Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Minta Iuran Rp 500 M Untuk Atasi Banjir, Dedi Mulyadi Gelar Rapat Kepala Daerah: Gak Cuma Ngomong

Dedi Mulyadi belakangan meminta beberapa kepala daerah untuk bertemu dan membahas anggaran dana mengatasi banjir di daerah Jawa Barat.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
YouTube Channel Kang Dedi Mulyadi 1
DEMUL AJAK IURAN - Momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggelar rapat dadakan bertemu Bupati Bogor, Wali Kota Depok, Wali Kota Bekasi, dan Bupati Bekasi untuk mengatasi banjir, Jumat (8/3/2025). Dalam pembahasannya Dedi Mulyadi meminta para kepala daerah untuk iuran Rp 500 juta 

Sebab itu, Dedi langsung memutuskan untuk membongkar tempat tersebut.

Dedi bahkan memerintahkan Bupati Bogor Rudy Susmanto untuk segera mengerahkan alat berat guna merobohkan bangunan tersebut. 

Namun, meski ekskavator sudah tiba, pembongkaran tak kunjung dilakukan. 

Melihat itu, warga yang sudah tersulut emosi akhirnya bertindak sendiri. 

Mereka menyabotase ekskavator dan mulai merobohkan gerbang utama wisata tersebut. 

Satpol-PP yang berada di lokasi tak mampu mencegah tindakan warga. 

"Gubernur aing nyuruh bongkar, bongkar sekarang. Takbir!" teriak salah seorang warga. 

Cekcok sempat terjadi antara warga dan karyawan Hibisc Fantasy, tetapi petugas Satpol-PP hanya turun tangan untuk melerai, bukan untuk mencegah pembongkaran. 

Hendrik (38), warga Puncak, menyebut tindakan warga adalah bentuk kemarahan atas keberadaan wisata yang diduga menjadi penyebab banjir bandang. 

Baca juga: Tabiat Istri Nginap Hotel saat Banjir Ditegur Dedi Mulyadi, Walkot Bekasi: Ada Hal yang Lebih Baik

"Kan tadi udah ada perintah langsung dari Gubernur Jabar untuk dibongkar, ngapain nunggu lagi? Pemkab Bogor (Satpol-PP) ini banyak alasan, bilangnya masih menunggu pendataan bangunan mana yang boleh dan tidak boleh dibongkar. Tapi kami ingin ini segera dibongkar sekarang juga, jadi ya kami yang memulai membongkar," ungkap Hendrik. 

Hibisc Fantasy akhirnya benar-benar dibongkar oleh warga. 

Hibisc Fantasy, yang dikelola oleh BUMD Provinsi Jawa Barat, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita), diketahui berdiri di lahan perkebunan teh milik PTPN. 

Dalam tinjauan langsung di lokasi, Dedi mengungkapkan bahwa pembangunan tempat wisata ini telah mengubah struktur alam, yang diduga menjadi penyebab banjir bandang di kawasan Puncak beberapa hari lalu. 

"Ini daerah kemiringan yang sangat tinggi ya. Terus kemudian di bawahnya ada sungai, air-nya mengalir ke kampung itu. Jadi banjir di kampung itu penyebabnya dari sini (Hibisc Jaswita)," kata Dedi di lokasi, Kamis (6/3/2025). 

Selain merusak lingkungan, Hibisc Fantasy juga diketahui melanggar batas izin penggunaan lahan. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved