Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jember Kekurangan 500 Dokter Spesialis, Dinkes Beberkan Jumlah Idealnya

Kabupaten Jember, Jawa Timur masih kekurangan jumlah dokter spesialis, untuk melayani kesehatan masyarakat. Hal tersebut karena jumlah lulusan dokter

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
KEKURANGAN DOKTER SPESIALIS - Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistijono dalam artikel berjudul "Jember Kekurangan 500 Dokter Spesialis, Dinkes Beberkan Jumlah Idealnya" 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Kabupaten Jember, Jawa Timur masih kekurangan jumlah dokter spesialis, untuk melayani kesehatan masyarakat.

Hal tersebut karena jumlah lulusan dokter spesialis di sekolah kedokteran di Indonesia tidak banyak setiap tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistijono mengungkapkan, perbandingannya 0,28 jumlah dokter spesialis harus 1000 penduduk.

"Karena masih kekurangan dokter spesialis, kami gunakan angka 0,28 spesialis untuk 1000 penduduk, jadi kekurangan sekitar 500 an (dokter spesialis)," ujarnya, Rabu (7/5/2025).

Menurutnya, di Kabupaten Jember hanya ada 198-an dokter spesialis, mereka harus melayani 2,6 juta penduduk.

"Jumlah (dokter spesialis) ini masih belum ideal, sebab penduduk Jember kan banyak, di samping keterbatasan fasilitas," kata dr Hendro.

Baca juga: DPRD Jatim Dorong Pemerataan Dokter Spesialis, Berharap Tak Ada Disparitas Pelayanan Kesehatan

Oleh karena itu, dr Hendro mengungkapkan, ratusan dokter spesialis yang ada, mereka harus bekerja di tiga fasilitas kesehatan.

"Sebab kebutuhan dokter spesialis diperlukan 600 an orang. Jadi kalau ketersediannya hanya 198, berarti masing-masing bekerja di tiga tempat praktik," ungkapnya.

Dia menyebut beberapa dokter spesialis yang sangat dibutuhkan di Kota Tembakau, diantaranya ahli bedah kosmetik, dan bedah saraf.

"Itu yang masih harus dipenuhi, di samping ahli bedah jantung juga masih cukup banyak kekurangannya," ucap dr Hendro.

Lebih lanjut, dr Hendro meminta, fasilitas kesehatan di Jember yang menggunakan jasa dokter spesialis, dapat memberikan kesejahteraan lebih tinggi.

"Kalau perlu tiga kali lipat dari yang ditetapkan Ikatan Dokter Indonesia. Dan mengatur take home pay, sesuai dengan spesialisasinya," pintanya.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember saat ini masih menghubungi berbagai sekolah kedokteran di Indonesia, untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis tersebut.

"Kami sedang mengontak berbagai pendidikan, dengan menawarkan tempat terbaik untuk mereka praktik, khususnya dokter spesialis yang dibutuhkan di Kabupaten Jember," tambah dr Hendro.

Baca juga: Viral Curhatan Dokter di Bondowoso Keluhkan Oknum Dokter Spesialis yang Jarang Masuk Tapi Gaji Utuh

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved