Berita Viral
Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum PSI dan PPP, Pengamat Soroti Masalah Internal Partai: Ironis
Presiden ke-7 Joko Widodo kini masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia dan (PSI) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
TRIBUNJATIM.COM - Nama Presiden ke-7 Joko Widodo kini masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia dan (PSI) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Bahkan, Jokowi berpeluang untuk melawan anaknya sendiri, Kaesang Pangarep di Pemilu Raya PSI.
Hal ini membuat Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menyoroti soal langkah kedua partai tersebut.
Menurutnya, munculnya nama Jokowi, mencerminkan ada sejumlah persoalan serius di internal kedua partai.
Baca juga: Teman Masa SMA Ungkap Momen Langka Jokowi, 40 Tahun Tak Pernah Mengalami: Tersinggung

“Munculnya nama Jokowi di dua partai itu mengindikasikan tiga hal,” kata Jamiluddin kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).
Pertama, menurut Jamiluddin, baik PPP maupun PSI tampak tidak memiliki kader internal yang mumpuni untuk diusung sebagai ketua umum.
Hal ini menunjukkan gagalnya proses kaderisasi yang seharusnya menjadi fungsi utama partai politik.
“Ini menyiratkan kaderisasi di dua partai ini tak berjalan, bahkan gagal. Padahal, kaderisasi penting agar regenerasi kepemimpinan berjalan mulus dan tidak terjadi kekosongan antar generasi,” ucapnya.
Kedua, ia menilai bahwa PPP dan PSI tampaknya masih menempatkan Jokowi layaknya "dewa penyelamat" yang dianggap mampu membawa partai ke Senayan pada Pemilu 2029.
Namun, anggapan ini menurutnya sangat spekulatif.
“Sejak tidak lagi menjabat sebagai presiden, reputasi dan citra Jokowi terus menurun. Banyak kasus yang membuat kepercayaan publik terhadapnya menurun drastis, mulai dari isu legalitas ijazah hingga dugaan KKN di lingkaran keluarganya,” katanya.
Jamiluddin memperingatkan bahwa menjadikan Jokowi sebagai ketua umum justru bisa menjadi langkah yang penuh risiko bagi kedua partai tersebut.
“Keinginan PPP dan PSI menjadikan Jokowi ketua umum ibarat berjudi. Jika perhitungannya meleset, dua partai ini bisa tetap jadi partai gurem,” ujarnya.
Ketiga, khusus untuk PSI, Jamiluddin menganggap ada keanehan tersendiri.
Sebagai partai yang selama ini mengusung semangat kaum muda, ia menilai aneh bila PSI justru menginginkan Jokowi—yang secara usia jauh dari kategori muda—menjadi ketua umum.
Kana Ibu Mertua Mbah Tarman Beberkan Video Call Terbaru dengan Anak Menantunya: Dia Tidak Kabur |
![]() |
---|
Gaji dan Bonus TikToker Terbaru 2025, Paling Besar Dibanding Instagram dan YouTube |
![]() |
---|
Siasat Licik Bendahara Bawa Kabur Dana Desa Rp1 M Sisa Rp47 Ribu, Transfer ke Rekening Pribadi |
![]() |
---|
Kecewanya Anak karena Ibu Dicoret dari Penerima Bansos, Terindikasi Judol Padahal Tak Bisa Pakai HP |
![]() |
---|
Usai Injak Quran, ASN Kepahiang Nangis-nangis Minta Maaf, Ngaku Sakit: Saya dalam Keadaan Tertekan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.