Berita Viral
Sosok Sugianto, Nelayan Dijuluki Pahlawan usai Selamatkan Lansia di Korsel, Istri Puji Keberaniannya
Kisah nelayan asal Indonesia selamatkan lansia dari kebakaran hutan di Korea Selatan menjadi perbincangan.
TRIBUNJATIM.COM - Kisah nelayan asal Indonesia selamatkan lansia dari kebakaran hutan di Korea Selatan menjadi perbincangan.
Karena aksinya tersebut, nelayan itu dijuluki pahlawan.
Sosok warga negara Indonesia (WNI) yang jadi pahlawan itu adalah Sugianto.
Sugianto menolong sejumlah tetangganya ketika kebakaran hutan melanda desa tempatnya tinggal di Yeongdok, Uiseong, Gyeongsang Utara, pada 25 Maret 2025 lalu.
Ketika itu, Sugianto yang merupakan nelayan, berkeliling area dan mengetok pintu rumah tetanganya menyuruh mereka untuk segera evakuasi diri.
Sugianto, bersama dengan Kepala Komunitas Nelayan Desa, menggendong lansia setempat di punggungnya ke tanggul laut yang berjarak sekitar 300m dari desa itu saat kobaran api bergerak cepat mendekat.
Baca juga: Nelayan Sugianto Si Pahlawan Dapat Tawaran Menggiurkan Menteri di Korea Selatan, Warga Dukung Penuh
“Yang saya pikir adalah saya perlu membantu para nenek dan penduduk dengan cepat,” kata Sugianto dikutip dari South China Morning Post, Selasa (1/4/2025), via kompas.tv.
Seorang warga yang berusia 90 tahun, mengatakan kepada Chosun Biz bahwa dirinya bisa mati jika tak ada Sugianto.
“Jika tak ada Sugianto, kami semua akan mati,” tuturnya.
“Saya tertidur ketika menonton TV, dan saya mendengar ia berteriak di luar mengenai kebakaran, saya bangkit dan mengatakan Sugianto di sana, dan saya mampu lari dari rumah terima kasih kepadanya karena menggendong saya di punggungnya,” kata warga itu.
Upayanya tersebut akhirnya viral, dan membuatnya dilabeli sebagai pahlawan.
Sugianto menegaskan ia mencintai Korea Selatan, dan menegaskan warga desa sudah seperti keluarganya.

Bahkan, pria 31 tahun itu mengatakan istrinya memuji keberaniannya.
“Setelah tiga tahun, saya harus pulang. Saya menerima telepon dari istri saya di kampung halaman mengatakan ia bangga,” ujarnya.
“Saya merasa terhormat, karena tak ada yang cedera di kebakaran hutan,” ucapnya.
Ia pun diyakini telah menyelamatkan sekitar 60 penduduk lansia dari kebakaran hutan.
Bencana tersebut dilaporkan telah menewaskan sekitar 31 orang, dan kebanyakan lansia.
Kepahlawanan Sugianto pun mendapat perhatian dari Kementerian Kehakiman Korea Selatan.
Mereka mengumumkan akan meninjau pemberian status penduduk jangka panjang (F-2) kepada Sugianto.
Pemberian status penduduk jangka panjang dapat diberikan Kementerian Kehakiman bagi mereka yang membuat kontribusi kepada Korea Selatan, atau meningkatkan kepentingan publik.
Sugianto sendiri datang ke Korea Selatan untuk bekerja sebagai nelayan, dengan visa kerja delapan tahun lalu.
Ia juga mampu berbicara bahasa Korea dengan lancar.
Baca juga: Nasib Mujur 2 Nelayan Indonesia yang Selamatkan 60 Warga Korsel, Pemerintah Apresiasi Lewat Visa F-2
Detik-detik penyelamatan Sugianto
Dikutip dari Youtube Official iNews via Tribun Jabar, Kamis (3/4/2025), Sugianto menuturkan kebakaran itu sudah terjadi tiga hari sebelum melanda wilayah tempat tinggalnya.
"Sekitar perjalanan 2-3 jam lah ke daerah yang terbakar cuman kena angin dari arah darat ke laut, tiga hari ke sini makin kencang anginnya jadi yang nyampai sini, nyampai sini kebakarannya gitu," kata Sugianto.
Sugianto mengaku telah delapan tahun menjadi nelayan di Korea Selatan.
Dari awal datang ke Korea Selatan, Sugianto telah menetap di Yeongdeok-gun di Utara Gyeongsang.
Ia mengatakan kondisi wilayah itu seperti rumah-rumah penduduk pada umumnya.
Namun, penduduk di wilayah tersebut kebanyakan berusia 80-90 tahun.
"Jadi lari atau apa namanya jalan saja kurang baiklah jalan saja kurang baik apalagi suruh-suruh lari gitu," imbuhnya.
Sugianto mengaku awalnya mendapatkan informasi bahwa jarak kobaran api ke wilayah tersebut masih jauh sekira 30 menit.

Ia masih melihat asap berwarna putih.
Namun sekira 30 menit kemudian, asap tersebut menjadi pekat menghitam.
"Sampai mata pedih gitu apalagi hidung sakit," katanya.
Sugianto lalu menggunakan masker keluar dari kediamannya dan menelpon kepala desa.
Pria berusia 31 tahun itu meminta kepala desa untuk bangun dan menyelamatkan diri.
"Ada pemberitahuan cuaca kalau kebakaran sudah nyampai daerah Yeongdeok," katanya.
Sugianto langsung bergegas mendatangi rumah-rumah para lansia untuk melakukan evakuasi.
"Ketukin para lansia, ada yang enggak dengar, yang dramatisnya itu pas jam sekitar jam 10.30, lansia terakhir udah enggak dengar, ada telepon diam aja malah duduk diancang saja," kata Sugianto.
"Duduk saja di ranjang, aku gedor-gedor pintu juga enggak keluar-keluar. Aku terpaksa langsung masuk aja kan langsung buka pintu kan padahal kan langsung buka pintu enggak sopan. Cuma karena keadaan mendesak aja demi keselamatan masyarakat sini aja gitu," sambung Sugianto.
Baca juga: Anak Ivan Sugianto Akui Menyesal dan Malu, Surati Ayahnya yang Kini Ditahan: Kalau Aku Bisa Gantiin
Sugianto langsung meminta sang nenek untuk keluar rumah.
Nenek tersebut diminta memakai jaket serta masker. Tetapi, sang nenek masih bertanya alasan dirinya keluar rumah.
"Lihat saya kan kenapa..kenapa..kenapa, terus enggak dengar lagi ada api di belakang di bukit sudah menjalari sudah ke belakang bukit gitu," kata Sugianto.
Sugianto lalu membawa nenek tersebut. Pasalnya, api telah sampai bukit. Tak hanya itu, listrik di kawasan tesebut sudah padam.
Di sisi lain, Sugianto menceritakan alasannya menolong para lansia.
Ia mengingat keluarganya di Indramayu. Sugianto ingat kakek dan nenek di rumahnya di Indonesia.
"Sedangkan saya di sini sudah delapan tahun kerja di desa yang sama. Enggak pernah pindah, jadi masyarakat sini itu bagaikan keluarga saya juga yang di Indonesia gitu aja," ungkapnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
nelayan asal Indonesia selamatkan lansia dari keba
Korea Selatan
Sugianto
WNI
nelayan
lansia
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
BGN Bantah Rahasiakan Kasus Keracunan dari Publik dan Beber Maksud Surat: Bukan Membungkam |
![]() |
---|
Imbas Sering Diejek Penyuka Sesama Jenis, Santri ini Habisi NyawaTemannya di Kamar Korban |
![]() |
---|
Sosok Herly Puji Sekdis Dicopot Gubernur karena Main HP hingga Minta Kado Ultah, Hartanya Rp300 Juta |
![]() |
---|
Penampakan Warung di Pantai Diduga Getok Harga Mi Rp 25 Ribu, Penjual Membantah: Indomie Komplit |
![]() |
---|
Ari Wibowo Tiba-tiba Tak Bisa Pakai ATM Saldo Rp 750 Juta, Syok Ada yang Ngaku Dirinya di Sulawesi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.