Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Pasang Tenda Demi Ikuti Itikaf di Masjid untuk Raih Lailatul Qadar, Takmir Siapkan 500 Kavling

Cerita warga pasang tenda untuk ikut itikaf di 10 hari terakhir Ramadan ini menjadi sorotan. Tenda tersebut digunakan sebagai tempat tidur jemaah.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ITIKAF - Warga membaca Alquran saat mengikuti itikaf di Masjid Habiburahman, Bandung. Uniknya mereka memasang tenda untuk tempat istirahat dan tidur, Rabu (26/3/2025). 

Lalu malam hari tarawih serta tausiyah dan pukul 00.00 WIB dibangunkan untuk melaksanakan qiamul lail.

"Terus di sini suasananya kalau subuh enak banget sejuk dan banyak orang yang mengaji. Jadi suasana ibadahnya nyaman banget kita jadi lebih khusyuk," katanya.

Ketua DKM Habiburrahman, Ibnu Bintarto mengatakan, konsep itikaf menggunakan tenda tersebut hanya untuk memfasilitasi jemaah terutama bagi warga yang datang jauh-jauh dari luar daerah tetapi yang dekat juga tetap difasilitasi.

"Terus bagi yang tidak kuat mengikuti kegiatan silakan beristirahat di tenda. Konsepnya keluarga karena ada anak-anak juga jadi, kemudian ini tujuannya kita menumbuhkan kecintaan anak kepada masjid," ujar Ibnu.

Selain itu, kata Ibnu, fungsi tenda tersebut tentunya untuk tempat istirahat bagi jemaah yang kelelahan, kemudian bisa digunakan untuk menyimpan barang karena tempat di penyimpanan di masjid ini terbatas.

Baca juga: Awal Fidya Kabur 10 Tahun Silam, Izin Itikaf, Ayah Kaget Sang Atlet Taekwondo Tetiba Sudah Nikah

Ia mengatakan, pada tahun ini pihaknya menyiapkan kavling tenda sekitar 500 yang dipasang di lantai satu dan di lantai dua, sehingga jemaah yang menggunakan tenda itu sudah mencapai 1.500 orang dari berbagai daerah.

"Tendanya disiapkan jemaah, kita hanya menyiapkan kavlingnya saja. Jemaahnya ada dari Banten, Bogor, Jabodetabek, Yogyakarta. Kalau yang dekat dari Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, Sumedang, Tasik, Garut, target jemaah itikaf malam Lailatul Qadar," katanya.

Ia mengatakan, itikaf di masjid itu sudah dilaksanakan sejak 1998.

Sedangkan konsep menggunakan tenda baru dimulai sejak 2005 dan hingga saat ini terus berjalan karena peminatnya sangat tinggi dan jemaah juga antusias.

"Kalau untuk mengikuti kegiatan ini langsung saja gak perlu ada pendaftaran. Sejak Januari ada jemaah yang jauh memastikan kavling-nya, tinggal kontak-kontak sama admin. Kita juga sudah ada WhatsApp Grup bagi jemaah yang rutin itikaf di masjid ini," ucap Ibnu.

Ia mengatakan, kegiatan yang utama di masjid ini yakni menghatamkan Al-Quran 30 juz saat salat tarawih dengan waktu 2 jam hingga pukul 22.00 WIB, kemudian mereka istirahat sampai pukul 00.00 WIB atau tengah malam.

"Nanti jam 12 malam, jemaah dibangunkan lagi lalu pukul 00.30 WIB kita sholat lagi dan ngaji 2 sampai 2,5 juz. Siang hari pada pagi bebas istirahat, baca Quran dan dzuhur kita mengundang penceramah. Setelah ashar ada kajian khusus kita kedatangan syeh dari Palestina," ujarnya.

Dengan adanya kegiatan tersebut, kata dia, masjid menjadi makmur dan pihaknya bisa membantu jemaah untuk memaksimalkan ibadah karena disiapkan ustaz yang hafal Al-Quran, sehingga hal itu tentunya bisa meningkatkan motivasi jemaah untuk menghafal quran.

"Di Masjid Habiburrahman juga punya program yang namanya santri tahfidz Quran yang dirintis sejak tahun 1998. Ini juga didukung 50 UMKM yang menyediakan kebutuhan jemaah untuk sahur dan buka, ada juga buku, tinggal beli. Jadi ada ekonomi yang tumbuh di sini," kata Ibnu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved