Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bocah Hilang Disebut Diculik Jin, Warga Heboh Cari ke Plafon, Ternyata Ditemukan Tewas di Rawa

Warga sampai naik ke atas plafon demi menemukan keberadaan bocah perempuan hilang tersebut.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/puspitadewi1791 - Dok Basarnas
BUKAN DICULIK JIN - Tangkapan layar video viral bocah 5 tahun di Desa Bone Baru, Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, dikira warga hilang diculik jin (kanan). Ternyata Naya ditemukan Tim SAR tewas mengapung di rawa, Selasa (4/2/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang bocah perempuan bernama Hijrah Andriani (5) alias Naya di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, yang dikabarkan hilang menjadi sorotan di media sosial (medsos).

Atas kabar hilangnya Naya, video pencarian oleh warga di sebuah rumah itu pun viral.

Bahkan dalam video, warga terlihat mencari Naya di atas plafon sebuah bangunan.

Baca juga: Ibu-ibu Tuduh Agen Gas Timbun Elpiji 3 Kg, Pemilik Bantah, Sebut Jatah Buat Warga: Provokasi

Tampak beberapa warga di antaranya sampai naik ke atas plafon demi menemukan keberadaan bocah perempuan tersebut.

Mereka meneriakkan nama bocah perempuan tersebut berkali-kali.

Di salah satu video, perekamnya mengaku mendengar suara Naya menyahut panggilan warga.

Narasi yang beredar viral menyebutkan bahwa bocah perempuan tersebut diduga 'disembunyikan jin'.

Lantas seperti apa peristiwa sebenarnya?

Melansir Tribun Palu, Naya dilaporkan hilang di hutan Desa Bone Baru, Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Laut, pada Sabtu (1/2/2025), pukul 16.45 WITA.

Kala itu, orang tua Naya meminta anaknya untuk pulang terlebih dulu ke rumah karena waktu sudah menjelang malam.

Akhirnya Naya pun pulang ke rumah.

Namun ia tidak kunjung tiba.

Kedua orang tua Naya pun kemudian mencari keberadaan putrinya bersama warga setempat.

Nahas, mereka juga tidak kunjung menemukannya.

Setelah dilakukan pencarian selama 3 hari, korban hilang bernama Hijrah Adriani (5) alias Naya akhirnya ditemukan, Selasa (4/2/2025), pukul 16.18 WITA, meninggal dalam keadaan mengapung di rawa
Setelah dilakukan pencarian selama 3 hari, korban hilang bernama Hijrah Adriani (5) alias Naya akhirnya ditemukan, Selasa (4/2/2025), pukul 16.18 WITA, meninggal dalam keadaan mengapung di rawa (Dok Basarnas)

Keluarga korban pun melapor ke Unit Siaga SAR Banggai Laut.

Akhirnya, Naya ditemukan pada Selasa (4/2/2025), pukul 16.18 WITA, setelah tiga hari pencarian.

Saat ditemukan, Naya sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Koordinator Lapangan Unit Siaga SAR Banggai Laut, Erdiansyah mengatakan, korban pertama kali ditemukan seorang warga di rawa-rawa Desa Bone Baru.

"Saat kami tengah melakukan pencarian, kami mendapat informasi bahwa warga melihat mayat terapung di rawa-rawa," ungkap Erdiansyah, Selasa (4/2/2025). 

"Tim SAR gabungan langsung menuju lokasi dan keluarga memastikan mayat tersebut adalah korban hilang," jelas dia.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Guru Fokus Mengajar, Bukan Sibuk Joget di Kelas & Pamer Kecantikan: Tidak Penting

Tim SAR gabungan kemudian memasukkan korban ke kantong jenazah dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk keperluan otopsi.

Dengan ditemukannya korban, maka seluruh unsur SAR kembali ke kesatuannya masing-masing.

Adapun unsur SAR terdiri dari personel Unit Siaga SAR Banggai Laut, BPBD Balut, Polsek Banggai, PMI Balut, Aparat Desa, Koramil 1308/08 Banggai, dan masyarakat setempat.

Hingga saat berita ini diturunkan, Sabtu (8/2/2025), belum ada keterangan lebih lanjut terkait penyebab meninggalnya Naya.

Tim gabungan bersama warga menyisir hutan di Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Senin (3/2/2025).
Tim gabungan bersama warga menyisir hutan di Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Senin (3/2/2025). (Dok Basarnas)

Sementara di Jawa Timur, balita berusia 4 tahun berinisial G dilaporkan hilang setelah bermain hujan bersama kakaknya di Dusun Sanggar, Desa Galengdowo, Wonosalam, pada Selasa (14/1/2025) sore.

Peristiwa diketahui terjadi pada pukul 16.00 WIB, saat itu memang daerah sekitar dilanda hujan deras disertai petir.

Dari informasi yang diterima Tribun Jatim Network, G bersama kakaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) asyik bermain air di depan rumah.

Ketika itu, hujan masih rintik-rintik dan belum seberapa deras.

Namun, saat hujan semakin deras, si kakak memilih untuk berlari ke dalam rumah.

Ternyata sang adik G tidak ikut berlari ke dalam rumah dan tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini.

Saat dikonfirmasi pada Rabu (15/1/2025), Kepala Desa Galengdowo, Wartomo mengatakan, saat ini proses pencarian masih dilakukan oleh warga, perangkat desa serta tim gabungan Polsek, Koramil, dan BPBD.

"Kemarin sudah dilakukan pencarian, sampai hari ini masih belum ditemukan. Warga dan tim gabungan mengusir sekitar rumah korban dan lokasi yang diduga jadi titik awal korban menghilang," ucapnya. 

Baca juga: Buka Jasa Suruhan Apa Saja Asal Halal, Santo Suruh Bisa Dapat Rp5 Juta per Bulan: Tidak Ada Gaji

Sebelum hilang saat main hujan, G sempat terekam kamera CCTV.

Warga menyebut ada bayangan putih sebelum balita tersebut menghilang.

Warga dusun setempat, Panut (53) mengatakan, saat itu G bermain bersama kakaknya.

Ketika sedang bermain, muncul petir disertai hujan deras.

Mendengar petir, sang kakak lalu berlari menuju rumahnya, sementara sang adik berlari menuju rumah neneknya.

Setelah itu, tidak terdengar lagi kabar G sampai hari ini dan dinyatakan menghilang.

"Karena ada petir besar, si kakak lari ke rumahnya. Si adik lari ke rumah neneknya, tapi ternyata tidak ada dan hilang sampai sekarang," ucapnya pada Rabu (15/1/2025).

Proses Pencarian Balita Berusia 4 Tahun di Wonosalam yang Hilang Dilakukan Tim Gabungan.
Proses pencarian balita berusia 4 tahun di Wonosalam yang hilang, dilakukan tim gabungan (Istimewa)

Panut melanjutkan, sebelum balita tersebut menghilang, sebenarnya sempat terekam kamera CCTV, namun rekaman tersebut tidak begitu jelas.

"Sempat terekam, tapi tidak jelas. Kayak bayangan putih hanya sebentar langsung hilang," katanya.

Setelah itu keberadaan G tidak diketahui.

Warga pun berusaha melakukan pencarian namun masih belum membuahkan hasil.

"Warga mencari setelah itu, ke kebun, ke sungai, kemana-mana dicari tapi tidak ada," ungkapnya.

Bahkan Panut mengatakan, warga sempat meminta bantuan ahli supranatural untuk mencari keberadaan korban, namun G tetap belum ditemukan.

"Iya sempat tanya-tanya supranatural, tapi masih nihil," bebernya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved