Berita Viral
Kelelahan Habis Lari Malam & Tak Punya Ongkos Pulang, 3 Remaja Telepon Damkar Minta Dijemput
Ketiganya juga sudah menghubungi keluarga, namun tak ada respons, sehingga akhirnya meminta bantuan kepada Damkar Kota Bogor.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini, viral di media sosial video tiga pelari yang dievakuasi petugas Pemadam Kebakaran Kota Bogor.
Rupanya mereka kelelahan usai jogging dari Jalan Villa Bogor Indah (VBI) sampai Jalan Paledang seberang Hotel Royal Bogor.
Selain itu, ketiga laki-laki berusia 18 tahun ini tidak memiliki uang untuk ongkos pulang.
Baca juga: Pendukung Garis Keras Janji Makan Panci 1 Pabrik Jika Ijazah Jokowi Terbukti Palsu: Saya Orang Waras
Ketiganya juga sudah menghubungi keluarga, namun tak ada respons.
Sehingga akhirnya mereka meminta bantuan kepada Damkar Kota Bogor.
Peristiwa dalam video yang kini viral tersebut dibenarkan Kepala Bidang Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran Kota Bogor, Mohammad Ade Nugraha.
Ia mengatakan, hal itu terjadi pada Sabtu (17/5/2025).
Petugas menerima laporan kejadian tersebut dari aplikasi Sibadra (Sistem Informasi Berbagi Aduan dan Saran) setelah sebelumnya pelapor menghubungi call canter 112.
"Pelapor tidak sadar kehabisan uang dan sudah kehabisan tenaga untuk jalan pulang," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Minggu (18/5/2025).
"Pelapor sudah menghubungi pihak keluarga namun tidak ada respons," lanjut keterangan.
Pria yang karib disapa Mohaden ini juga mengatakan, pelapor telah menghubungi pihak keluarga.
Namun mereka tidak mendapatkan respons dari keluarga.
Ketiganya pun langsung dijemput oleh petugas.
Lalu diantarkan pulang ke rumahnya di wilayah Perumahan Villa Bogor Indah, Kelurahan Ciparigi, Kota Bogor.
"Anggota langsung ke tempat kejadian dan menangani pelapor beserta teman-temannya diantar pulang sampai rumah tersebut," terangnya.
Setelah diantarkan pulang, ketiganya pun nampak semringah dan mengucapkan terima kasih kepada petugas karena telah gercep menolong.
Baca juga: Kisah Hasan Driver Ojol Sang Penambal Aspal Jalan, Pakai Uang Sendiri Hasil Narik, Modal Rp500.000
Sementara itu, di Jawa Timur, Petugas Damkar Kabupaten Ngawi sampai dibuat geleng geleng kepala atas ulah seorang kakek, Selasa (13/5/2025) pagi.
Pasalnya, kakek di Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, bernama Suroso (65) memasang paralon di alat vitalnya.
Suroso diketahui datang melapor ke Kantor Damkar Kabupaten Ngawi, lantaran mengeluh kesakitan di alat vital.
Peristiwa ini pun menjadi pengalaman berharga bagi Suroso setelah dua hari merasakan sakit yang luar biasa akibat tidak bisa buang air kecil atau kencing.
Awalnya, Suroso mengeluh sakit sebab sengaja memasang cincin paralon pada bagian alat vitalnya.
Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, Purwanto menyampaikan, alasan Suroso memasang paralon di alat vital.
Ternyata hal itu untuk mengantisipasi supaya tidak berhalusinasi atau berfantasi seksual sehingga kemaluannya tidak bereaksi.
Namun, setelah dua hari memakai paralon di alat vitalnya, Suroso mulai merasakan sakit karena tidak bisa buang air kecil.
"Beliaunya itu memasang paralon di kemaluannya sejak dua hari lalu, dan dia merasakan sakit yang luar biasa karena tidak bisa buang air kecil," kata Purwanto.
"Akhirnya dia mempunyai inisiatif untuk datang kepada kami," ujarnya.
Petugas Damkar Kabupaten Ngawi lantas membantu Suroso melepas paralon tersebut dari alat vital.
Purwanto menyebutkan, proses penanganan untuk melepas paralon dari alat vital Suroso membutuhkan waktu hampir sejam.
Mulai pukul 04.30 WIB sampai 05.30 WIB.
Dengan melibatkan petugas medis, Suroso dibawa ke Rumah Sakit (RS) Widodo untuk proses lebih lanjut.
"Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan aduan masyarakat, kaitannya dengan kehidupan sehari-hari," ujar Purwanto.
"Syukur alhamdulillah bisa dievakuasi, Damkar dan didampingi tim medis dari Rumah Sakit Widodo untuk pelepasan paralon yang menyangkut di kemaluannya," katanya.
Pelepasan cincin paralon berlangsung dengan hati-hati dan lancar.
Suroso pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang membahayakan dirinya tersebut.
Setelah itu, pelapor berkenan untuk beristirahat lalu kemudian dijemput oleh pihak keluarganya.
"Kami imbau kepada masyarakat,k alau memang memiliki hasrat ataupun keinginan yang meluap-luap dan tidak bisa dikendalikan, bisa dengan cara istighfar, berdoa," pungkasnya.
Baca juga: Pantas Warga Mau Urunun Rp2,5 Miliar Buat Bangun Patung Jokowi, Terjawab Alasan Pegang Jeruk
Tugas damkar memang makin bermacam.
Kini mereka dipanggil bukan hanya karena ada kebakaran atau butuh pertolongan.
Warga juga menghubungi tim damkar untuk hal-hal yang unik dan kadang nyeleneh.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Senin (5/5/2025) malam.
Petugas damkar mendapat aduan dari warga yang kesusahan untuk mencopot legulator elpiji dari tabung gas.
Kepala Dinas Damkar dan Pertolongan Kabupaten Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan menjelaskan, petugas piket mendapat aduan tersebut sekitar pukul 20.00 WIB.
Aduan disampaikan oleh Andi, warga Kelurahan Kebalenan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.
"Setelah mendapat aduan, tim rescue menindaklanjuti laporan tersebut dengan menuju ke lokasi dan melakukan penanganan," kata Yoppy, Selasa (6/5/2025).
Setelah tiba di lokasi, petugas dengan perkakas lengkap menangani regulator yang tak bisa lepas dari elpiji.
Ternyata, regulator itu tak bisa dilepas karena penguncinya patah.
Tak sampai 1o menit, masalah tersebut bisa bisa diatasi.
Petugas bisa melepas regulator dari elpiji melon tanpa kesulitan berarti.
Setelah tugasnya selesai, anggota damkar pun balik kanan kembali ke markas.
Andi, warga yang meminta pertolongan, berterima kasih kepada tim damkar yang cekatan membantunya.
Ternyata, Andi menghubungi tim damkar karena gas dari elpiji sempat ngowos akibat regulator tak bisa dilepas.
"Terima kasih kepada tim damkar Banyuwangi yang sudah membantu kami melepas regulator gas yang tadi sempat bocor," katanya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
| Sosok Sri Mulyani, Menkeu Viral Bahas Gaji Guru Kecil: Apakah Semua Harus Keuangan Negara? |
|
|---|
| Wanita Ngamuk di Kantor Pengadilan Agama Tuntut Rp1 M, Ketua PA: Demi Konten |
|
|---|
| Prajurit TNI Video Call Ibu Curhat Disiksa Senior dan Atasan, Dipukul Jika Tak Hafal Nama |
|
|---|
| Sewa Pikap Rp200 Ribu, Pedagang Siomay Angkut Gerobak Saingannya Biar Tak Jualan |
|
|---|
| Lorenza Beli Mobil Rp 260 Juta Pakai Uang Receh, Bawa 3 Galon Hasil Nabung 5 Tahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.