Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Shafira Pecatur Muda Tembus Piala Dunia, Gadis Sleman yang Tak Pernah Kalah, Ada Bakat dari 6 Tahun

Pecatur muda bernama Shafira membuktikan diri menorehkan prestasinya di kancah dunia, bakatnya terlihat sejak dini.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Dok. NOC
SHAFIRA BERPRESTASI - Pecatur putri junior asal Sleman, Master Nasional (MN) Shafira Devi Herfesa merebut tiket lolos ke Piala Dunia Catur 2025. Ternyata bakat Shafira sudah terlihat sejak usianya masih 6 tahun. 

TRIBUNJATIM.COM - Shafira meraih prestasi gemilang, sosok satu ini merupakan gadis sederhana yang berasal dari Sleman.

Shafira pecatur muda bahkan siap akan menuju kancah dunia.

"Usaha tidak akan mengkhianati hasil."

Ungkapan ini tepat menggambarkan perjalanan Herfesa Shafira Devi, seorang pecatur muda berbakat asal Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Di usianya yang masih 16 tahun, Shafira telah meraih prestasi luar biasa, termasuk peringkat pertama di Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 Kategori Putri dan kesempatan untuk mewakili Indonesia di Piala Dunia Catur 2025.

Shafira lahir di keluarga yang sederhana, yang saat ini tinggal di Jalan Sejahtera Samberembe, Selomartani, Kapanewon Kalasan.

Kebahagiaan terpancar dari wajah Erliyansah dan Dewi Rochana, orang tua Shafira, ketika menceritakan perjalanan catur putri mereka.

"Catur bukanlah hal asing bagi kami. Ayah saya hobi bermain catur, yang kemudian saya turunkan ke Shafira. Jadi memang ada gen catur yang kuat," ungkap Erliyansah saat ditemui di rumahnya di Sleman, Sabtu (3/5/2025), sambil mengenang masa-masa awal, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Minggu (4/5/2025).

Dengan pengalaman sebagai mantan atlet catur, Erliyansah mulai mengenalkan permainan ini kepada Shafira sejak usia 3 tahun.

Ia tidak langsung mengajari teknik, tetapi lebih kepada membangun rasa ketertarikan.

Baca juga: Remaja Nakal Nangis Dibikin Insyaf di Barak Militer, Mau Berubah usai Pendidikan: Merasa Salah

"Psikologisnya dibangun supaya senang dengan catur. Saya bawa keliling melihat orang-orang bermain, hingga Shafira mulai bertanya, 'Itu apa, ayah?'" kenang Erliyansah.

Saat Shafira berusia 6 tahun, ia mulai merasakan keinginan untuk berpartisipasi dalam turnamen.

Namun, Erliyansah meminta putrinya untuk bersabar dan mengamati terlebih dahulu.

"Saya ingin memastikan mentalnya siap," jelasnya.

Erliyansah dan Dewi Rochana saat menunjukan piagam serta medali yang diraih oleh putri mereka Herfesa Shafira Devi.
Erliyansah dan Dewi Rochana saat menunjukan piagam serta medali yang diraih oleh putri mereka Herfesa Shafira Devi. (Kompas.com)

Pada akhirnya, ketika Shafira mengikuti turnamen pertamanya di O2SN, meski mengalami keterlambatan dan hanya meraih juara dua, semangatnya tak padam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved