Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kesaksian Relawan soal Pendaki Gunung Lawu Kesurupan Massal di Jalur Cetho, Banyak Sampah Berserakan

Tengah viral di media sosial video 6 pendaki Gunung Lawu kesurupan massal pada Selasa (25/2/2025).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok @lawu.via.cetho
PENDAKI KESURUPAN MASSAL - Tangkapan layar sejumlah pendaki Gunung Lawu mengalami kesurupan. Kesurupan massal ini disebut terjadi di basecamp pendakian Gunung Lawu jalur via Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Selasa (25/2/2025). 

Menurutnya, akibat kejadian tersebut, kegiatan jam pelajaran terpaksa diakhiri lebih awal, sehingga para murid lainnya dipulangkan agar tidak terkena kesurupan massal.

"Ada yang bilang karena masalah selamatan, terus ada juga yang bilang karena kasihan,” tandasnya.

Berita Lainnya

Insiden kesurupan massal juga sempat menimpa puluhan siswa SMKN 1 Trenggalek usai mengikuti upacara, Senin (16/10/2023).

Mereka pingsan diiringi teriakan hingga kehilangan kesadaran.

Kepala SMKN 1 Trenggalek, Suharyati mengatakan peristiwa tersebut diawali dari seorang siswa yang pingsan saat pembacaan naskah Pancasila dalam upacara bendera.

"Saat baru saja diangkat, ternyata siswa di sampingnya juga ikut pingsan lalu setelahnya teriak-teriak," kata Suharyati, Senin (16/10/2023).

Akibat teriakan dua siswa tersebut, seluruh peserta upacara tidak fokus lagi mengikuti upacara karena takut dan penasaran dengan teriakan tersebut.

"Pembina upacara lalu memutuskan untuk segera mengakhiri upacara," lanjutnya.

Baca juga: 6 Pendaki Gunung Lawu Kesurupan Massal, Relawan Sebut Arwah Leluhur Marah karena Alamnya Makin Kotor

Setelah coba dilakukan pertolongan di UKS, nyatanya teriakan siswa tersebut makin menjadi-jadi.

"Dari situ dipastikan kalau sakitnya ini bukan dari sisi medis," kata Suharyati.

Celakanya, siswa-siswa yang lain pun mengalami hal serupa, mayoritas siswa yang mengalami hal tersebut adalah siswa perempuan kelas X.

Agar tidak semakin parah Suharyati pun memutuskan agar seluruh siswa belajar di rumah.

"Siswa yang lain pulang, sedangkan yang masih belum pulih kami panggilkan orang yang mampu mengobati hingga benar-benar sadar, baru dipulangkan," jelasnya.

Selain siswa, dua tenaga pendidik (Tendik) SMKN 1 Trenggalek juga kehilangan kesadaran saat berusaha menolong siswa.

"Kejadian serupa pernah terjadi saat Persami beberapa waktu lalu, tapi itu kejadiannya malam hari," tambah Suharyati.

Pihak sekolah sendiri sebenarnya sudah mengantisipasi jauh-jauh hari agar insiden tersebut tidak terjadi, salah satunya dengan memutar lantunan ayat suci Al-Quran sebelum jam pelajaran di mulai.

"Besok sudah masuk seperti biasa, semoga kejadian ini tidak terulang," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved