Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ternyata Mbok Yem Menahan Sakit Demi Para Pendaki Gunung Lawu, Rencana Pensiun Sirna, Cucu Ikhlas

Mbok Yem, legenda Gunung Lawu telah meninggal dunia, kini baru terkuak ternyata dirinya kerap menahan sakit.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Facebook Pendakian Gunung Lawu - Kompas.com
MBOK YEM MENINGGAL - Potret Mbok Yem ketika menerima perawatan atas sakit yang dideritanya pada Maret 2025 lalu. Mbok Yem pernah memberikan klarifikasi video terkait kondisinya pasca diturunkan dari puncak Lawu. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap fakta mengharukan terkait Mbok Yem, legenda Gunung Lawu.

Mbok Yem yang sakit setelah dipaksa keluarganya turun dari Gunung Lawu itu ternyata menyimpan hati lembut dan mulia.

Siapa sangka, Mbok Yem kerap menahan nahan rasa sakitnya karena kepedulian amat besar kepada para pendaki Gunung Lawu.

Legenda Gunung Lawu, Wakiyem (82), atau lebih dikenal dengan sebutan Mbok Yem sempat mengaku jatuh di kamar kecil di warung puncak Gunung Lawu saat Kompas.com menjenguk di RSU Aisyiyah Ponorogo pada Rabu (12/3/2025) karena merasa pusing.

Pada saat itu, Mbok Yem mengaku menderita sakit gigi sehingga beberapa hari tidak mau makan.

MBOK YEM DIRAWAT - Penjaga Gunung Lawu Mbok Yem alias Wakiyem saat dirawat di RSU Aisyiyah Ponorogo, Jalan dr Sutomo, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (10/3/2025). Mbok Yem diketahui menderita sakit komplikasi.
MBOK YEM DIRAWAT - Penjaga Gunung Lawu Mbok Yem alias Wakiyem saat dirawat di RSU Aisyiyah Ponorogo, Jalan dr Sutomo, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (10/3/2025). Mbok Yem diketahui menderita sakit komplikasi. (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Mbok Yem juga mengaku tetap melayani pembeli dan membuatkan telur goreng jam 2 pagi meski kondisinya saat itu sedang sakit.

Cucu Mbok Yem, Syaiful Gimbal, mengaku keluarga baru mengetahui Mbok Yem telah mengalami sakit selama seminggu sebelum akhirnya dipaksa untuk turun.

Dia mengaku memang agak sulit melakukan komunikasi dengan Mbok Yem.

Selain itu, neneknya tersebut lebih memilih menyembunyikan sakitnya.

Kekhawatirannya selama ini adalah memikirkan bagaimana pendaki yang membutuhkan makan kalau dirinya tidak buka.

Baca juga: Viral Uang Koin Rp1000 Gambar Kelapa Sawit Dihargai Rp120 Juta, Kolektor Bantah: Maksimal 5000 Saja

“Kalau ingin mengetahui paling lewat porter atau kita naik. Kemarin kita tahunya sudah sakit seminggu, akhirnya kita paksa turun untuk menjalani perawatan. Meski sakit ngakunya ya baik-baik saja. Mikirnya bagaimana pendaki kalau tidak jualan,” imbuhnya.

Syaiful Gimbal mengatakan, Mbok Yem langsung menjalani perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo pada Selasa (4/3/2025) dengan diagnosis menderita pneumonia dan ditangani langsung oleh tiga dokter spesialis, yakni dokter spesialis paru-paru, spesialis penyakit dalam, dan spesialis jantung.

Hingga menjelang meninggal dunia, Mbok Yem masih menjalani rawat jalan untuk menyembuhkan sakitnya.

“Kondisinya terus membaik, sempat drop saat Lebaran kemarin. Mbok Yem masih menjalani perawatan, besok sebetulnya jadwal untuk cek kesehatannya,” ucapnya.

MBOK YEM MENINGGAL - Legenda Gunung Lawu, Mbok Yem, meninggal dunia di usua 82 tahun di kediamannya di Magetan, Jawa Timur. Dia sempat turun gunung pada Maret 2025 untuk mendapat perawatan di rumah sakit.
MBOK YEM MENINGGAL - Legenda Gunung Lawu, Mbok Yem, meninggal dunia di usua 82 tahun di kediamannya di Magetan, Jawa Timur. Dia sempat turun gunung pada Maret 2025 untuk mendapat perawatan di rumah sakit. (Kompas.com/Sukoco)

Mbok Yem sendiri, menurut Syaiful Gimbal, rencananya akan pensiun menunggu warung nasi pecel yang didirikan di puncak Gunung Lawu setelah lebih dari 35 tahun dan memilih untuk mengasuh cucu-cucunya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved