Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dedi Mulyadi Geram Masih Lihat Anak-anak Jalanan Mengemis, Ancam Tutup Dinas Terkait Jika Tak Benahi

Dedi Mulyadi miris masih marak anak kecil yang minta-minta dan mengemis di jalanan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/dedimulyadi71
GERAM ANAK JALANAN - Tangkapan layar unggahan kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Kamis (10/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengancam akan menutup dinas karena geram permasalahan anak kecil yang masih banyak yang minta-minta mengemis di jalan belum juga teratasi. 

Satu tangan menopang kaki kanannya yang mengalami pengecilan. 

Diketahui, Sunadi berangkat ke Kuala Lumpur pada tahun 2014 silam, untuk bekerja sebagai tukang pasang keramik. 

Namun setelah satu tahun, ia memilih kabur dan bekerja sebagai tukang cat borongan, meskipun statusnya menjadi TKI ilegal.

"Saat saya kerja di lantai 3 itu saya jatuh, karena sabuk pengaman hanya saya pakai buat gaya saja," ungkapnya.

TERTIBKAN PENGEMIS - Pengemis berinisial S (bermain handphone) warga Kota Blitar Jatim dan DU warga Kabupaten Sragen Jateng daat dibina di Kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (11/3/2025). Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo kembali menertibkan pengemis, Selasa (11/3/2025). 
Pengemis berinisial S (bermain handphone) warga Kota Blitar Jatim dan DU warga Kabupaten Sragen Jateng daat dibina di Kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (11/3/2025). Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo kembali menertibkan pengemis. (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Akibat kecelakaan tersebut, kedua kaki Sunadi mengalami pengecilan.

Selain itu, ia juga mengalami mati rasa di kaki kanannya.

"Dulu selalu dikompres es batu karena rasanya panas sekali," tutur Sunadi.

"Namun akhirnya harus kuat nahan sampai tidak lagi pakai es, biarin saja," lanjutnya.

Selama masa pemulihan, Sunadi kehilangan kontak dengan keluarganya dan hanya bisa terbujur di ranjang.

"Saya sudah dianggap mati saat dipulangkan oleh Disnaker karena saya hanya terbujur kaku," ungkapnya.

Setelah pulih, Sunadi mencoba berbisnis dengan menyewakan sepeda motor.

Namun usaha tersebut berujung bangkrut.

Lalu ia sempat beralih ke usaha ternak kambing.

"Perjanjiannya bagi hasil, tapi setiap bulan ada yang mati kalau beranak. Lama-lama modal saya malah habis," ceritanya.

Kemudian, Sunadi beralih mengemis di perempatan jalan Ponorogo.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved