Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

10 Tahun Tak Digubris, Warga Akhirnya Patungan Perbaiki Jalan, Kades Bantah Abaikan: Sentimentil

Warga berharap agar pemdes dan Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan perhatian dan bantuan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok warga untuk TribunBanten.com
PATUNGAN PERBAIKI JALAN - Warga Kampung Panggarangan, Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, membangun jalan beton dari hasil swadaya, Rabu (12/3/2025), setelah rusak selama 10 tahun. Kades bantah mengabaikan kondisi warganya. 

Jalan yang mengalami kerusakan selama sekitar 10 tahun tersebut berada di lima rukun tetangga (RT) Dusun Tanjung, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Trenggalek.

"Sudah 10 tahun jalan rusak tidak pernah diperbaiki oleh pemerintah. Juga sudah kami ajukan beberapa kali namun tidak ada respons," kata salah satu warga Dusun Tanjung, Feri Ardianto (33), melalui sambungan telepon, Selasa.

WARGA SWADAYA MANDIRI - Selama proses perbaikan, jalan hasil swadaya masyarakat di Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, ditutup dengan papan tulisan, Selasa (11/03/2025).
WARGA SWADAYA MANDIRI - Selama proses perbaikan, jalan hasil swadaya masyarakat di Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, ditutup dengan papan tulisan, Selasa (11/03/2025). (Kompas.com)

Karena tidak kunjung ada perhatian maupun upaya perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Pemerintah Desa Ngadimulyo, masyarakat di Lima RT, yakni RT 02, 03, 04, 05, dan RT 06 lingkungan rukun warga (RW) 01 berinisiatif untuk iuran sukarela guna perbaikan jalan.

"Awal perencanaan perbaikan jalan secara swadaya pada Sabtu (1/3/2025)," ucap Feri. 

Rencana tersebut disambut baik oleh seluruh masyarakat di wilayah RW 01 Dusun Tanjung Kampak Trenggalek.

Setiap kepala keluarga atau rumah, memberi iuran sukarela kepada masing-masing kordinator RT, sebesar Rp50.000.

Bahkan ada yang memberi iuran lebih. Bagi warga yang kurang mampu, tidak diwajibkan iuran sukarela tersebut.

"Kesepakatan iuran sukarela, dan mulai dikumpulkan pada Rabu (5/3/2025). Tapi sebagian besar mereka sukarela iuran Rp50.000 per rumah. Ada juga yang lebih. Tapi untuk warga kurang mampu tidak harus iuran," ucap Feri.

Baca juga: Jos Bocah 12 Tahun Tanpa Ayah & Ibu Bertahan Hidup di Rumah Anyaman Bambu, Paman: Sangat Sengsara

Uang yang terkumpul dibelanjakan material berupa semen, pasir, serta kebutuhan lain guna perbaikan jalan.

"Setelah dana terkumpul semua, pada Jumat (7/3/2025), mulai belanja kebutuhan material berupa semen dan pasir, karena perbaikan menggunakan sistim pengecoran beton," ujar Feri.

Setelah bahan semua terkumpul di lokasi jalan yang hendak diperbaiki, warga gotong-royong saling bantu perbaiki jalan.

Mulai dari laki-laki maupun perempuan dewasa, orang tua, dan anak-anak turut membantu perbaikan jalan.

"Meski bulan puasa, semua semangat gotong royong saling bantu memperbaiki jalan. Mereka mengerjakan apa saja yang bisa dikerjakan," ucap Feri.

Proses pengerjaan jalan rusak sepanjang sekitar 1,5 kilometer inimembutuhkan waktu tiga hari.

Saat ini, jalan sudah jadi dan bisa dilewati masyarakat untuk berbagai aktivitas dengan nyaman dan aman.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved