Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Ayah Gamma Jalani Ramadan Tanpa Anak karena Dibunuh Polisi, Keluarga: Tak Bisa, Sangat Berat

Gamma seorang remaja yang meninggal dunia karena dibunuh polisi itu meninggalkan kesedihan mendalam bagi orangtuanya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto
KELUARGA GAMMA PILU - Momen Nenek Gamma (jilbab hitam) tampak bersimpuh menangis di atas makam cucunya Gamma atau GRO (17) pelajar Semarang yang meninggal dunia ditembak polisi di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, pada Minggu (24/11/2024). Ayah Gamma menceritakan kini bulan ramadan tak lagi sama setelah kepergian anaknya yang dibunuh polisi. 

TRIBUNJATIM.COM - Kematian remaja bernama Gamma setelah ditembak oleh oknum polisi kini menyisakan kepiluan.

Terutama bagi keluarganya seperti sang ayah yang tak bisa menjalani puasa bersama anak.

Bulan Ramadan tahun ini tidak akan lagi sama bagi orang tua Gamma mengingat nyawa anaknya sudah melayang.

Nyawa sang anak melayang di tangan seorang anggota polisi.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah akan menyerahkan tersangka kasus penembakan pelajar Semarang Robig Zaenudin ke pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang besok, Kamis (6/3/2025) pagi. 

Penyerahan Robig beserta sejumlah barang bukti ke jaksa selepas dokumen kasus itu dinyatakan lengkap atau P21. 

"Ya kami serahkan Robig ke Kejaksaan (Kota Semarang) besok tanggal 6 Maret," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio saat dihubungi Tribun, Rabu (5/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.com, Kamis (6/3/2025).

Robig sebelumnya dijerat pasal pembunuhan, penganiayaan dan perlindungan anak lantaran telah menembak tiga pelajar di Kota Semarang dengan dalih mereka melakukan penyerangan. 

Belakangan tudingan tersebut tidaklah benar. 

Tiga pelajar tersebut meliputi Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO), AD (17) dan SA (16).

Baca juga: Nasib Apes Pelajar di Surabaya, Motor Dicuri Saat Main di Rumah Teman, HP dan Sabuk Silat Ikut Raib

Ketiganya merupakan pelajar dari SMKN 4 Kota Semarang.

Gamma meninggal dunia dalam kejadian ini pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

Sementara, ayah kandung Gamma, Andi Prabowo (44) mengungkapkan proses hukum kasus pembunuhan anaknya berjalan lambat. 

"Kasusnya lambat, tapi kami serahkan kepada aparat untuk segera memprosesnya di pengadilan," katanya.

PELAJAR DIBUNUH POLISI - Adegan Aipda Robig Zaenudin (38) menembak tiga pelajar SMKN 4 Semarang masing-masing Gamma atau GRO (17), SA (17) dan AD (16) di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (30/12/2024).
PELAJAR DIBUNUH POLISI - Adegan Aipda Robig Zaenudin (38) menembak tiga pelajar SMKN 4 Semarang masing-masing Gamma atau GRO (17), SA (17) dan AD (16) di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (30/12/2024). (TribunJateng.com)

Andy melanjutkan, pihak kejaksaan telah menghubunginya bahwa sidang kasus anaknya bakal digelar selepas lebaran.

Untuk waktu persisnya, dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

 "Hanya diberi tahu bahwa sidang nanti selepas lebaran, untuk bulan apa belum dikasih tahu," terangnya.

Di sisi lain, Andi tak dapat menyembunyikan rasa sedihnya atas tragedi yang menimpa anaknya. 

Dia mengenang, semakin rindu terhadap Gamma terutama saat bulan ramadan. 

"Kami biasa berbuka puasa dan salat tarawih bersama, sekarang tidak bisa, saya sangat berat untuk melewati kondisi ini," tandasnya.

Baca juga: Sabarudin Kesal Motornya Mogok usai Isi Pertalite, Ratusan Ojol Geruduk Polisi karena Senasib: Oplos

Kisah miris lainnya, penemuan racun dalam menu buka puasadi Bone, Sulawesi Selatan, menggegerkan warga. 

Pasalnya, racun tersebut ternyata sengaja dibubuhkan anak perempuan berinial GN (17) ke dalam piring ayahnya.

Apa alasan GN tega meracuni ayah kandungnya sendiri, jadi sorotan. 

Beruntung ayah GN selamat karena tak mengonsumsi menu buka puasa atau takjil beracun tersebut. 

Insiden ini terhadi pada awal puasa Ramadan 2025, Sabtu (1/3/2025). 

Baca juga: Nasib Suami di Tuban yang Cekik Istrinya, Sempat Minum Racun Tikus, Sempoyongan Menyerahkan Diri

Kronologi kejadian bermula ketika GN menerima perintah dari seorang pria, diduga pacarnya, untuk meracuni ayahnya.

Pada Sabtu malam sekitar pukul 19.00 Wita, GN melaksanakan perintah tersebut dengan mencampurkan racun jenis sipermetrin, sejenis insektisida yang biasa digunakan dalam pertanian atau produk rumah tangga ke dalam takjil yang disiapkan untuk ayahnya.

Racun ini sangat berbahaya, bahkan dapat menyebabkan keracunan serius jika dikonsumsi.

Beruntung, ayahnya mengenali bau tidak biasa dari makanan tersebut.

JR segera membuang takjil itu sebelum sempat memakannya, dan ia melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. 

"Untung saja orang tua dari anak ini cepat menyadari adanya racun dalam takjil, sehingga takjil tersebut langsung dibuang," kata Iptu Rayendra, Kasi Humas Polres Bone, saat dikonfirmasi.

Polisi yang menerima laporan pada Minggu malam segera bergerak untuk mengamankan GN di rumahnya.

Baca juga: Suami Paksa Istri Minum Racun di Kamar Mandi, Anaknya Usia 5 Tahun Jadi Saksi: Yah, Jangan Begitu

REMAJA RACUNI AYAH,- Remaja di Bone, Sulawesi Selatan tega berniat meracuni ayahnya lewat takjil, ngaku disuruh pacar. (ILUSTRASI Racun)
REMAJA RACUNI AYAH,- Remaja di Bone, Sulawesi Selatan tega berniat meracuni ayahnya lewat takjil, ngaku disuruh pacar. (ILUSTRASI Racun) (Kompas.com)

Dalam interogasi, GN mengakui perbuatannya dan menyatakan bahwa ia melakukannya atas suruhan pacarnya. 

"Cewek ini disuruh cowoknya," ujar pihak kepolisian berdasarkan hasil penyelidikan awal.

Namun, meskipun tindakan tersebut sangat berbahaya, pihak keluarga korban, dalam hal ini ayah pelaku, menolak untuk melapor ke polisi.

Ayah pelaku merasa enggan untuk mengambil tindakan lebih lanjut, mengingat usia GN yang masih di bawah umur (17 tahun).

Akhirnya, GN dikembalikan kepada keluarganya setelah menjalani pemeriksaan di unit PPPA Polres Bone.

Baca juga: Sosok Rika Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Dicampur Racun Ikan, Gelagatnya Cuek dan Jarang Menyapa Mertua

Polisi masih belum bisa memastikan motif pasti dari tindakan tersebut, karena interogasi lebih lanjut masih dilakukan.

Kasus ini menambah daftar keprihatinan tentang pengaruh hubungan asmara yang dapat memicu perilaku negatif, bahkan di kalangan remaja.

Meskipun GN masih di bawah umur, tindakannya yang mencoba mencelakai orang tua menunjukkan adanya masalah psikologis dan pengaruh luar yang perlu ditangani dengan serius.

Menurut pengakuannya, GN tega melakukan hal tersebut lantaran diperintah oleh pacarnya.

Meski demikian, proses penyelidikan hingga kini masih berlanjut untuk mendapatkan informasi lebih dalam.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved