Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Massa Bersajam Geruduk Puskesmas Bangkalan - Kepsek di Ponorogo Jadi Tersangka

Berita Jatim terpopuler hari ini menyoroti peristiwa di Bangkalan, Surabaya, dan Ponorogo.

Editor: Olga Mardianita
TribunJatim.com/Istimewa/Pramita Kusumaningrum
BERITA JATIM TERPOPULER: Viral video menyuguhkan massa menenteng senjata tajam (sajam) hendak memasuki pintu masuk IGD Puskesmas Geger pada Senin (28/4/2025) menjelang waktu sore hari - SA, Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang telah ditetapkan sebagai tersangka penyimpangan dana BOS saat digiring menuju mobil tahanan di Kantor Kejari Ponorogo, Jalan MT Haryono, Kelurahan Jingglong 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut adalah berita Jatim terpopuler hari ini, Selasa (29/4/2025).

Segmen berita terpopuler kali ini menyoroti peristiwa di Bangkalan, Surabaya, dan Ponorogo.

Pertama, sejumlah orang membawa senjata tajam menggeruduk Puskesmas Geger, Bangkalan, Madura.

Hingga kini polisi masih mendalami motif mereka melakukan hal tersebut.

Kedua, tiga orang menjadi tersangka video hoaks Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Ratusan orang lantas menjadi korban iming-iming sepeda motor murah.

Ketiga, Kepala Sekolah SMK 2 PGRI Ponorogo ditahan oleh Kejaksaan Negeri.

Dia diduga menyimpan dana BOS.

Selengkapnya, simak berita Jatim terpopuler hari ini di bawah ini.

1. BREAKING NEWS: Mencekam, Massa Bersajam Geruduk Puskesmas Geger Bangkalan

Sejumlah orang menenteng senjata tajam (sajam) hendak memasuki pintu masuk IGD Puskesmas Geger tergambar dalam tayangan sejumlah video di sosial media (sosmed) pada Senin (28/4/2025) menjelang waktu sore hari.

Tampak seorang pria mengenakan pakaian warna putih, sarung warna hitam, serta peci warna hitam sambil menghunus sajam hendak memasuki lobi IGD puskesmas. Namun upaya pria itu berhasil dicegah warga serta dirangkul seorang perempuan.

Salah satu video yang menyuguhkan konsentrasi massa berdurasi 23 detik diunggah pemilik akun facebook Fatim dengan keterangan, ‘Carok di kombangan’.

Kombangan merupakan nama dari salah satu desa di Kecamatan Geger. Video tersebut kemudian menyebar secara masif di sejumlah grup WhatsApp.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono membenarkan video tersebut setelah pihaknya menerima laporan dari Kapolsek Geger.

Terciptanya konsentrasi massa di Puskesmas Geger merupakan buntut dari peristiwa penganiayaan yang terjadi di kawasan Embong Sempal Kecamatan Geger sekitar pukul 14.50 WIB.

Baca juga: Video Nyaris Carok di Bangkalan, Bapak-bapak Saling Berhadapan Acungkan Celurit saat Hajatan

MASSA BERSAJAM : Viral video menyuguhkan massa menenteng senjata tajam (sajam) hendak memasuki pintu masuk IGD Puskesmas Geger pada Senin (28/4/2025) menjelang waktu sore hari.
MASSA BERSAJAM : Viral video menyuguhkan massa menenteng senjata tajam (sajam) hendak memasuki pintu masuk IGD Puskesmas Geger pada Senin (28/4/2025) menjelang waktu sore hari. (istimewa)

“Yang mana melibatkan dua orang, kami masih mendalami profil dari keduanya, motif dari keduanya. Informasi awal yang kami terima, keduanya sama-sama terluka, sama-sama diberi perawatan. Satunya ada di puskesmas, dan satunya dilakukan upaya pengobatan atau penyembuhan di tempat lain,” ungkap Hendro saat ditemui di sela kegiatan pengamanan sepakbola Madura United Vs Persik Kediri di Stadion Gelora Bangkalan (SGB).

Menindaklanjuti peristiwa di Puskesmas Geger itu, Hendro telah membagi kekuatan personilnya. Puluhan personil bertahan di kawasan SGB dan puluhan personil lainnya telah dikerahkan bergeser menuju Kecamatan Geger sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya gerakan massa yang tidak diinginkan.

Baca selengkapnya

2. 100 Orang Jadi Korban Video Hoaks Gubernur Khofifah, 3 Tersangka Diringkus Polda Jatim

Sebanyak 100 orang telah tertipu dan menjadi korban video hoaks tawaran motor murah yang mencatut nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, dalam konferensi pers digelar di Ruang Rupatama Polda Jatim, Senin (28/4/2025). 

“Sebanyak tiga orang tersangka telah kami tangkap atas dugaan tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) manipulasi data deep fake video Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui media sosial,” tegas Kapolda.

Berdasarkan penyelidikan, tersangka mengedit video Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan menggunakan teknologi artificial intelligent (AI). 

Video asli diubah narasinya menjadi penawaran motor murah dengan harga 500.000 yang diklaim sebagai amanah dari gubernur khusus untuk warga Jawa Timur.

Baca juga: 3 Pembuat dan Penyebar Video Hoaks Gubernur Jatim Khofifah Tawarkan Motor Rp 500.000 Diciduk Polisi

TANGKAP TERSANGKA - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto menggelar konferensi pers digelar di Ruang Rupatama Polda Jatim, Senin (28/4/2025). Sebanyak tiga orang tersangka telah ditangkap atas dugaan tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) manipulasi data deep fake video Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui media sosial.
TANGKAP TERSANGKA - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto menggelar konferensi pers digelar di Ruang Rupatama Polda Jatim, Senin (28/4/2025). Sebanyak tiga orang tersangka telah ditangkap atas dugaan tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) manipulasi data deep fake video Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui media sosial. (TribunJatim.com/Fatimatuz Zahroh)

Kemudian video ini diunggah ke platform TikTok untuk menjerat korban agar mau mentransfer uang ke akun yang sudah disiapkan.

“Tidak hanya Gubernur Jatim, tersangka juga membuat deep fake lain dengan narasi serupa untuk tujuan penipuan dengan menggunakan video Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Jawa Barat,” ujar Kapolda.

Deep fake yang digunakan menggunakan kecerdasan buatan manipulasi media berupa gambar, video dan suara untuk menipu seseorang. 

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit yang beredar di TikTok tersebut video sosok serupa Gubernur Khofifah menawarkan sepeda motor dengan hanya Rp 500 ribu saja.

Bunyi lengkap narasi video deep fake Gubernur Khofifah yang dibuat yaitu: 

“Assalamualaikum pemberitahuan bagi seluruh warga Jawa Timur, saya selaku Gubernur Jawa Timur, siapa saja yang belum mempunyai motor atau ingin motor baru silahkan untuk pesan motor murahnya harganya cuma Rp 500.000. Ini amanah dari saya pesan sekarang juga tidak bisa COD ya. Pengiriman bisa hari ini, surat-surat lengkap, bisa agas nama sendiri, hanya untuk warga Jawa Timur ya.”

“Tiga tersangka telah kami tangkap. Pertama adalah HMP (32), kedua UP (24), dan ketiga AH (34), ketiganya berdomisili di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat,” tegasnya.

Baca selengkapnya

3. Kepala Sekolah SMK 2 PGRI Ponorogo Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Penyimpangan Dana BOS

Setelah nyaris 6 bulan, akhirnya Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo menetapkan Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo sebagai tersangka kasus dugaan penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Adalah SA yang merupakan kepala sekolah yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jatim yang ditetapkan tersangka.

Pantauan di kantor Kejari Ponorogo, Jalan MT Haryono, Kelurahan Jingglong, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, SA sudah menggunakan rompi tahanan Kejari Ponorogo.

SA saat digiring ke mobil tahanan menggunakan masker dan terus menunduk.

“Hari ini akan dilakukan penahanan terhadap tersangka SA. SA adalah kepala SMK 2 PGRI Ponorogo,” ungkap Kasie Intelejen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, Senin sore.

Sebelumnya SA adalah dipanggil sebagai saksi. Dan Senin (28/4/2025), SA dipanggil lagi sebagai saksi, kemudian dinaikkan statusnya sebagai tersangka.

Baca juga: Dipanggil Sebagai Saksi Kasus Penyimpangan Dana Bos SMK 2 PGRI Ponorogo, Ini Kata Kadindik Jatim

PENETAPAN TERSANGKA - SA, Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang telah ditetapkan sebagai tersangka penyimpangan dana BOS saat digiring menuju mobil tahanan di Kantor Kejari Ponorogo, Jalan MT Haryono, Kelurahan Jingglong, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (28/4/2025). Setelah nyaris 6 bulan, akhirnya Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo menetapkan Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo sebagai tersangka kasus dugaan penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
PENETAPAN TERSANGKA - SA, Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang telah ditetapkan sebagai tersangka penyimpangan dana BOS saat digiring menuju mobil tahanan di Kantor Kejari Ponorogo, Jalan MT Haryono, Kelurahan Jingglong, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (28/4/2025). Setelah nyaris 6 bulan, akhirnya Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo menetapkan Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo sebagai tersangka kasus dugaan penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

“Setelah dilakukan pemeriksaan penyidik berkeyakinan dan telah mengantongi minimal 2 alat bukti sehingga penyidik melakukan ekspos perkara menaikkan status sebagai tersangka,” katanya.

Agung menjelaskan bahwa SA telah diperiksa mulai Senin siang. Kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

“Setelah ditetapkan sebagai tersangka, itu dibacakan hak-hak tersangka,” jelas Agung saat dikonfirmasi di kantor Kejari Ponorogo, Jalan Mt Haryono, Kelurahan Jingglong, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Tersangka, kata dia, dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan. Pihak Kejari Ponorogo melakukan penahanan tersangka karena berbagai pertimbangan.

“Agar tersangka tidak kabur maupun bisa jadi menghilangkan alat bukti. Sehingga dilakukan penahanan,” paparnya.

Baca selengkapnya

----- 

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved