Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Sisi Lain Dono Kasino Warkop DKI, Tak Seperti yang Dilihat Publik, Anak Indro Sering Menghindar

Inilah sisi lain anggota Warkop DKI yang tak banyak diketahui publik, ternyata Dono dan Kasino cukup sering dihindari oleh anak Indro Warkop DKI.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram/@artislawasindo
SISI LAIN DONO KASINO - Potret anggota kelompok komedi Warkop DKI saat masih hidup, foto diambil beberapa tahun yang lalu. Kini anak Indro Warkop DKI berikan kesaksian tentang sisi lain sahabat sang ayah, Dono dan Kasino, Kamis (10/4/2025). 

"Tapi ketika saya tinggal sendiri, saya hibahkan itu (nama Warkop DKI) kepada anak-anak," lanjut Indro.

Pernyataan ini selaras dengan ungkapan Indro pada 2021, di mana ia pernah mengeluhkan bahwa penayangan film-film lawas Warkop DKI di televisi selama bertahun-tahun tidak memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga para personel Warkop DKI yang telah tiada.

Indro Warkop saat ditemui di kawasan Jl. Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
Indro Warkop saat ditemui di kawasan Jl. Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018). (Tribunnews.com/Bayu Indra Permana)

Indro merupakan anak dari Irjen Pol. Mochammad Oemargatab dan Soeselia Kartanegara.

Ayahnya merupakan seorang jenderal polisi sementara ibunya seorang pengusaha katering. 

Saat masih kecil Indro sempat ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi perwira tetapi kemudian mengurungkan niatnya setelah kedua orang tuanya tidak setuju. 

Ayah Indro meninggal pada tahun 1968.

Setelah kematian ayahnya, Indro membantu ibunya yang mengelola usaha katering dengan menjadi tukang berbelanja ke pasar.

Awal karier dan kesuksesan bersama Warkop bermula saat Indro kenal dengan dunia hiburan. 

Ia gabun dengan grup Warkop dimulai pada 1976 ketika ia masih SMA dan untuk menambah pundi pemasukan uang, ia memberanikan diri melamar menjadi penyiar radio di Prambors. 

Saat itu, rekan-rekan Warkop lainnya seperti Dono, Kasino, Nanu Moeljono dan Rudy Badil hendak membuat sebuah program siaran bertajuk obrolan santai yang berbau jenaka. 

Indro yang saat itu berusia paling muda diajak bergabung.

Sejak acara obrolan itu mengudara, Indro bersama keempat rekannya akhirnya mulai berkomitmen menjadi komedian dengan nama Warkop Prambors. 

Debut Indro sebagai pelawak di Warkop Prambors dimulai dengan mengisi sebuah acara perpisahan di SMA Negeri IX Jakarta, ketika ia diminta oleh Rudy Badil untuk menggantikan posisinya yang kerap mengalami demam panggung.

Indro sendiri menjadi satu-satunya personil Warkop yang bukan merupakan mahasiswa Universitas Indonesia, karena ia berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila.

Bersama Dono, Kasino dan Nanu, Indro kemudian melebarkan sayap Warkop Prambors dengan membintangi film perdana mereka dengan judul Mana Tahaaan... yang dirilis pada 1979. Nanu mengundurkan diri dari Warkop, tidak lama setelah film itu dirilis.[8] Sejak saat itu sampai dengan tahun 1994, Warkop Prambors, yang kini berganti nama menjadi Warkop DKI, sudah membintangi sebanyak 34 film komedi dan 1 film dokudrama.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved