Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sederet Penyebab Harga Garam di Sampang Terjun Bebas saat Awal Musim Kemarau

Sebagian petani garam di Kabupaten Sampang, Madura mulai memproduksi garam di awal musim kemarau tahun ini.

Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/HANGGARA PRATAMA
HARGA GARAM - Kabid Pembudidayaan dan Garam Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sampang, M. Mahfud. Menjelaskan harga di awal musim produksi garam di wilayah kerjanya anjlok. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama 

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Sebagian petani garam di Kabupaten Sampang, Madura mulai memproduksi garam di awal musim kemarau tahun ini.

Sayangnya, harga penjualan mengalami penurunan yang sangat signifikan dibandingkan musim produksi sebelumnya.

Anjloknya harga garam turut terpantau oleh Pemerintah Daerah melalui, Dinas Kelautan dan Perikanan Sampang.

Kabid Pembudidayaan dan Garam Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sampang, M. Mahfud mengatakan, bahwa memang garam di awal musim 2025 ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Alasan harga garam menjadi murah, salah satu faktornya adalah stok garam produksi petani di 2024 masih melimpah.

"Pada 2024 harga garam sempat mencapai Rp1.500 per kilogram. Tapi, di awal musim 2025 ini, harganya turun menjadi sekitar Rp600 per kilogram," ujarnya.

Baca juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Tinjau Pasar Legi Ponorogo, Kesiapan Swasembada Pangan Garam Nasional

Di samping itu, pihaknya tidak dapat memastikan apakah harapan para petambak agar garam masuk dalam daftar bahan pokok nasional dapat segera terwujud.

Padahal, dampaknya dapat meningkatkan stabilitas harga, sehingga petani memperoleh harga lebih stabil dan menguntungkan. 

"Kami sudah melaporkan tuntutan tersebut ke pemerintah pusat. Jadi, keputusan sepenuhnya ada di tangan pemerintah pusat," tandasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa tahun lalu, garam sempat dimasukkan ke dalam daftar bahan pokok melalui aturan Peraturan Presiden (Perpres). Namun, saat ini hilang dari susunan draf utama. 

"Padahal dulu sempat dianggap sebagai bahan utama yang berpengaruh terhadap kesejahteraan petambak," tutupnya.

Baca juga: Sambut Gembira Kebijakan Larangan Impor Garam, Jatim Nyatakan Siap Tingkatkan Produksi dan Kualitas

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved