Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wanita Apes Tak Dapat Kerja Tertipu Bayar Rp4 Juta, Lapor Polisi Ditolak, Akhirnya Mengadu ke Damkar

Korban mengaku, laporannya tidak diterima polisi dengan alasan kurangnya berkas administrasi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok Disdamkarmat Kabupaten Bekasi
PILIH LAPOR DAMKAR - Seorang wanita korban penipuan tenaga kerja berinisial S (25) mengadu ke personel pemadam kebakaran pada Senin (17/3/2025). Ia mengaku laporannya ditolak Polsek Cikarang Barat. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok perempuan berinisial S (25) menjadi sorotan karena ia mengaku laporannya ditolak Polsek Cikarang Barat, Senin (17/3/2025).

Setelah laporannya ditolak polisi, S melapor ke pemadam kebakaran (damkar).

Wanita tersebut mengaku korban penipuan tenaga kerja.

Baca juga: SMA Bantah Pungli Rp26 Juta untuk Ujian & Doa Bersama, Tak Tahu Acara Perpisahan di Hotel Rp183 Juta

Wanita asal Kebumen, Jawa Tengah, ini mendatangi langsung Markas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Bekasi seorang diri, Senin, sekitar pukul 20.30 WIB.

"Semalam ada warga datang untuk laporan ke damkar bahwasanya dia itu salah satu korban penipuan dari salah satu yayasan pencari pekerjaan," kata Komandan Regu Pleton 2 Disdamkarmat Kabupaten Bekasi, Hasto Adi, saat ditemui Kompas.com, Selasa (18/3/2025).

Kepada personel damkar, S mengaku menjadi korban penipuan oleh salah satu yayasan pencari kerja di Tambun Selatan pada 4 Maret 2025.

Saat itu, korban dijanjikan akan mendapat pekerjaan di salah satu pabrik.

Namun, ia diharuskan mengirimkan uang sebesar Rp9 juta.

Saat itu, korban baru bisa mengirimkan uang sebanyak Rp4 juta.

Setelah uang sudah dikirim, korban ternyata tak mendapatkan kepastian mengenai nasib pekerjaan yang dijanjikan oleh yayasan tersebut.

Akhirnya, korban memutuskan melapor dugaan penipuan tersebut ke Polsek Cikarang Barat.

Akan tetapi, Hasto mengatakan, laporan tersebut tidak diterima polisi dengan alasan kurangnya berkas administrasi.

"Jadi belum bisa ditangani dari pihak polisi," ungkap Hasto.

"Lalu, karena bingung, dia datang ke Mako Damkar untuk curhat apa yang dialaminya," imbuhnya.

Seorang wanita korban penipuan tenaga kerja berinisial S (25) mengadu ke personel pemadam kebakaran setelah laporannya ditolak Polsek Cikarang Barat pada Senin (17/3/2025).
Seorang wanita korban penipuan tenaga kerja berinisial S (25) mengadu ke personel pemadam kebakaran setelah laporannya ditolak Polsek Cikarang Barat pada Senin (17/3/2025). (Dok Disdamkarmat Kabupaten Bekasi)

S mengaku mengadu ke personel damkar karena tak ingin ada korban penipuan lain oleh yayasan pencari kerja.

Mengingat, jumlah korban penipuan yayasan tersebut hingga kini mencapai tujuh orang.

"Saat kami tanya kenapa dia mau datang ke damkar, dia mengatakan biar tidak ingin ada korban lagi seperti dia."

"Di mana teman-temannya itu kurang lebih ada tujuh orang yang tertipu," papar Hasto.

Hasto menambahkan, wanita tersebut menceritakan apa yang dialaminya ke personel pemadam kebakaran kurang lebih selama 20 menit.

Setelah menerima aduan tersebut, personel pemadam kebakaran menasihati wanita tersebut.

Yakni agar tak tergiur iming-iming mendapat pekerjaan dengan syarat harus mengeluarkan uang.

"Untuk solusi teman-teman semalam, untuk kerja jangan percaya bilamana ada yang minta uang, juga apabila ada lagi, jangan sampai terulang kembali," katanya.

Baca juga: Nurliana Ngamuk Laporannya Tak Diproses Polisi, Teriak di Depan Polres: Jenderal Saya Tidak Takut!

Terkait hal itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa buka suara.

Ia membantah anak buahnya menolak laporan S. 

Mustofa menjelaskan, S mendatangi Polsek Cikarang Barat pada Senin (17/3/2025), sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurutnya, S datang ke Polsek Cikarang Barat bukan untuk membuat laporan, melainkan berkonsultasi mengenai perkara dugaan penipuan yang dialaminya.

"Pada saat datang ke polsek diterima baik-baik sama anggota Polsek dan di situ terjadi konsultasi antara korban dengan anggota kami," ujar Mustofa di Polres Metro Bekasi, Selasa (18/3/2025).

Dalam konsultasi ini, S mengungkapkan bahwa dirinya bukan satu-satunya korban penipuan yayasan tersebut.

Setelah berkonsultasi, S kemudian meninggalkan Polsek Cikarang Barat.

Menurut Mustofa, pihak kepolisian sempat menunggu kedatangan S kembali bersama korban lainnya untuk membuat laporan resmi.

Padahal, anak buahnya sudah menantikan kehadiran S dan korban lain untuk menerima laporan tersebut. 

"Ditunggu sama anggota, ternyata Mbaknya tidak kembali ke polsek," pungkas Mustofa.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, membantah anak buahnya menolak laporan S, yang mengaku menjadi korban penipuan kerja, Selasa (18/3/2025).
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, membantah anak buahnya menolak laporan S, yang mengaku menjadi korban penipuan kerja, Selasa (18/3/2025). (Instagram/polrestamagelang)

Kejadian serupa juga dialami wanita asal Pekalongan, Jawa Tengah, Rindika Putri, yang laporannya ditolak polisi di Polres Pemalang.

Hingga akhirnya korban penipuan ini memilih menelepon Damkar untuk mengadukan masalahnya.

Diketahui, peristiwa ini terjadi pada Jumat (14/3/2025) malam.

Awalnya, Putri hendak membeli sepeda motor listrik yang diiklankan di marketplace Facebook.

Sebelumnya, ia mengaku sudah melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp150 ribu dan Rp300 ribu, total Rp450 ribu.

Uang muka ini disebut untuk keperluan administrasi dan keluarnya faktur, sebelum sepeda motor listrik diambil di salah satu toko Kota Pemalang.

Baca juga: Tangis Sunipah Terharu Dapat THR Rp1.600.000, Sehari-hari Kerja Jadi Badut Jalanan Hidupi 7 Anak

Dengan penuh harap, Putri pun berangkat mengambil sepeda motor listrik di sebuah toko di Pemalang.

Namun sesampainya di toko, ia mendapati bahwa ternyata uang muka yang dibayarkan lewat transfer tersebut tidak diterima pihak toko.

Sepeda listrik yang dijual seharga Rp1.600.000 tersebut itu pun tidak bisa dibawa pulang Putri.

"Sampai di toko, kokone (pemilik) bilange itu bukan dari karyawan saya mbak, terus enggak ada solusi apapun," kata Putri.

Bahkan, Putri disebut pemilik toko menjadi orang keenam yang menjadi korban penipuan.

"Itu bukan dari kita mbak, sudah ada enam orang juga yang jadi korban," ucap Putri menirukan ucapan pihak toko seperti dikutip dari video di kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (15/3/2025).

"Mending mbaknya melapor ke Polres," lanjutnya.

Tangkapan layar unggahan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (15/3/2025). Putri yang menjadi korban penipuan di Pemalang malah ditolak saat lapor ke polisi.
Tangkapan layar unggahan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (15/3/2025). Putri yang menjadi korban penipuan di Pemalang malah ditolak saat lapor ke polisi. (YouTube/tvOneNews)

Mendapati hal itu, ia berusaha melapor ke Polres Pemalang.

Namun laporannya malah ditolak.

Ia lalu menelepon Damkar Pekalongan untuk melaporkan kasus penipuan ini.

Petugas Damkar yang menerima telepon Putri, awalnya mengira ada laporan kebakaran.

Ternyata Putri menelepon Damkar untuk curhat kejadian penipuan yang baru saja dialaminya.

Tak disangka, ia justru diminta ke kantor untuk menjelaskan bagaimana penipuan yang dia alami.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Tribun Jateng masih meminta konfirmasi dari pihak Damkar dan Polres Pemalang.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved