Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tren Kendaraan Niaga di Kediri 2025, Pasar Stabil, Peluang Baru dari Proyek Infrastruktur

Sales Manager PT Sun Star Motor Kediri Group, Pramudia AS, mengungkapkan, tren kendaraan niaga masih didominasi oleh Mitsubishi Canter untuk kelas LDT

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Melia Luthfi
TRUK - Truk yang dipajang di acara Fuso Berkah Ramadan 2025, Selasa (18/3/2025). Sales Manager PT Sun Star Motor Kediri Group (AG Area), Pramudia AS, mengungkapkan, tren kendaraan niaga masih didominasi oleh Mitsubishi Canter untuk kelas LDT dan Fuso Fighter di kelas MDT. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pasar kendaraan niaga di Kediri Raya menunjukkan tren yang stabil pada kuartal pertama tahun 2025.

Meskipun belum terjadi lonjakan permintaan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, ada indikasi pertumbuhan yang positif, terutama di segmen truk ringan (Light Duty Truck/LDT) dan truk menengah (Medium Duty Truck/MDT).  

Sales Manager PT Sun Star Motor Kediri Group (AG Area), Pramudia AS, mengungkapkan, tren kendaraan niaga masih didominasi oleh Mitsubishi Canter untuk kelas LDT dan Fuso Fighter di kelas MDT.

"Untuk wilayah Kediri, market share masih dipegang oleh Canter dan Fuso Fighter. Di tahun 2024, kami menguasai sekitar 68 persen dari total pasar di Kediri Raya," katanya saat ditemui di acara Fuso Berkah Ramadan 2025, Selasa (18/3/2025).

Pramudia menambahkan, meskipun awal tahun ini belum menunjukkan lonjakan tajam dalam permintaan kendaraan niaga, ia optimistis terjadi peningkatan pasar setelah Lebaran.

"Dari Januari sampai Maret ini memang belum ada kenaikan yang signifikan, tapi sudah ada pertumbuhan. Kami berharap setelah Lebaran nanti ada pergerakan yang lebih baik," ungkapnya.  

Salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan permintaan kendaraan niaga di Kediri adalah proyek infrastruktur, terutama pembangunan Tol Kertosono hingga ke Tulungagung.

Proyek ini diyakini akan membuka peluang baru bagi sektor logistik dan transportasi, yang tentunya berdampak pada kebutuhan armada angkutan barang.  

"Kami melihat pembangunan Tol Kertosono ke Tulungagung sebagai peluang besar. Dengan proyek ini, kebutuhan kendaraan niaga akan meningkat, terutama untuk mendukung operasional logistik dan pengangkutan material," jelas Pramudia.  

Selain proyek tol, sektor perdagangan dan industri di Kediri juga berpotensi meningkatkan permintaan kendaraan niaga.

Distribusi barang dari dan ke daerah sekitar, seperti Jombang, Blitar, dan Tulungagung, membutuhkan armada yang efisien dan andal.

"Banyak pelaku usaha di sektor manufaktur, retail, hingga pertanian yang mengandalkan kendaraan niaga untuk operasionalnya. Ini menjadi potensi yang akan terus berkembang," tambahnya.  

Mengenai preferensi konsumen, Pramudia menyebut, truk ringan seperti Mitsubishi Canter masih menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha kecil hingga menengah.

"Keunggulan Canter ada pada desainnya yang ringan, mudah dikendalikan, dan cocok untuk distribusi barang dalam kota maupun antar kota," paparnya.  

Sementara itu, untuk kebutuhan pengangkutan yang lebih besar, Fuso Fighter menjadi favorit karena fleksibilitas bodi sasis dan kabinnya yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan bisnis. 

"Segmen ini berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan kendaraan untuk industri konstruksi dan logistik skala menengah," jelas Pramudia.  

Dengan berbagai faktor pendukung, optimisme terhadap pertumbuhan pasar kendaraan niaga di Kediri masih cukup tinggi.

"Kami berharap tren positif ini terus berlanjut, terutama dengan adanya proyek infrastruktur yang bisa menjadi pemicu utama pertumbuhan di sektor kendaraan niaga," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved