic tank karena terdapat saudara yang mencari keberadaan korban.
"Sebenarnya dia juga pengin masukkin korban SR ini ke septic tank, namun belum sempat dimasukkan ke sana karena ada saudara yang mencari. Jadi sementara dia taruh di bawah springbed," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Sri Pujayanti (22), ditemukan tewas dibunuh Sunardi (43) di rumah pelaku di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews
Warga Kadung Percaya Kades untuk Balik Nama Sertifikat Tanah, Uang Rp96 Juta Lenyap Ditipu Eks PNS |
![]() |
---|
Viral Orang Malas Mandi Disebut Tanda Gangguan Jiwa, Benarkah? ini Penjelasan Psikolog |
![]() |
---|
Ditipu Hozizeh, Isqomariyah Malah Dipalak Polwan Rp17,5 Juta Agar Pencabutan Laporan Segera Diproses |
![]() |
---|
Ternyata Terbukti Mutasi Kepsek Roni Tanpa Prosedur, Wali Kota Prabumulih Telanjur Bantah |
![]() |
---|
Suami Syok Istri Masuk Sumur 12 Meter usai Diajak 2 Pria Tak Dikenal, Ada Bisikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.