Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Merawat Kemabruran Puasa, Dari Rahman ke Rahim

Lafaz basmalah dalam Alquran terulang sebanyak 114 kali dan tidak pernah ada konsep lain selain bismillahirrahman al-rahim.

Editor: Ndaru Wijayanto
Tribun Manado
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA dalam artikel Hikmah Ramadana berjudul "Merawat Kemabruran Puasa, Dari Rahman ke Rahim" 

Oleh: Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA

TRIBUNJATIM.COM - Lafaz basmalah dalam Alquran terulang sebanyak 114 kali dan tidak pernah ada konsep lain selain bismillahirrahman al-rahim.

Kata Rahman dan rahim berasal dari akar kata yang sama, ra-ha-mim (rahima) berarti cinta kasih. 

Dari akar kata tersebut lahir kata rahman berarti "pengasih" dan rahim berarti "penyayang".

Dua kata ini menjadi populer karena digunakan sekaligus pembuka surah dalam Alquran: Bi ism Allah al-Rahman al-Rahim (baca: Bismillahirrahmanirrahim) berarti: Dengan atau atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Secara kebahasaan kedua kata ini sebenarnya memiliki keserupaan makna yaitu cinta kasih. Hanya kata rahim setimbang dengan fa'il dalam ilmu sharaf menunjukkan arti lebih dalam dan lebih intensif.

Dalam bahasa Indonesia, kata pengasih dan penyayang penggunaannya sering dipertukarkan (interchangable). 

Akan tetapi dalam ilmu tafsir, khususnya dalam kitab-kitab tafsir sufistik (isyari), keduanya dibedakan secara signifikan.

Kata al-Rahman sebagai salahsatu nama Allah SWT diartikan sebagai Maha Pengasih dan al-Rahim sebagai Maha Penyayang. 

Al-Ramhman dihubungkan dengan rahmat Allah yang bersifat temporer, tidak permanen, dan bersifat sesaat. 

Keadaannya fluktuatif, kadang sangat terasa dibutuhkan dan kadang agak kurang, tergantung pada faktor lain yang ikut menentukannya.

Sedangkan al-Rahim dihubungkan dengan rahmat Allah yang bersifat permanen, kokoh, dan bersifat konstan dan tidak fluktuatif. 

Al-Rhaman lebih bersifat generik dan dapat diakses oleh siapa saja, termasuk makhluk selain manusia seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan masing-masing mendapatkan rahmat Allah SWT, seperti rahmat nutrisi, oksigen, dan senyawa kimia lainnya yang diperlukan dalam kehidupan, termasuk air dan oksigen.

Untuk manusia, siapapun berhak mendapatkan rahmat rahmaniyah-Nya, tanpa dibedakan jenis kelamin, usia, etnik, dan agama. Bahkan termasuk orang-orang kafir dan para pendosa pun dapat bagian.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved