Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dedi Mulyadi Sindir Pemimpin yang Hanya Beri Bantuan Sembako ke Korban Banjir: Enggak Akan Beres

Dei Mulyadi menyindir pemimpin yang hanya memberi sembako pada korban banjir.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
SINDIRAN DEDI MULYADI - Tangkapan layar unggahan kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Selasa (4/3/2025). Dedi Mulyadi menyindir pemimpin yang hanya bisa beri sembako ke korban banjir. 

TRIBUNJATIM.COM - Hujan yang mengguyur sepanjang hari pada awal Ramadan 2025 ini membuat sejumlah wilayah di Jabodetabek terendam banjir.

Satu di antaranya Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pun menyambangi para korban banjir.

Baca juga: Miris Kondisi Sungai Citarum Kotor, Dedi Mulyadi Kaget Ada Kutang: Buang Sampah Aja Belum Bisa

Di kesempatan itu, ia menyindir pemimpin yang hanya memberi sembako pada korban banjir.

Dedi menegaskan bahwa sembako tidak akan menyelesaikan masalah banjir.

Ia pun menggagas sebuah solusi yang sudah dipikirkannya sejak tiga tahun lalu.

Namun ide tersebut baru bisa ia realisasikan tahun ini, saat dirinya resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat 2025-2030.

Saat datang ke lokasi banjir, Dedi Mulyadi langsung menawarkan rumah baru bagi warga.

Pasalnya warga di sana sudah menjadi langganan korban banjir setiap tahunnya.

"Kalau rumahnya dibuat panggung tinggi mau enggak? Rumahnya tidak begini, saya buatin dikolongin, tingginya dua meter," ujar Dedi.

Sebab menurut Dedi, banjir akan terus merendam apabila Kementerian PUPR belum juga membangun bendungan untuk Sungai Citarum dan Cibeet.

Pasalnya, selama ini banjir yang merendam rumah warga akibat dari sungai yang meluap.

"Konstruksinya dibikin kolong pakai beton, 2 meter setengah," jelasnya.

"Di atasnya rumah. Jadi ketika banjir tidak masalah. Kalau tinggi tinggal pakai perahu," papar Dedi.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sindir pemimpin yang hanya bisa beri sembako untuk korban banjir
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sindir pemimpin yang hanya bisa beri sembako untuk korban banjir (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Tanpa tedeng aling-aling, Dedi berkoar akan membangun rumah tersebut di tahun 2025.

"Tahun ini juga mau saya bangunin," ucap Dedi, seperti dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Ia akan membangun 1.000 rumah panggung untuk warga dengan desain seperti kampung adat.

"1.000 rumah. Kalau warganya sepakat saya bangunkan, tapi standarnya sama, tidak ada rumah mewah, didesainnya sama seperti kampung adat," tutur Dedi.

Ia berpendapat, dengan gaya rumah tersebut, warga tidak akan lagi kerepotan ketika banjir kembali merendam.

"Nanti pemerintah provinsi menyiapkan bangunan panggung, jadi rumahnya kolong panggung 2,5 meter sehingga kalau banjir tidak repot. Tinggal turun pakai perahu."

"Jangan setuju, pas nanti pembangunan (malah) menolak," kata Dedi.

Selain itu Demul juga mendorong agar Kementerian PUPR bisa segera merealisasikan pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurai.

"Banjir enggak akan beres sama sembako," sindir Dedi Mulyadi.

Ia mengklaim, ide rumah panggung seperti kampung adat tersebut sudah dipikirkan sejak tiga atau empat tahun silam.

"Dulu sudah punya ide ini tiga tahun lalu. Tapi kan saya belum bisa ngapa-ngapain."

"Sekarang langsung dibuatkan anggarannya sama saya," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: Patung Penyu Diduga Senilai Rp15 Miliar Rusak, Ternyata Dibuat dari Kardus Meski Anggarannya Besar

Di sisi lain, Dedi Mulyadi menemukan banyak permasalahan khususnya di anak Sungai Citarum yang melintasi kawasan pemukiman penduduk.

Diketahui, Gubernur Jawa Barat ini turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan sampah di Sungai Citarum.

Ia bersama dinas terkait meninjau beberapa titik penumpukan sampah di Sungai Citarum wilayah Kabupaten Bandung.

Tidak hanya area yang menjadi tumpukan sampah, Dedi mencoba mengecek langsung ke anak-anak sungai yang mengalir ke Citarum.

Ia pun melihat banyaknya sampah di sungai kecil yang mengalir ke Sungai Citarum tersebut.

"Ini penumpukan sampah yang nantinya akan lari ke Citarum, numpuk di sana," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

Saat turun ke sungai tersebut, Dedi Mulyadi menemukan bangunan yang berdiri memakan badan sungai.

Bangunan tersebut rupanya merupakan toilet sehingga buang airnya langsung ke sungai.

"Ini bangunan toilet langsung eeknya ke sungai, jadi kita tahu bahwa di Jawa Barat itu, Sungai Citarum itu tercemar oleh limbah industri, limbah eek dari tiap rumah, limbah sampah," papar Dedi.

"Citarumnya kemudian jadi Saguling, Cirata, Jatiluhur (nama-nama TPA), dan airnya digunakan untuk pertanian, peternakan, perikanan, dan air minum lewat PAM," sambung dia.

Saat turun ke sungai bersama rombongannya, Dedi mencoba membersihkan beberapa sampah di sungai tersebut.

Dedi bersama yang lainnya juga menemukan sampah-sampah mengejutkan seperti kasur hingga pakaian dalam wanita.

Dedi dan rombongannya menemukan pakaian dalam wanita berupa kutang atau bra tau BH.

"BH nini-nini ieu mah, Mu! BH nini-nini Mu! (BH nenek-nenek ini, Mu! BH nenek-nenek Mu!)," ucap Demul sambil memegang kutang dan memanggil rekannya, Haji Mumu.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan sampah di Sungai Citarum. Berbagai jenis sampah Demul temukan di lapangan, termasuk kutang.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan sampah di Sungai Citarum. Berbagai jenis sampah Demul temukan di lapangan, termasuk kutang. (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Dedi menjelaskan bahwa terkait sampah di anak sungai tersebut untuk penanganan awal akan dilakukan penjaringan sampah menggunakan kawat.

Jaring kawat akan disebar di beberapa titik sambil dijaga oleh orang yang dipekerjakan.

Dedi mengaku bahwa dirinya juga akan melakukan tindakan-tindakan tegas terhadap bangunan-bangunan yang menggunakan area Sungai Citarum.

Seperti bangunan-bangunan rumah yang dibangun kecuali jembatan.

"Akan kami bongkar ya bangunan rumah, kecuali jembatan, kan enggak mungkin jembatan dibongkar," kata Dedi.

Dedi mengaku bahwa dirinya juga sudah memerintahkan Bupati Bandung Barat untuk mendata para warga yang masih membuang sampah atau limbah ke sungai.

Jika dibiarkan, kata Dedi, istilah Citarum harum nanti akan berubah menjadi Citarum bau.

"Nanti Pak Bupati Bandung Barat segera mendata seluruh warga yang membuang MCK-nya ke sungai, kita ubah menjadi bal komunal," tuturnya.

"Ini Citarum harumnya bisa berubah jadi Citarum bau ini," sambung Dedi tertawa.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved