Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tolak Tawaran Gubernur, Irin Ngotot Tinggal di Pinggir Sungai Meski Banjir: Tidak Bisa Dibeli Uang

Warga tinggal berdua di rumah sempit persis di pinggir sungai menolak tawaran Gubernur.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/dedimulyadi71
RUMAH PINGGIR SUNGAI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kaget menemukan ada warga yang tinggal berdua di rumah sempit pinggir Sungai Cikapundung, Selasa (18/3/2025). Namun warga bernama Irin Sahirin tersebut menolak tawaran pindah dari KDM. 

TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kaget saat meninjau bantaran Sungai Cikapundung, Selasa (18/3/2025).

Pasalnya ia menemukan warga yang tinggal berdua di rumah sempit persis di pinggir sungai di Bandung, Jawa Barat, tersebut.

Adalah Irin Sahirin, sosok warga yang tinggal di rumah sempit pinggir Sungai Cikapundung.

Baca juga: Sosok Anak Tukang Becak Pemilik Kaus Marimas 1995 Asli, Harjanto Bos PT Marimas Bakal Beli Rp30 Juta

Irin Sahirin selama ini tinggal di rumah pinggir sungai.

Warga Babakan Ciamis, Sumur Bandung, ini pun menolak pindah dari rumahnya tersebut.

Dedi Mulyadi menyebut, rumah yang ditinggal Irin Sahirin diperkirakan seluas 1x2 meter dengan tinggi pintu kamar rendah mirip lubang.

"Jadi kalau air Sungai Cikapundung naik, ke sini airnya (masuk rumah), bapak nyelepot (duduk di sudut rumah)?" tanya Dedi Mulyadi kepada warga tersebut.

Dedi Mulyadi pun menanyakan, apa yang dilakukan Irin ketika ia sedang tidur pulas kemudian air tiba-tiba masuk.

"Ya, saya keluar," jawab Irin, seperti pada tayangan video yang diunggah di Instagram Dedi Mulyadi

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi pun menawarkan Irin untuk pindah.

Namun Irin mengaku bingung mau pindah kemana.

"Mau pindah kemana," tanyanya, melansir Tribun Jabar.

Dedi menerangkan, ia akan mencarikan kontrakan untuk Irin.

Paling tidak, ia bisa mengontrak selama musim hujan.

OGAH PINDAH RUMAH - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menemukan warga yang tinggal berdua di rumah sempit pinggir Sungai Cikapundung, Selasa (18/3/2025). Warga bernama Irin Sahirin menolak tawaran pindah dari KDM. 


Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Irin Tinggal di Rumah Pinggir Sungai Bandung, Tolak Pindah, Minta Dedi Mulyadi Buatkan Benteng, https://jabar.tribunnews.com/2025/03/19/sosok-irin-tinggal-di-rumah-pinggir-sungai-bandung-tolak-pindah-minta-dedi-mulyadi-buatkan-benteng?page=all#goog_rewarded.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
OGAH PINDAH RUMAH - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menemukan warga yang tinggal berdua di rumah sempit pinggir Sungai Cikapundung, Selasa (18/3/2025). Warga bernama Irin Sahirin menolak tawaran pindah dari KDM. (Instagram/dedimulyadi71)

Namun, Irin tetap menolak tawaran Gubernur Jabar tersebut.

Ia mengaku sudah betah tinggal di rumah sempitnya tersebut.

"Saya sudah betah di sini. Ini rumah saya," tegas Irin.

Irin pun meminta dibangunkan benteng agar air tidak masuk ke rumah saat Sungai Cikapundung meluap.

"Dibenteng saja," pintanya.

Irin mengatakan, kalau bisa pada benteng tersebut ada pintu untuk akses keluar masuk dia.

"Bukan ditutup (total), kalau bisa ada pintu," tutur Dedi.

Baca juga: Pantas Kades Wunut Bisa Kasih THR Rp457 Juta ke Warga, Bayi Juga Dapat, Terungkap Sumber Dananya

Ia kemudian bertanya sekali lagi, bagaimana kalau air sungai meluap?

Dengan santai, Irin menjawab, mudah-mudahan tidak meluap. 

"Jangan pakai mudah-mudahan. Hidup harus punya rencana baik. Bapak inginnya gimana?" timpal Dedi.

Meski begitu, Irin tetap bersikukuh tinggal di rumahnya sekarang.

Ia tetap hanya meminta untuk dibuatkan benteng saja dan ngotot tetap tinggal di sana.

"Udah penduduk sini, betah. Paling benteng dinaikkan," harapnya.

Baca juga: Mobilnya Baret Diserempet Kendaraan Polisi, Wahab Malah Dapat Intimidasi Disuruh Hapus Video

Dedi Mulyadi mengatakan sulit untuk memindahkan warga tersebut.

Apalagi mereka juga sudah merasa bahagia tinggal di rumah sempit tersebut.

"Kebahagiaan tidak bisa dibeli oleh uang. Akhirnya dia ingin benteng ditinggikan," kata Dedi via sambungan telepon, dikutip dari Kompas.com. 

Dedi mengatakan, rumah sempit tersebut ditinggali oleh dua orang yaitu bapak dan anak.

Sementara istri Irin dikabarkan kabur.

"Istrinya kabarnya kabur," kata Dedi.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sambangi korban banjir di bantaran Sungai Cimeta, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (19/3/2025).
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sambangi korban banjir di bantaran Sungai Cimeta, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (19/3/2025). (KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN)

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga korban banjir di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, bakal direlokasi.

Mereka akan dipindah dari permukiman yang semula berada di bantaran Sungai Cimeta ke lahan yang akan disiapkan oleh pemerintah desa menggunakan tanah kas desa (TKD).

Sementara itu, bangunan rumah rencananya akan didanai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dijanjikan mulai diproses bulan depan.

"Nanti setelah Lebaran akan dibangunkan rumah baru. Tanahnya dari tanah kas desa yang disiapkan Pak Kades," kata Dedi Mulyadi saat berdialog dengan warga di lokasi, Rabu (19/3/2025).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, dua kampung di bantaran Sungai Cimeta diterjang banjir.

Akibatnya, 25 rumah mengalami rusak mulai dari sedang hingga rusak berat.

Imbas dari peristiwa ini, sebanyak 139 jiwa warga di Desa Nyalindung mengungsi.

Pilihan relokasi permukiman ini dinilai sebagai solusi atas risiko bencana hidrometeorologi yang terjadi menahun setiap musim hujan.

Rumah-rumah di lokasi terlihat rawan runtuh lantaran fondasi bangunan sedikit demi sedikit terkikis arus sungai serta getaran dari mobil-mobil besar yang melintas di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta.

"Kalau tetap rumah di situ, berat, karena di bawah digerus oleh air sungai terus dari atas mengalami tekanan kendaraan besar. Bahan bangunannya juga bata, mudah rusak," kata Dedi.

Baca juga: Toko Roti Clairmont Turun Omset Rp4 M Gegara Ulah Codeblu, Tak Bisa Rekrut Pekerja: Banyak Hujatan

Terpisah, salah seorang korban banjir, Dian Kusdiani (38), merasa bahagia mendengar solusi yang ditawarkan Pemprov Jabar.

Menurut dia, relokasi yang bakal ditanggung pemerintah baik tanah maupun bangunan ini menjadi jawaban atas bencana yang melanda setiap musim hujan.

"Saya siap dipindahkan supaya terjamin keselamatan karena banjir sekarang sudah setinggi atap," kata Dian.

Warga mengaku masih waswas jika hujan deras melanda wilayahnya.

Sebab, Sungai Cimeta kerap meluap dan banjir masuk ke dalam rumah dalam hitungan menit saja.

"Jadi, kami merasa senang terkait rencana Pemprov Jabar merelokasi rumah warga, apalagi ketinggian banjir tiap tahun terus meningkat sehingga khawatir mengancam keselamatan," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved