Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

6 Pendaki Gunung Lawu Kesurupan Massal, Relawan Sebut Arwah Leluhur Marah karena Alamnya Makin Kotor

Enam orang pendaki Gunung Lawu mengalami kesurupan massal, relawan sebut arwah leluhur marah karena kini alam terlihat kotor.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TikTok @lawu.via.cetho
PENDAKI KESURUPAN MASSAL - : Tangkapan layar sejumlah pendaki gunung Lawu mengalami kesurupan. Beredar video para pendaki Gunung Lawu kerasukan massal di basecamp pendakian Gunung Lawu jalur via Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Selasa (25/2/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Sebanyak enam orang pendaki Gunung Lawu via Cetho mengalami kesurupan pada, Selasa (25/2/2025).

Awalnya, insiden tersebut terekam dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial.

Vvideo tersebut viral di media sosial Selasa (26/2/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com seperti dikutip TribunJatim.com, Rabu (26/2/2025), sebuah rekaman video diunggah oleh akun tiktok @lawu.via.cetho, Selasa (25/2/2025) sekira pukul 14.30 WIB.

Video berdurasi 56 detik itu, menampilkan beberapa orang yang merupakan pendaki gunung Lawu tengah kesurupan massal.

Dalam video itu, para petugas penjaga loket pendakian Gunung Lawu via Cetho tengah mencoba menyadarkan para pendaki yang kesurupan.

Kemudian dalam video berikut, ditunjukan kondisi pos pendakian yang penuh sampah.

Sepanjang video itu menampilkan kondisi salah satu pos pendakian yang banyak sampah berserakan.

Hingga saat ini, postingan tersebut ditonton 50,6 ribu kali dengan, 1792 akun menyukai dan 86 komentar.

Kesurupan massal terjadi pada para pendaki Gunung Lawu di Karanganyar yang melalui jalur via Cetho.

Baca juga: Aksi Sejumlah Pemuda di Bondowoso, Rutin Bersihkan Sampah Plastik di Jalur Pendakian Gunung Raung

Total pendaki yang mengalami kesurupan berjumlah enam orang.

Peristiwa tersebut terjadi Sabtu (22/2/2025) pukul 17.30 WIB.

Para pendaki itu ditangani oleh para petugas yang mencoba menyadarkannya.

Salah satu Anggota Relawan Ceto (Reco) Eko Supardi mengatakan penyebab terjadi kesurupan massal itu diduga terkait dengan kemarahan arwah leluhur yang tinggal di Gunung Lawu.

Pantauan dari jarak jauh terlihat Helikopter Water Bombing menjatuhkan bom air ke titik api Karhutla Gunung Lawu wilayah Kabupaten Magetan, Sabtu (7/10/2023).
Pantauan dari jarak jauh terlihat Helikopter Water Bombing menjatuhkan bom air ke titik api Karhutla Gunung Lawu wilayah Kabupaten Magetan, Sabtu (7/10/2023). (tribunjatim.com/Febrianto Ramadani)

Kemarahan itu diduga karena Gunung Lawu yang makin kotor.

Hal ini dibuktikan ditemukan banyak sampah di sejumlah titik pos pendakian Gunung Lawu.

"Kami menemukan banyak sampah berserakan di setiap pos jalur pendakian Gunung Lawu," kata Eko, kepada TribunSolo.com Selasa (25/2/2025).

Dia pun mengimbau kepada para pendaki untuk tetap menjaga adab dan perilaku saat melakukan pendakian gunung Lawu.

Terutama terkait sampah untuk tetap tidak membuat sembarang dan tetap membawa saat mendaki maupun menuruni gunung Lawu.

"Kami menghimbau kepada para pendaki untuk tetap jaga kebersihan dan jangan buang sampah sembarang selama melakukan mendaki," kata dia.

 Viral video pendaki gunung Lawu mengalami kesurupan massal dan diunggah di media sosial, Selasa (25/2/2025).

Diketahui, kejadian tersebut terjadi di basecamp pendakian Gunung Lawu jalur via Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

Salah satu Anggota Relawan Ceto (Reco) Eko Supardi mengatakan kejadian tersebut terjadi Sabtu (22/2/2025) pukul 17.30 WIB.

KESURUPAN DI LAWU : Tangkapan layar sejumlah pendaki gunung Lawu mengalami kesurupan. Beredar video para pendaki Gunung Lawu kerasukan massal di basecamp pendakian Gunung Lawu jalur via Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Selasa (25/2/2025).
KESURUPAN DI LAWU : Tangkapan layar sejumlah pendaki gunung Lawu mengalami kesurupan. Beredar video para pendaki Gunung Lawu kerasukan massal di basecamp pendakian Gunung Lawu jalur via Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Selasa (25/2/2025). (TikTok @lawu.via.cetho)

"Lokasi kejadian tersebut, di basecamp kami, dan terjadi pada Sabtu sore," kata Eko, kepada TribunSolo.com Selasa (25/2/2025).

Eko mengatakan jumlah pendaki gunung Lawu yang mengalami kesurupan itu ada 6 pendaki.

Ia mengatakan, mereka yang mengalami kesurupan pendaki yang setelah turun dari Gunung Lawu dan tiba di lokasi basecamp pos pendaftaran via Cetho.

"Ada 6 pendaki gunung Lawu yang kesurupan dan ditangani 2 petugas," kata dia.

Baca juga: Pendaki Kawah Ijen Hilang Satu Jam Usai Pamit Turun Duluan, Ditemukan Linglung di Paltuding

Kesurupan massal lain juga terjadi di Bojonegoro.

Kesurupan massal di pabrik rokok di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro pada Selasa (5/3/2024) pagi menggemparkan para pekerja pabrik setempat.

Kapolsek Dander Polres Bojonegoro AKP Jadmiko mengatakan, kesurupan massal merenggut kesadaran sekitar 75 pekerja itu bermula sekitar pukul 06.00 ketika para pekerja pabrik rokok setempat mulai berdatangan.

"Kesurupan pertama dialami pekerja perempuan di saat pekerja ini baru datang dan masih berada parkiran pabrik," ujarnya saat diwawancara awak media di lokasi kejadian, Selasa (5/3/2024) siang  . 

Saat mengalami kesurupan, ungkap dia, korban kesurupan pertama ini meraung-raung, limbung, dan ngelantur.

Kontan, para rekan yang berada di lokasi serupa langsung gempar dan merubung si korban pertama ini.

Berdasarkan keterangan seorang satpam pabrik setempat, terang polisi dengan tiga balok emas ini, kalimat perdana diucapkan korban kesurupan pertama ini adalah 'Saya Mbah Darmo. Yang punya istana di lingkungan pabrik.'

“Setelah sadar, pekerja yang kesurupan pertama kali tersebut dibawa ke Gedung Produksi B," imbuh polisi pernah menjabat Kapolsek Temayang Polres Bojonegoro tersebut.

Ternyata, lanjut AKP Jadmiko, saat korban pertama ini dibawa Gedung Produksi B, ada pekerja lain yang kesurupan dan merembet terus hingga jumlahnya semakin banyak dan menjalar juga ke para pekerja di Gedung Produksi C.

Setelah itu, tutur AKP Jadmiko, suasana pabrik rokok di tepi Jalan Raya Bojonegoro-Dander, dilingkungi lahan kosong, serta tak jauh dari Tempat Makam Pahlawan (TMP) itu pun gempar.

Suara raungan dan jeritan mendengung selama sekian jam.

"Terkini atau siang ini, kesurupan massal sudah mereda. Para pekerja yang kesurupan sudah ditangani secara medis dan non medis. Pekerja yang kesurupan dipulangkan. Yang tidak kesurupan tetap lanjut bekerja," jelasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kesurupan massal terjadi di pabrik rokok turut Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojoengoro, Selasa(5/3/2024) pagi.

Peristiwa magis itu terjadi tak lama setelah para pekerja berdatangan untuk memulai aktvitas di pabrik rokok tersebut . 

Pantauan di lapangan, lebih dari 50 pekerja mengalami kesurupan. Puluhan pekerja yang mayoritas perempuan itu tiba-tiba meraung-raung. Sontak rekannya pun menolong.

Di tangan para rekannya masing-masing, puluhan pekerja itu belum 'sembuh'. Sampai akhirnya, pihak pabrik mendatangkan beberapa praktisi spiritual atau pemuka agama.

Ketika praktisi spiritual atau pemuka agama itu tiba dan 'mengobati' puluhan pekerja yang kesurupan itu satu per satu, para pekerja yang kesurupan kemudian 'sembuh' dan limbung.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved