Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dedi Mulyadi Murka Kasatpol PP Tak Datang saat Pembongkaran Tempat Wisata Bermasalah: Gimana Sih

Saat meninjau pembongkaran Hibisc Fantasy di Puncak, Kasatpol PP tak hadir sampai Dedi Mulyadi murka.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL - TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
MURKA KE KASATPOL - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat tinjau pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak, Kamis (6/3/2025). Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid saat ditemui pada Rabu (8/3/2023). 

"Iya kami minta maaf pak," jawab Angga, melansir TribunnewsBogor.com.

Direktur PT Jaswita Lestari Jaya ini menerangkan awal pengajuan izin di lahan seluas 15 ribu hektare.

Namun kata Angga, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Gunung Mas meminta untuk lebih diperluas.

"Awalnya 15 ribu hektar, PTPN meminta kami menambah luasan jadi 21 ribu hektar," katanya.

PTPN dengan PT Jaswita Lestrai Jaya menjalin kerja sama operasional (KSO) demi meraup keuntungan.

Namun mereka mencari keuntungan dengan membabat kebun teh dan hutan di Puncak Bogor.

DEDI MULYADI SIAP GANTI - Foto gapura Hibisc Fantasy Puncak seusai dibongkar, Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025). Dedi Mulyadi mengungkapkan keinginan untuk mengganti semua kerugiannya.
Foto gapura Hibisc Fantasy Puncak seusai dibongkar, Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025). Dedi Mulyadi mengungkapkan keinginan untuk mengganti semua kerugiannya. (TribunnewsBogor.com)

Kasat Pol PP Jawa Barat, M Ade menerangkan, data yang masuk ke Pemerintah Kabupaten Bogor hanya 5 ribu meter persegi.

Tapi fakta di lapangan justru ditemukan 15 ribu meter persegi.

Pemkab Bogor ternyata sudah pernah berupaya menindak pelanggaran ini.

Yakni dengan mengirim dua kali surat peringatan dan perintah membongkar sendiri bangunan yang menyalahi aturan.

Tapi PT Jaswita Lestari Jaya ngeyel.

"Kami sedang police line," kata Angga.

Dedi menilai baju yang dipakai bos Hibisc tak sesuai dengan kelakuannya.

"Ini bajunya lambangnya kujang. Baju tidak sesuai tindakan. Kujang lho pak."

"Kujang di sini Bogor pusatnya nih, makanya bencananya terjadi. Tindakannya melawan kujang itu sendiri," tegas Dedi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved