Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas 3 Tahun Untung Perusahaan Tak Naik, Uang Rp1 M Raib karena Karyawan Sekongkol Curangi Indomie

Perusahaan bernama PT Indomarco Adi Prima di Nunukan, Kalimantan Utara itu dirugikan dari penjualan Indomie.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/Ahmad Dzulviqor
KASUS PENGGELAPAN BARANG - Foto Indomie untuk ilustrasi berita tentang PT Indomarco Adi Prima di Nunukan, Kalimantan Utara rugi Rp 1 miliar karena penjualan produk mie instan ini dicurangi komplotan karyawan. 

TRIBUNJATIM.COM - Ulah komplotan karyawan membuat perusahaan rugi Rp 1 miliar.

Perusahaan bernama PT Indomarco Adi Prima di Nunukan, Kalimantan Utara itu dirugikan dari penjualan Indomie.

Pantas saja selama tiga tahun untung perusahaan itu tak pernah naik.

Rupanya ada penggelapan terorganisir oleh para karyawannya sendiri, yang bahkan menggunakan hasil curian untuk berjudi online.

Aksi para pekerja gudang di Nunukan ini sudah dilakukan sejak 2022.

Mereka menyusun rencana penggelapan Indomie dengan rapi, menyembunyikan kardus kosong di balik stok utuh, dan menjual barang curian secara diam-diam.

Aksi penggelapan itu dilakukan oleh kepala gudang AH, sales JM, supir AT, hingga petugas bagian penyusunan barang/helper AG.

Akibat aksi mereka, perusahaan merugi lebih dari Rp 1 miliar.

"Aksi penggelapan Indomie ini dilakukan para karyawan gudang sejak 2022. Semua bermain disana, mulai kepala gudangnya, supir, sales, helper, bahkan yang sudah resign memesan barang di gudang itu," ujar Kasat Reskrim Polres Nunukan, Iptu Agustian Sura Pratama, ditemui, Rabu (14/5/2025), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Tak Terima Dipecat, Pria ini Hapus Server Hingga Perusahaan Rugi Rp 11 Miliar

Awalnya kekompakan para karyawan gudang dalam melakukan penggelapan barang berjalan mulus. 

Sampai kemudian, perusahaan PT Indomarco Adi Prima di Kota Samarinda, menaruh curiga, karena keuntungan perusahaan selalu sama setiap tahun, sementara permintaan terus bertambah.

"Perusahaan cabang di Samarinda melakukan audit, dan mengecek stok barang. Awalnya mereka tidak menemukan kejanggalan, saking licinnya para pelaku," ujarnya lagi.

Saat audit stok barang dilakukan, para pelaku mengumpulkan kardus-kardus kosong Indomie di bagian tengah, dan menutupinya dengan lapisan kardus kardus Indomie yang berisi penuh di bagian pinggir.

Setelah auditor menemukan kelemahan dalam system administrasi keuangan, akhirnya para pekerja bagian gudang mengakui kejahatan mereka.

"Jadi mereka akhirnya mengaku. Mereka capek juga menutupi aksi mereka terus, mau sampai kapan. Dan saat kita interogasi juga mereka kooperatif," kata Agustian lagi.

Baca juga: Perusahaan Merugi Rp1 Miliar Lebih Gara-gara Ulah Karyawan Manfaatkan Indomie, Pakai Kardus Kosong

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved