Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Nenek Asyah Dikeroyok Warga Usai Diteriaki ‘Penculik’, Berawal Minta Tolong, 1 Pelaku Buron

Nenek Asyah tetiba diteriaki penculik lalu dikeroyok warga usai meminta tolong ke seorang anak kecil.

Editor: Olga Mardianita
TribunJabar.id/Fauzi Noviandi
NENEK DIKEROYOK WARGA - Nenek Asyah (76) menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan warga di Kampung Legok, Desa Bunijaya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Momen pengeroyokan tersebut sempat viral di media sosial. Kini, satu pelaku diamankan polisi sementara lainnya masih buron. 

TRIBUNJATIM.COM - Permintaan tolong nenek Asyah di Cianjur, Jawa Barat, berakhir pengeroyokkan.

Lansia berusia 76 tahun tersbeut dikeroyok warga karena dituding penculik.

Momen pengeroyokkan tersebut sempat viral di media sosial.

Usut punya usut, Nenek Asyah sempat meminta tolong ke anak kecil hingga akhirnya dihajar massa.

Kini satu pelaku sudah ditangkap sementara lainnya buron.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Cucu Ngamuk hingga Pukul Nenek karena Tak Dikasih Uang, Jatah dari Ayah Rp500 Ribu Pas-pasan

Peristiwa ini terjadi di Kampung Legok, Desa Bunijaya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjut, Jawa Barat.

Akibat kejadian ini, warga yang melakukan pemukulan harus berurusan dengan polisi.

Seorang pelaku bernama Ahmad (50) berhasil diamankan polisi dalam kasus penganiayaan nenek ini.

Ahmad mengaku memukuli korban hingga terluka karena gelap mata.

"Saat saya menuju pulang, saya mendengar informasi jika anak saya akan diculik." 

"Setelah menanyakan siapa pelakunya, beberapa orang menyebut nama korban," kata Ahmad sambil tertunduk pada wartawan, Selasa (6/5/2025), dilansir Tribun Jabar.

Baca juga: Menabung dari Jualan Makanan Ringan, Nenek di Trenggalek Wujudkan Impian Berangkat Haji: Itu Ibadah

Ahmad berujar, saat itu dirinya melihat korban dikerumuni warga dan langsung memukulinya pada bagian wajah serta dada. 

"Saya hampiri korban, dan langsung memukulinya, karena emosi, karena dapat kabar mau menculik anak saya," ungkapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengatakan pihaknya masih memburu pelaku lain dalam kasus ini, yaitu Abdul Kohar (37).

"Saat ini pelaku Abdul Kohar masih kita kejar, karena usai melakukan penganiayaan, pelaku langsung melarikan diri. Pelaku tersebut langsung ditetapkan sebagai DPO," ungkapnya.

Tono menambahkan, Ahmad yang sudah diringkus petugas dikenakan pasal 170 KUHPidana dengan ancaman pidana maksimal tujuh tahun penjara.

Diketahui, kasus penganiayaan yang dialami lansia ini viral di media sosial.

Berdasarkan rekaman video yang beredar, lansia itu sedang dikerumuni sejumlah warga setelah diduga menculik anak kecil.

Dalam rekaman video berdurasi 23 detik, seorang pria berbaju putih memaki-maki hingga memukul lansia tesebut.

Aksinya tersebut langsung dihalangi warga lainnya.

Diketahui, lansia tersebut ialah Asyah (76), warga Desa Bunijaya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.

Ia mengalami tindak pengeroyokan sejumlah warga setelah mengambil dana pensiun almarhum suaminya di Sukabumi pada Minggu (4/5/2025).

Penganiayaan ini berawal saat Asyah hendak pulang dan meminta bantuan seorang anak karena dirinya sudah tak kuat berjalan dalam kondisi jalan menanjak.

Namun, anak kecil itu malah lari meninggalkan Asyah dan dirinya malah diteriaki dan dituduh sebagai penculik.

Akhirnya, sejumlah warga pun berdatangan dan mengerumuni Asyah hingga terjadi aksi pemukulan dan penganiayaan.

Baca juga: Kurang Jaga Jarak Aman, Nenek di Jember Tabrak Pantat Truk Diparkir, Kondisi Kepala Luka

Cucu korban, Nur Azizah (30), mengungkapkan awal keluarga mengetahui kejadian tersebut dari kabar Asyah dibawa ke kantor desa karena dituduh sebagai penculik.

"Tak hanya dituduh sebagai penculik, bahkan dipukuli sejumlah warga, akhirnya kami pun langsung pergi ke kantor desa untuk menjemput nenek di kantor desa, dan menjelaskan semuanya," katanya pada wartawan.

Azizah menegaskan neneknya tersebut bukan seorang penculik

Saat itu, neneknya hendak pulang, tapi dalam perjalanan malah dituduh sebagai penculik.

"Dari lokasi kejadian ke rumah, itu cuman beda kampung saja, dan bisa ditempuh sekitar 5 menit perjalanan menggunakan motor, tapi nenek saya pulang berjalan kaki." 

"Keluarga pun langsung menjelaskan saat menjemput neneknya di kantor desa," ucap Azizah.

Bahkan, setelah menjemput sang nenek di kantor desa, sejumlah warga di sepanjang perjalanan malah meneriakinya dengan kata penculik.

"Harusnya saat kejadian ditanya dulu, tapi informasinya malah langsung dipukuli," terang Azizah.

Sementara pengeroyokkan pernah terjadi di sebuah pernikahan di Desa Sendana, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Korban adalah pengantin pria bernama Mamat.

Mamat dikeroyok 4 orang pria.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (23/4/2025), tepat di hari bahagia pasangan pengantin tersebut.

Detik-detik kejadian ini terekam dalam sebuah video berdurasi 41 detik dan kini viral di media sosial.

Baca juga: Keluarga Pengantin Pria Minta Mahar Tinggi Sadar Besannya Kaya, Pernikahan Batal di Tengah Para Tamu

Awalnya, suasana tampak berjalan lancar.

Dikutip dari Tribun Sumsel, dalam video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Yusman M Janaba, kedua mempelai terlihat malu-malu saat keluar dari kamar pengantin.

Namun, saat tiba di pintu kamar, tiba-tiba tiga orang pria berkaos hijau dan satu pria berbaju hitam langsung masuk dan menghajar pengantin pria.

Dalam video tersebut, mempelai wanita terlihat mencoba melerai dan memeluk pria berbaju hitam agar menghentikan aksinya.

Meski begitu, pemukulan tetap terjadi dan diikuti oleh teriakan histeris dari pihak keluarga.

Tak lama kemudian, ketiga pelaku kabur dari lokasi.

PENGANTIN PRIA DIKEROYOK - Suasana pernikahan di Desa Sendana, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mendadak berubah ricuh. Pengantin pria dikeroyok keluarga istri.
PENGANTIN PRIA DIKEROYOK - Suasana pernikahan di Desa Sendana, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mendadak berubah ricuh. Pengantin pria dikeroyok keluarga istri. (Handover Via Tribun Palu)

Korban yang mengalami luka langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Informasi yang dihimpun Tribun Palu, para pelaku diketahui merupakan sepupu dari pihak mempelai perempuan.

Dugaan sementara, mereka merasa tersinggung atau sakit hati terhadap pihak pengantin pria, meski motif pastinya belum diketahui.

Warga Desa Sendana menyayangkan peristiwa tersebut yang mencoreng hari bahagia pasangan pengantin.

Mereka berharap aparat kepolisian segera mengungkap motif kejadian dan menindak tegas para pelaku pengeroyokan.

Pelaku penganiayaan terhadap seorang pengantin pria di Desa Sendana, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, hingga kini belum diamankan pihak kepolisian.

Baca juga: Pengantin Pria Kabur Batal Lunasi Panai Rp 100 Juta, Keluarga Wanita Hancurkan Rumah Karena Malu

"Pelaku memukul pengantin pria. Identitas terduga pelaku sudah kami kantongi, berinisial BI. Dia adalah keluarga dari pihak perempuan,” ungkap Kapolsek Kasimbar, Ipda Arman, melalui sambungan telepon, Kamis (24/04/2025).

Kata dia, usai kejadian, pelaku langsung kabur sebelum polisi tiba di lokasi.

Hingga kini, keberadaan pelaku belum diketahui.

Terkait isu penganiayaan dipicu oleh nilai mahar yang dianggap kecil, pihak kepolisian belum bisa memastikan kebenaran informasi tersebut.

"Itu masih simpang siur. Memang sebelumnya sempat ada ketidaksepakatan keluarga, tapi pernikahan tetap berlangsung setelah dibicarakan secara kekeluargaan," tuturnya.

Arman menjelaskan, kejadian tersebut terjadi begitu cepat, sesaat setelah prosesi akad nikah selesai digelar, Rabu (23/4/2025) malam.

Baca juga: Tak Usah Hitung Weton, Ratusan Calon Pengantin di Tuban akan Langsungkan Akad Nikah pada Malam Songo

Korban yang diketahui bernama Maulana, warga Desa Maninili, menjadi sasaran pemukulan oleh salah satu kerabat dari pihak perempuan.

"Korban sudah melapor ke Polsek kemarin, dan kami sudah buatkan laporannya. Kami juga telah memeriksa beberapa saksi," tegasnya.

Dalam video yang beredar, pasangan pengantin terlihat hendak keluar dari kamar usai ijab kabul, namun tiba-tiba seorang pria masuk dan langsung memukul mempelai pria.

Saat ini korban masih dalam kondisi kurang sehat dan mengalami memar di bagian wajah.

Polisi telah mengambil keterangannya dan berharap pelaku segera menyerahkan diri.

“Saya sudah mengimbau aparat desa untuk membantu melakukan pendekatan ke keluarga perempuan agar pelaku bisa dihadirkan ke kami,” pungkas Kapolsek.

----- 

Artikel ini telah tayang di TribunBogor.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved