Pergantian Pj Sekda Bojonegoro, Andik Sudjarwo Resmi Dilantik Gantikan Djoko Lukito

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Tongkat estafet kepemimpinan di lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro resmi berganti.

Andik Sudjarwo yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten III Setda kini mengemban amanah sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, setelah resmi dilantik oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono.

Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan berlangsung di Rumah Dinas Bupati, Rabu (21/5/2025).

Pelantikan ini sekaligus menandai berakhirnya masa tugas Djoko Lukito sebagai Pj Sekda, yang kembali ke posisi semula sebagai Asisten I Setda Bojonegoro.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono menyampaikan harapan besar terhadap Andik Sudjarwo untuk membawa perubahan positif dan memperkuat tata kelola pemerintahan daerah.

Setyo Wahono percaya profesionalisme serta pola kerja kolaboratif antar organisasi perangkat daerah (OPD) adalah kunci dalam pemerintahan yang baik.

“Berdasarkan rekam jejak, beliau memiliki pengalaman panjang. Harapan kami, tugas dan tanggung jawab ini bisa dijalankan dengan baik dan profesional,” ungkap Wahono.

Wahono juga berharap, Pj Sekda mampu menjadi penggerak dalam penyelesaian berbagai pekerjaan rumah daerah, mulai dari peningkatan komunikasi, penguatan profesionalisme, hingga optimalisasi kerja sama lintas sektor.

Baca juga: Bupati Medhayoh di Semambung, Setyo Wahono Serap Aspirasi dan Salurkan Bantuan ke Warga Bojonegoro

“Visi dan misi kita tidak akan tercapai tanpa sinergi. Kita tidak akan pernah bisa membangun rumah yang kokoh tanpa fondasi komunikasi yang solid antar banyak pihak yang terkait,” ujar Wahono.

Sementara itu, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan, jabatan sekda sangat strategis dalam menjembatani komunikasi lintas OPD, sekaligus menyinkronkan janji politik kepala daerah, agar bisa dipahami dan dijalankan oleh seluruh pihak.

Mantan Sekda Pemkab Bojonegoro 2018-2024 ini juga berharap kepada Pj Sekda mempu menjadi jembatan dalam terciptanya sinergi yang kuat antar semua pihak.

“Waktu 5 tahun itu sangat pendek sekali. Sekda harus mampu menerjemahkan target ‘Bojonegoro Luwih Apik’ dan menjadikannya langkah-langkah konkret yang bisa dieksekusi oleh seluruh pihak,” katanya.