Drawing Ulang Liga 4 2025, Jadi Tuan Rumah Grup J, Inter Kediri Ajak Suporter ke Stadion Brawijaya

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Drawing ulang babak 64 besar Liga 4 Nasional 2024/2025 resmi digelar oleh PSSI pada Senin (14/4/2025) melalui siaran langsung kanal YouTube @PSSITV.

Pengundian ini dilakukan sebagai bentuk transparansi setelah hasil drawing sebelumnya dibatalkan karena dinilai ada kecurangan dan kurang akuntabel.

Sebanyak 64 tim dari berbagai provinsi dibagi ke dalam 16 grup, masing-masing berisi empat tim.

Inter Kediri yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai tuan rumah tetap mempertahankan status tersebut, namun kali ini harus menghadapi lawan yang berbeda.

Dalam hasil undian terbaru, Inter Kediri tergabung di Grup J bersama Pesik Kuningan (Jawa Barat 4), Persikasi Kabupaten Bekasi (Jawa Barat 6), dan perwakilan dari DKI Jakarta 1, yang masih diperebutkan antara Persitara Jakarta Utara dan Batavia FC.

CEO Inter Kediri, Tomi Ariwibowo menyambut hasil drawing ini dengan sikap optimistis.

Ia menegaskan, siapapun lawannya, Inter Kediri akan tampil maksimal demi meraih tiket ke babak 32 besar.

"Target kami jelas, promosi ke Liga 3. Oleh karena itu, semua persiapan telah kami lakukan secara matang. Kami siap tampil all out di setiap pertandingan," katanya, Selasa (15/4/2025).

Tomi juga berharap dukungan masyarakat Kediri dengan datang langsung ke Stadion Brawijaya Kediri, tempat berlangsungnya laga-laga Grup J.

Dia menilai, kehadiran suporter akan sangat membantu meningkatkan semangat tim.

"Dukungan dari warga Kediri sangat penting untuk membakar semangat para pemain. Ini bukan hanya perjuangan klub, tapi kebanggaan kota," tegasnya.

Baca juga: Inter Kediri Genjot Pemusatan Latihan di Pantai Prigi, Siap Hadapi Putaran Nasional Liga 4 2025

Sebelumnya, Inter Kediri sempat dijadwalkan menghadapi tim-tim dari luar Jawa seperti PS Tapin, PSPP Padang Panjang, dan PS Kwarta Deli Serdang.

Namun, hasil drawing ulang mengubah semuanya menjadi lawan-lawan dari Pulau Jawa.

Tomi yang juga menjabat sebagai Ketua Askot PSSI Kediri menyatakan dukungannya terhadap keputusan PSSI untuk melakukan drawing ulang.

Menurutnya, transparansi dan fair play adalah kunci dalam membangun sepak bola yang sehat dan profesional.

"Fair play itu utama. Menang kalah biasa, tapi jangan sampai ada pengkondisian. Kita ingin kompetisi ini benar-benar jujur dan adil," pungkasnya.