Berita Viral
Sosok Pak Anang, Dedi Mulyadi Menunduk dan Cium Tangannya saat Bertemu, Sang Gubernur: Hampura
Siapa sebenarnya sosok Pak Anang? Bikin Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi cium tangan saat ketemu.
TRIBUNJATIM.COM - Siapa sosok Pak Anang yang tangannya dicium Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Padahal, Dedi Mulyadi sebelumnya mengaku mau menegur Pak Anang.
Namun saat pertemuan dengan para sopir angkot yang akan dirumahkan sementara saat libur Idul Fitri 2025, Dedi Mulyadi malah cium tangan Pak Anang.
Sang Gubernur Jawa Barat ini pun melontarkan pujian pada Pak Anang.
Lantas siapa sosok Pak Anang sebenarnya?
Diketahui, Pak Anang ternyata Ketua Baznas Jawa Barat. Nama lengkapnya, Anang Jauharuddin.
Pak Anang dan Dedi Mulyadi bertemu saat keduanya bertemu saat berkumpul dengan para sopir angkot yang akan dirumahkan sementara saat libur Idul Fitri nanti untuk meminimalisir kemacetan.
Di saat yang sama para sopir ini juga mendapat uang konpensasi dan sembako atas sumbangan dana dari Baznas dan BJB.
Saat Dedi bertemu dengan Ketua Baznas, keduanya tertawa terbahak-bahak.
Di hadapan warga, Dedi memperkenalkan bahwa ketua Baznas ini merupakan guru agamanya ketika dulu dia duduk di bangku SMA.
Baca juga: Sosok Mama Juna, Minta Sandal Jepit Dedi Mulyadi untuk Pajangan Rumah, Kini Ditawar Orang Rp50 Juta
"Ini guru agama saya waktu SMA, Bapak Anang," kata Dedi dikutip dari Youtube Kamanunggalan, Jumat (28/3/2025).
"Jaman saya masih jalan kaki, Pak Anang mah sudah punya mobil bagus," imbuh Dedi.
Dedi pun semakin tak kuasa menahan tawanya ketika dia teringat sebelumnya akan menegur Ketua Baznas Jabar ini.
Namun Dedi tidak menjelaskan detil permasalahan apa yang membuatnya berniat menegur Ketua Baznas.
Sontak Dedi pun mengaku terkejut karena ketua Baznas ini ternyata gurunya waktu SMA.
"Anu di kantor teh ieu aing nyarekna ka ieu kamari (kemarin saya mau marah ke orang ini nih)," kata Dedi tertawa keras.
"Saya kemarin mau negur ketua Baznas, barang dites teh, gening guru urang (eh ternyata guru saya)," sambung Dedi tertawa bersama dengan ketua Baznas tersebut.
Dedi pun langsung menyalami Ketua Baznas tersebut sambil cium tangan.
"Aduh abdi hampura ah," kata Dedi sambil tertunduk menyalami cium tangan Ketua Baznas Anang ini.
Dedi menjelaskan bahwa Baznas ini membantu dalam pemberian konpensasi kepada sopir angkot.
Diantaranya seperti para sopir angkot di kawasan Puncak Cianjur dan Puncak Bogor.
Baca juga: Tak Ikuti Aturan Menteri soal Study Tour, Dedi Mulyadi Tak Mau Orang Tua Tersiksa: Bukan Hal Sepele
Baca juga: Akhirnya Dedi Mulyadi Minta Maaf setelah Amuk Pegawai Hibisc karena Minta Gaji, Tetap Minta Rekening
"Terimakasih Baznas yang membantu para sopir angkot," ucap Dedi.
Dedi menjelaskan bahwa nanti para sopir angkot seperti yang biasa beroperasi di Jalan Raya Puncak akan diam di rumah selama libur Idul Fitri demi mengurangi kepadatan arus lalu lintas.
Para sopir ini diberi uang dan juga paket sembako sebagai konpensasi.
Hal ini disambut antusias oleh para sopir angkot.
"Oke tidak ?, manatap ?," tanya Dedi direspon semangat para sopir angkot.
"Mun atuh lebaran teh unggal poe heueuh. Duit meunang, beas meunang, cicing di imah (kalau aja lebaran itu setiap hari. Duit dapet, beras dapet, diam di rumah)," canda Dedi direspon tawa semua orang.

Bogor Dilarang Beroperasi Selama Libur Lebaran
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghentikan sementara operasional angkutan kota (angkot) di jalur Puncak Bogor selama libur lebaran 2025.
Kebijakan ini untuk mengantisipasi kemacetan di jalur Puncak pada hari H lebaran hingga H+7 dengan mengurangi volume kendaraan.
Diketahui, Puncak Bogor merupakan kawasan wisata yang selalu dipadati oleh kendaraan saat musim liburan.
Pemerintah tetap memperhatikan nasib dari para sopir angkot tersebut dengan memberikan kompensasi.
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, para sopir akan diberikan kompensasi nilai kompensasi sebesar Rp 1,5 jita.
Anggaran kompensasi tersebut bersumber dari Badan Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor.
"Besaran nilainya Rp 1,5 juta per sopir angkot plus satu paket sembako. Rp 1,5 juta untuk satu minggu," ujarnya kepada wartawan, Jumat (28/3/2025).
Selain untuk mengantisipasi kemacetan, penghentian sementara operasional angkot juga memberikan ruang bagi para sopirnya untuk berkumpul bersama keluarga di momen lebaran ini.
Di samping itu, selama diliburkan para sopir angkot bebannya menjadi lebih ringan karena tak risau memikirkan setoran.
"Sehingga di wilayah Puncak Cisarua, lalu di wilayah Cipanas Cianjur, angkot yang biasanya jumlahnya cukup banyak, ngetem di pinggir jalan, bisa merayakan hari raya Idul Fitri, berkumpul bersama keluarga masing-masing," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Berita Viral lainnya
Kades Santai Pakai Sandal dan Kaos saat Upacara HUT RI, Camat yang Kena Omel |
![]() |
---|
Terjawab Misteri Kematian Pasutri di Atas Batu, Ternyata Diracun Dukun Ibin Dalih Ritual |
![]() |
---|
Baru Beli Motor Rp 26 Juta, Charles Linglung usai Jadi Korban Begal, Lari ke Pos Satpam |
![]() |
---|
Pria Muslim di Terengganu Bakal Dipenjara 2 Tahun Jika Ketahuan Tak Salat Jumat Tanpa Alasan |
![]() |
---|
Anggota DPR Sebut Harga Kontrakan Rumah Sekitar Senayan Rp 50 Juta Perbulan, Wajar Dapat Tunjangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.