Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kecelakaan di Tol Gresik

Video Mobil BMW Terbang di Tol Krian-Gresik, Kecelakaan Gegara Google Maps, Sosok Pengemudi Lansia

Video insiden Sabtu (5/4/2025) malam, BMW terbang di Tol Krian-Gresik, viral di media sosial. Pengemudi lansia asal Surabaya.

Editor: Hefty Suud

TRIBUNJATIM.COM - Video mobil BMW terbang di Tol Krian-Gresik, viral di media sosial

Insiden ini terjadi pada Sabtu (5/4/2025) malam. 

Sedan mewah tersebut terjun bebas dari ujung jalan tol yang belum rampung saat hendak menuju Tol Kebomas.

Diduga, kecelakaan ini terjadi karena pengemudi terlalu mengandalkan petunjuk arah dari Google Maps.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko membenarkan bahwa kecelakaan itu terjadi karena pengemudi terlalu fokus melihat aplikasi navigasi. 

"Pengemudi mobil tersebut memang terlalu fokus melihat Google Maps. Pengemudi masuk melalui sela barrier yang memang tidak tertutup di ujung arah pintu keluar gerbang tol," kata Aswoko dihubungi via sambungan seluler pada Senin (7/4/2025).

Baca juga: Penampakan Ujung Barrier Tol Krian-Gresik yang Diterobos Mobil BMW sebelum Terjun ke Jalan Raya

Aswoko juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola Tol Krian-Gresik untuk menutup celah tersebut dengan barrier beton agar kejadian serupa tidak terulang. 

"Kemarin sudah kami koordinasikan, dan hari ini pemasangannya (barrier)," ujarnya.

Sosok pengemudi BMW terbang itu pun jadi sorotan. 

Baca juga: Hikmah Kecelakaan BMW Terbang di Tol Krian-Gresik Imbas Percaya Google Maps, Jangan Memaksakan

Diketahui mobil BMW dengan plat nomor P 805 NI tersebut dikendarai Moch. Rudie Herru Komandono, berusia 61 tahun.

Ia tinggal di Perum Green tamansari Blok B No. 1 Rt. 7 / Rw. 4, Sememi Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.

Berpenumpang Endang Sri Wahyuni, berusia 47 tahun, tercatat warga Babatan Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya.

Kedua korban dalam kondisi selamat. 

Setelah sempat dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik, keduanya diperbolehkan pulang.

Sementara mobil BMW mengalami kerusakan berat di bagian depan dan saat ini sudah diamankan oleh Satlantas Polres Gresik.

Satlantas Polres Gresik saat melakukan olah TKP kecelakaan mobil terjun dari ujung tol Krian-Gresik, Sabtu (5/4/2025) malam. Pengemudi dan penumpang mobil selamat dalam insiden ini.
Satlantas Polres Gresik saat melakukan olah TKP kecelakaan mobil terjun dari ujung tol Krian-Gresik, Sabtu (5/4/2025) malam. Pengemudi dan penumpang mobil selamat dalam insiden ini. (Satlantas Polres Gresik)

Atas kejadian ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengimbau agar pengemudi jangan mengandalkan 100 persen aplikasi navigasi, terkhusus ketika melintas di ruas jalan baru.

Sebab, pada prinsipnya Google Maps atau aplikasi peta digital hanya sebagai alat panduan untuk membantu pengemudi di situasi yang tidak dikenal.

“Berkendara tidak hanya memutar setir atau sekadar injak pedal gas dan rem, tapi harus bisa membaca hal-hal yang berpotensi bahaya," kata dia kepada Kompas.com, Senin.

"Langkahnya mudah apabila didasari dengan niat dan konsisten, itu yang utama. Karena salah jalan dan berujung celaka sekalipun menggunakan Google Maps itu 90 persen kesalahan pengemudi,” ujar Sony lagi.

Selain itu, menurut Sony, pengemudi juga harus paham berkendara secara benar. Apabila memang ada penghalang, patutnya pengemudi melambat dan curiga karena bisa jadi ruas dimaksud sedang dalam maintenance.

“Ada pembatas atau penghalang harusnya pengemudi melambat untuk curiga. Setelah itu berhenti untuk memastikan keamanannya, cek Google Maps untuk memastikan arahnya dan melihat kondisi di depan dengan lampu jauh. Jangan memaksakan diri, kalau tidak yakin, putar balik atau maju perlahan,” kata Sony,

"Artinya, pengendara tetap wajib konsentrasi dengan kondisi jalan saat berkendara,” lanjut dia.

Sementara itu, Jusri Pulubuhu, Founder Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan bahwa berkendara sambil membaca peta digital bisa membuat konsentrasi terganggu. Oleh karena itu, disarankan untuk mengaktifkan fitur audio pada aplikasi tersebut.

“Maps dihidupkan, audionya dihidupkan. Didengarkan saja. Kalau ingin sekadar lihat karena ragu, ya berhenti,” ucap Jusri beberapa waktu lalu.

Dengan mengaktifkan fitur audio, pengemudi dapat mendengarkan arahan tanpa perlu melihat peta digital, sehingga sopir akan lebih fokus melihat jalan daripada memperhatikan rute di layar.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved