Berita Viral
Cici Bos Es Kristal Bingung Bisnisnya Ditutup Paksa Ormas, Diduga Tuntut Rp 3 Juta, Bupati Bertindak
Seorang pengusaha es kristal bingung usahanya ditutup paksa ormas. Pengusaha kristal itu bernama Cici.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pengusaha es kristal bingung usahanya ditutup paksa ormas.
Pengusaha kristal itu bernama Cici.
Cici merupakan pengusaha es kristal di Desa Pantai Gemi, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Ia mengeluhkan intimidasi yang dialaminya dari sejumlah orang yang mengaku berasal dari organisasi kemasyarakatan (ormas).
Curhatan Cici pun viral di media sosial.
Dalam video berdurasi singkat yang viral itu, Cici, pengelola UD Aguatis, mengungkapkan tekanan yang dialaminya akibat kehadiran orang-orang tersebut.
"Kami punya usaha ditutup, tidak bisa beroperasi, mesin dimatikan. Tolong lah kami Bapak Presiden. Kami sudah diintimidasi," ujar Cici dalam video tersebut, mengutip dari Kompas.com.
"Pak, kami ada bayar pajak. Usaha izinnya lengkap, tolong bantu kami, Pak. Kami sudah terintimidasi," tambahnya.
Sementara itu, usut punya usut ormas yang bernamakan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) menuntut upah kerja di UD Aguaris.
Ada sekitar Rp 3 juta lebih hak mereka yang masih tertahan dengan alasan yang tak jelas, melansir dari TribunSumsel.
Baca juga: Pria Teler Ngaku Ormas Minta THR ke Tukang Cukur Rambut, Dalih Buat Ketupat Lebaran, Kini Minta Maaf
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai peristiwa tersebut.
David menyatakan bahwa kejadian yang dialami pengusaha es kristal itu terjadi pada Kamis (17/4/2025).
Ia juga telah mengunjungi UD Aguatis untuk memastikan situasi di lokasi.
"Tadi siang saya bersama tim sudah ke lokasi. Saya sudah memastikan dan memberikan garansi keamanan serta kelancaran kegiatan usaha tersebut," kata David kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Jumat (18/4/2025).
David juga menuturkan bahwa hingga saat ini, korban belum membuat laporan resmi ke Polres Langkat dan jajaran.
Meski demikian, pihaknya berkomitmen untuk mendalami dugaan intimidasi tersebut. "Selama ada pelanggaran hukum tentu akan kita tindak," tegas David.
Baca juga: Ditantang Ormas GRIB Jaya Diskusi Satgas Antipremanisme, Gubernur Dedi Mulyadi: Habis Energi
Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama terkait perlindungan terhadap pengusaha lokal dari tindakan intimidasi yang dapat mengganggu kelangsungan usaha mereka.
Termasuk Bupati Langkat, Syah Afandin, yang ikut menyoroti kasus ini.
Ia bergerak cepat mendatangi pabrik dan bertemu langsung dengan Cici.
Syah Afandin memberikan ultimatum kepada oknum ormas untuk tidak menghalangi kegiatan usaha es kristal tersebut.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam hal ini saya selaku Bupati Langkat, meminta agar tidak ada orang-orang yang mengganggu keamanan dan menghalangi aktivitas produksi pengusaha," ujarnya, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Syah Afandin melanjutkan, pihaknya mendukung polisi untuk turun tangan.
Ia meminta aparat untuk menjaga kondusifitas Kabupaten Langkat.
"Jika sudah mengarah ke perbuatan yang tak kondusif, maka saya mendukung tindakan dalam bentuk apapun yang dilakukan aparat penegak hukum, untuk menjaga Kabupaten Langkat tetap kondusif," tegas dia.
Berita Terkait Ormas Lain
Tengah viral di media sosial video anggota ormas larang relawan dirikan posko mudik.
Posko mudik 2025 itu berada di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur dan akan didirikan pada Rabu (19/3/2025).
Dalam video yang viral di akun X @kabarnegri_, tampak pria yang mengaku berasal dari organisasi masyarakat (ormas) tengah cekcok dengan relawan.
Di mana relawan meminta penjelasan mengapa tidak diperbolehkan mendirikan posko.
“Kenapa enggak boleh di sini? Alasannya kenapa?” tanya relawan, dikutip dari Kompas.com, Senin (24/3/2025).
“Ini lahan pemerintah bukan?” sahut pria mengaku ormas tersebut.
Karena tidak puas dengan jawabannya, relawan kembali mencecar alasan tidak diperbolehkannya mendirikan posko mudik 2025.
“Ya sudah, kalau jangan, ya jangan. Mau ngomong apa? Jangan, enggak boleh. Mau ngomong apa?” ujar pria mengaku ormas sambil merokok.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto, mengaku telah menerima laporan terkait pelarangan pendirian posko mudik oleh ormas, yang viral di media sosial.
Dia menegaskan, jajarannya telah menangkap pria yang dimaksud dalam video tersebut.
“Sudah kami tindak lanjuti, sudah kami tangkap, dan kami tahan,” tegas Karyoto di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).
Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan, mendirikan posko mudik di atas tanah milik perorangan atau bukan milik pemerintah, tetap diperbolehkan.
“Enggak ada urusan. Bahkan, nanti mau kami periksa itu, siapa yang menghalang-halangi. Ini untuk hajat orang banyak, bukan untuk sekelompok, segelintir orang,” tegas dia.
Terlebih, pendirian posko mudik 2025 oleh relawan seyogianya merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat sekaligus bagian dari ibadah.
“Untuk melayani saudara-saudara kita yang sudah capek, yang butuh istirahat, yang butuh duduk, dan lain-lain,” kata dia.
“Kita lawan yang seperti itu. Enggak ada negara kalah dengan sekelompok-sekelompok preman ini,” tambah dia.
Dalam konteks ormas ini, Karyoto mengaku sudah memerintahkan para Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) di wilayah hukum di Polda Metro Jaya agar tidak memberikan ruang kepada ormas yang memanfaatkan kepentingan kelompok.
“Kalau ada preman-preman yang melakukan aksi-aksi hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, apalagi yang bernuansa pemerasan dan lain-lain, pasti akan kita tindak,” pungkas dia.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
bingung usahanya ditutup paksa ormas
pengusaha es kristal
Sumatera Utara
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Baru Sadar, Pedagang Layani Transaksi Rp 350.000 Padahal Penipu Cuma Transfer Rp 350 |
![]() |
---|
Melihat Rumah Mewah Bos Minyak Riza Chalid yang Kini Jadi Tersangka Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Hukuman untuk Polisi Lempar Helm ke Siswa SMK hingga Koma, Keluarga Korban: Beri Bingkisan untuk Apa |
![]() |
---|
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.