Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Frengky Monim Sebarkan Ajaran Sesat Mengaku Tuhan, 20 Pengikut Disuruh Ibadah Tanpa Busana

Frengky menyuruh pengikutnya telanjang ketika akan beribadah. Sementara, ketika beribadah tak boleh menggunakan alat penerangan.

Editor: Torik Aqua
TRIBUNPAPUA.COM/IST
MENGAKU TUHAN - Viral video pria gondrong bertelanjang dada mengaku sebagai Tuhan. Dia disebut memiliki pengikut sebanyak 20 orang. Selain itu, pria bernama Frengky Monim itu turut memerintahkan pengikutnya beribadah dengan bertelanjang dan melakukan hubungan seksual setelahnya. Kini, dia disebut kabur bersama pengikutnya ke Sorong. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Frengky Monim, pria berambut gimbal panjang yang viral karena mengaku sebagai tuhan.

Frengky diketahui memiliki ajaran sesat kepada para pengikutnya.

Dilansir dari Tribun Papua, Frengky menyuruh pengikutnya telanjang ketika akan beribadah.

Sementara, ketika beribadah tak boleh menggunakan alat penerangan.

Baca juga: Polisi dan Jaksa di Mojokerto Lakukan Pengawasan, Cegah Aliran Sesat dan Penyimpangan Agama

Frengky Monim sesat mengaku sebagai Tuhan. Dia disebut memiliki pengikut sebanyak 20 orang sorong
MENGAKU TUHAN - Viral video pria gondrong bertelanjang dada mengaku sebagai Tuhan. Dia disebut memiliki pengikut sebanyak 20 orang. Selain itu, pria bernama Frengky Monim itu turut memerintahkan pengikutnya beribadah dengan bertelanjang dan melakukan hubungan seksual setelahnya. Kini, dia disebut kabur bersama pengikutnya ke Sorong.

Selain itu, dia juga memerintahkan agar pengikutnya beribadah tanpa menggunakan alat penerangan.

Pernyataannya ini sempat viral dalam sebuah video yang diunggah di Facebook pada Kamis (8/5/2025) lalu.

"Kalau ibadah di dalam rumah pintu depan harus ditutup, pintu belakang saja yang dibuka. Ibadah jam lima subuh harus gelap-gelap, tidak boleh ada lampu. Jika ada perumpuan yang hamil dibuat pria tersebut anaknya dibilang anak roh kudus," kata Frengky dalam video tersebut.

Tentang video tersebut, Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay mengungkapkan aliran sesat yang diyakini Frengky Monim itu sudah disebarkan di Genyem, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua sejak tiga bulan lalu.

Bahkan, Frengky sampai mendirikan pondok di belakang area SMA Negeri 1 Nimboran.

Lalu, sebenarnya Frengky dan para pengikutnya sempat diusir oleh warga setempat dari lokasi karena telah menyebarkan aliran sesat.

"Ternyata benar ada kegiatan itu akhirnya diusir dan dibubarkan oleh anak-anak muda kampung," ujar Umar. 

Umar mengatakan setelah viral, Frengky dan para pengikutnya melarikan diri ke Sorong.

Dia mengungkapkan pengikut Frengky yang kabur diperkirakan sebanyak 20 orang.

"Sampai dengan sekarang sudah tidak ada kegiatan lagi. Kalau yang di data sekitar 20 orang. Tetapi semua larinya ke Sorong," katanya. 

Tentang ajaran sesat yang diajarkan Frengky, Umar mengungkapkan bahwa para pengikut melakukan ibadah pada malam hari dan dilanjutkan melakukan hubungan seksual.

Namun, Umar menegaskan segala bentuk aktivitas aliran sesat yang dipimpin Frengky sudah tidak ada di Jayapura.

"Tidak ada korban, ada masyarakat yang sekitar ini yang ikut, iming-iming tidak ada juga. Kalau di fotonya sudah umuran. Saat ini sudah tidak ada aktivitas, pondoknya yang masih ada," katanya.

Lebih lanjut, Umar memerintahkan jajarannya agar menumpas segala bentuk ajaran sesat di Jayapura.

"Saya minta kapolsek langsung tindak tegas," ujarnya.

Sementara itu, kisah aliran sesat lainnya juga pernah terjadi di Maluku.

Warga dibuat resah dengan adanya aliran sesat yang bertentangan dengan agama Islam.

Aliran sesat itu menyebut harga tiket ke surga Rp 7 juta hingga Rp 15 juta dan ubah kalimat syahadat.

Aktivitas kelompok tarekat ini pun dihentikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

Melansir dari Kompas.com, kelompok tersebut dipimpin oleh La Bandunga.

Aliran ini mengajarkan bahwa ibadah seperti shalat lima waktu, puasa, dan pembayaran zakat tidak perlu dilakukan.

Kelompok ini juga memiliki kitab yang mereka sebut "Perisai Diri," di mana terdapat perubahan pada surat Al Fatihah dan beberapa surat lainnya dalam Al Quran, serta modifikasi pada kalimat syahadat.

Sekretaris MUI Kabupaten Seram Bagian Barat, Syuaib Pattimura, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan empat pimpinan tarekat tersebut, difasilitasi oleh aparat kepolisian setempat pada Rabu (9/4/2025).

"Dari hasil pertemuan di Polres, pemahaman mereka sangat menyimpang dari pokok ajaran Islam," kata Syuaib, Jumat (11/4/2025).

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, ia mempelajari isi kitab kelompok itu dan menemukan banyak hal yang melenceng dari ajaran Islam.

"Mereka memiliki buku panduan bernama 'Perisai Diri' di dalamnya terdapat perubahan surat Al Fatihah, surat Al Ikhlas, dan kalimat syahadat," ungkap Syuaib.

Baca juga: Aliran Sesat Ajak Pengikut Naik Haji ke Gunung dan Dilarang Bangun Rumah, Sosok Pemimpinnya Wanita

Ia menambahkan bahwa saat ditanya mengenai dalil ajaran mereka, pimpinan tarekat tersebut tidak dapat memberikan jawaban memadai, yang menunjukkan bahwa ajaran mereka sangat menyimpang.

Lebih lanjut, Syuaib mengungkapkan kesesatan lain yang diajarkan oleh kelompok tersebut, yaitu klaim bahwa mereka dapat menjamin surga bagi pengikutnya dengan membayar tiket.

"Untuk tiket ke surga dikenakan biaya Rp 7 juta, dan bagi pengikut yang ingin menebus orangtuanya agar bisa ke surga, tiketnya Rp 15 juta," ujarnya.

Meskipun mereka membantah ajaran tersebut, Syuaib menegaskan bahwa tindakan tersebut jelas menyimpang.

Setelah memastikan bahwa ajaran kelompok tersebut sesat, MUI segera menghentikan aktivitas mereka dan meminta mereka untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan larangan beraktivitas di wilayah Seram Bagian Barat.

Syuaib menyatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan MUI Maluku dan Kementerian Agama untuk menangani masalah ini.

Baca juga: Aktor Senior Ngaku Dulu Ikut Aliran Sesat, Hidup Selalu Tak Tenang, Berkali-kali Tobat Baca Syahadat

Sebelum pertemuan dengan MUI, keempat pimpinan tarekat tersebut sempat diamuk oleh warga di Dusun Limboro, Kecamatan Huamual, Seram Bagian Barat pada Selasa (8/4/2025).

Warga merasa resah karena ajaran yang disampaikan bertentangan dengan pokok-pokok ajaran Islam.

Sementara itu, Kapolsek Huamual, Ipda Salim Balami, mengatakan bahwa pihaknya segera merespons laporan masyarakat dan mengamankan keempat pimpinan tarekat tersebut.

"Warga sangat merasa resah karena ajaran mereka bertentangan, lalu mereka melapor," kata Salim.

Warga yang tidak terima dengan ajaran tersebut sempat mengamuk dan meminta keempat pimpinan tarekat itu meninggalkan dusun.

Situasi di dusun pun menjadi gaduh hingga pihak kepolisian harus mengevakuasi keempat pimpinan tarekat tersebut ke kantor Polsek Huamual.

"Saat kami tiba kami langsung amankan keempat orang itu ke salah satu rumah warga, selanjutnya kami bawa ke masjid. Lalu di sana mereka ditanya-tanya seputar ajaran tersebut," ungkapnya.

Setelah diamankan, keempat orang tersebut dibawa ke Piru untuk dipertemukan dengan pimpinan MUI setempat.

Salim menambahkan bahwa keempat pimpinan tarekat berasal dari Kabupaten Maluku Tengah. 

Dari hasil penyelidikan, tarekat tersebut telah mempunyai 17 orang pengikut di wilayah itu.

Tarekat ini sudah sempat berkembang di Kota Masohi, Maluku Tengah dengan pimpinannya La Bandunga pada tahun 2002.

Namun karena dianggap menyimpang, aktivitas tarekat tersebut disetop MUI setempat. 

Aliran Sesat Lain

Sempat viral di media sosial aliran sesat di Maros, Sulawesi Selatan.

Melansir dari TribunJabar, aliran sesat itu bernama Sekte Panggissengana Tarekat Ana' Loloa.

Itu seperti terlihat dari unggahan akun Instagram buschoo, Selasa (11/3/2025).

Sekte tersebut mempunyai sejumlah ajaran yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam  hingga norma masyarakat.

Aliran sesat tersebut mengajak pengikutnya cukup berhaji ke Gunung Bawakaraeng, di Maros, Sulawesi Selatan.

Kemudian rukun Islam yang diyakini umat muslim 5, di aliran sesat ini bertambah 6.

Selain itu, masih banyak beberapa ajaran yang dinilai menyimpang dari ajaran Islam.

Baca juga: Gus Samsudin Biang Kerok Video Aliran Sesat yang Bolehkan Bertukar Pasangan? Polisi Ungkap Fakta

Berikut ini beberapa ajaran aliran sesat sekte Panggissengana Tarekat Ana' Loloa tersebut.

Wajib Beli Pusaka Suci
 
Sekte ini mewajibkan pengikutnya membeli pusaka suci sebagai syarat masuk surga.

2. Haji

Pada rukun yang ke-5, aliran sesat ini mengalihkan ibadah haji dari Mekah ke Gunung Bawakaraeng, di Maros.

3. Dilarang Membangun Rumah

Para pengikutnya di sekte ini dilarang membangun rumah.

Dalam ajarannya hal itu dibuat atas keyakinan bahwa kiamat sudah dekat.

Mereka berdalih uang lebih baik digunakan untuk membeli pusaka demi kehidupan akhirat. 

Dikutip dari TribunMaros.com, sosok pemimpin aliran sesat Sekte Panggissengana Tarekat Ana' Loloa itu bernama Petta Bau.

Menariknya ternyata pemimpin aliran ini seorang wanita berusia 56 tahun, kelahiran 1969.

Baca juga: Dulu Ikut Aliran Sesat hingga Minum Darah, Wanita Nangis Kini Jadi Mualaf, Terharu Bisa Umrah Gratis

Diketahui Petta Bau tinggal di Dusun Bonto-bonto Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.

Nah, itulah beberapa ajaran dan fakta tentang aliran sesat Sekte Panggissengana Tarekat Ana' Loloa di Maros, Sulawesi Selatan tersebut.

Menurut pengunggah praktik aliran sesat tersebut berpotensi menimbulkan eksploitasi finansial dan mengabaikan kebutuhan dasar hidup pengikutnya. 

Pengunggah juga menyoroti adanya kompleksitas situasi, di mana pengikut mungkin merasa terintimidasi untuk melapor, sehingga memerlukan pendekatan hati-hati dari otoritas dan tokoh masyarakat untuk menyikapi masalah tersebut.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Papua

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved