Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Direktur RS Resign Gegara Jenazah Pasien Diangkut Keluarga Pakai Pikap, Sopir Ambulans Kini Dipecat

Peristiwa jenazah pasien diangkut pakai mobil pikap viral di media sosial hingga direktur rumah sakit mengundurkan diri atau resign.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST
JENAZAH DIANGKUT PIKAP - Keluarga pasien meninggal dunia sedang menurunkan jenazah, Sabtu (5/4/2025). Keluarga nekat bawa jenazah pakai pikap gegara ambulans RSUD Martapura kehabisan BBM meskipun hujan gerimis. Direktur mengundurkan diri. 

TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa jenazah pasien diangkut pakai mobil pikap viral di media sosial hingga direktur rumah sakit mengundurkan diri atau resign.

Pasien itu berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Martapura, di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan (Sumsel).

Video jenazah pasien itu diangkut keluarga pakai mobil pikap diunggah akun Instagram @palembangterkini.official, Sabtu (5/4/2025).

Dalam rekaman video, terlihat keluarga pasien menunggu selama satu jam tanpa kepastian terkait ambulans yang seharusnya mengangkut jenazah.

Akhirnya, mereka memutuskan membawa jenazah dengan mobil pikap.

"Jenazah sudah di atas mobil tapi minyak tidak ada. Bahkan sopir pun tidak ada. Ini sangat mengecewakan kami," ungkap perekam video.

Baca juga: Perjuangan Warga Angkut Wanita Berbobot 300 Kg ke Rumah Sakit, 20 Orang Bantu Turunkan dari Kasur

Insiden ini terjadi karena ambulans dari pihak rumah sakit kehabisan bensin dan sopir ambulans tidak berada di tempat.

Imbas dari situasi tersebut, Direktur RSUD Martapura, dr Dedy Damhudy mengundurkan diri.

“Hari ini saya sudah membuat dan menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatan direktur kepada BKPSDM OKU Timur,” pada Selasa (8/4/2025), melansir dari Kompas.com.

Dedy juga menegaskan bahwa ia telah menemui pihak keluarga untuk menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang memalukan tersebut.

Sebagai bentuk tanggung jawab, ia telah memecat kepala ruangan zal jenazah dan sopir ambulans RSUD Martapura.

"Ini bentuk tanggung jawab saya sebagai pimpinan. Saya sudah minta maaf langsung ke keluarga almarhum dan juga telah memecat sopir ambulans yang lalai menjalankan tugas," tambahnya.

Kepala BKPSDM OKU Timur, Sutikman, mengonfirmasi bahwa surat pengunduran diri dr Dedy Damhudy telah diterima.

“Selanjutnya surat ini akan kami proses sesuai dengan aturan yang berlaku dan diserahkan ke Sekda untuk diputuskan,” kata Sutikman.

Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan publik, terutama dalam situasi yang melibatkan keluarga yang sedang berduka.

Baca juga: Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

Diketahui, keluarga pasien menggunakan mobil pikap pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 05.00 WIB hingga 06.00 WIB.

Dalam video yang beredar di Instagram, tampak jenazah sudah berada di dalam ambulans, namun tidak ada sopir yang standby.

Lalu keluarga pasien menyebut bahwa ambulans kehabisan bahan bakar dan sopir tidak ada di tempat.

Akibatnya, keluarga memilih membawa jenazah sendiri menggunakan mobil pikap, meski dalam kondisi hujan gerimis.

Deddy Damhudy, membenarkan kejadian tersebut.

Ia menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian staf rumah sakit.

"Benar, ini akibat kelalaian staf kami. Atas nama pribadi dan institusi, saya telah meminta maaf kepada pihak keluarga," kata dr Deddy saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025), melansir dari TribunSumsel.

Baca juga: Sisa Utang Ibu Tinggal Rp 2 Juta, Anak Angkut Semua Perabotan Seisi Rumah, Adik Miris: Buat Bukti

Menurut kronologi yang disampaikan pihak rumah sakit, pasien datang dalam kondisi tidak sadarkan diri sekitar pukul 05.10 WIB.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien dinyatakan meninggal dunia karena tidak ada denyut nadi dan hasil EKG menunjukkan asistol

"Perawat kemudian menawarkan agar jenazah diantarkan menggunakan ambulans RSUD. Namun awalnya pihak keluarga menolak dan ingin menggunakan kendaraan sendiri," bebernya.

Kemudian, setelah dijelaskan bahwa penggunaan ambulans jenazah gratis jika melalui administrasi BPJS dan identitas pasien bisa menyusul, keluarga akhirnya setuju.

"Namun, saat jenazah sudah berada di dalam ambulans, sopir menyampaikan bahwa mereka harus membeli bensin terlebih dahulu karena kendaraan kehabisan bahan bakar," terangnya.

Baca juga: Tak Mampu Bayar Ambulans, Yuliana Nekat Bawa Pulang Jenazah Bayinya Naik Taksi Online, RS: Buru-buru

Hal ini membuat keluarga keberatan dan akhirnya memilih kembali menggunakan kendaraan pribadi.

Kemudian, Dr Deddy juga mengaku telah menghubungi keluarga korban secara langsung dan akan datang ke rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.

"Saya sudah berkoordinasi dengan keluarga korban dan akan bertemu langsung di rumah duka hari ini," pungkasnya.

Peristiwa ini memicu kritik terhadap manajemen RSUD Martapura dan menjadi catatan serius terkait kesiapsiagaan layanan darurat rumah sakit, khususnya dalam menangani jenazah pasien.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved